Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabelconstruct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Faktor Kebudayaan x11 0,743 x12 0,745 x13 0,618 Faktor Sosial x21 0,676 x22 0,767 x23 0,772 Faktor Pribadi x31 0,603 x32 0,667 x33 0,686 x34 0,601 x35 0,707 Faktor Psikologis x41 0,547 x42 0,583 x43 0,708 x44 0,672 Minat Beli y1 0,574 y2 0,630 y3 0,741 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.12. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha Faktor Kebudayaan x11 0,583 0,742 x12 0,607 x13 0,520 Faktor Sosial x21 0,583 0,776 x22 0,625 x23 0,642 Faktor Pribadi x31 0,518 0,787 x32 0,577 x33 0,592 x34 0,529 x35 0,612 Faktor Psikologis x41 0,476 0,718 x42 0,500 x43 0,544 x44 0,516 Minat Beli y1 0,455 0,681 y2 0,529 y3 0,516 : tereliminasi Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et.al.,1998]. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: [  Standardize Loading]  Construct Reliability = [  Standardize Loading]  +  j ]  [Standardize Loading 2 ] Variance Extracted =  [Standardize Loading 2 ] +   j Sementara  j dapat dihitung dengan formula  j = 1 – [ Standardize loading ] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah  0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.  j = 1 - [Standardize Loading] 2 Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.13. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated Faktor Kebudayaan x11 0,743 0,552 0,448 1,190 0,702 x12 0,745 0,555 0,445 x13 0,618 0,382 0,618 Faktor Sosial x21 0,676 0,457 0,543 1,211 0,738 x22 0,767 0,588 0,412 x23 0,772 0,596 0,404 Faktor Pribadi x31 0,603 0,364 0,636 1,432 0,653 x32 0,667 0,445 0,555 x33 0,686 0,471 0,529 x34 0,601 0,361 0,639 x35 0,707 0,500 0,500 Faktor Psikologis x41 0,547 0,299 0,701 1,275 0,628 x42 0,583 0,340 0,660 x43 0,708 0,501 0,499 x44 0,672 0,452 0,548 Minat Beli y1 0,574 0,329 0,671 1,129 0,648 y2 0,630 0,397 0,603 y3 0,741 0,549 0,451 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya  0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,50. Yang artinya seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel. 4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dibawah ini : Gambar 4.1. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,593 ≤ 2,00 Baik Probability 1,000 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik GFI 0,930 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,904 ≥ 0,90 Baik TLI 1,147 ≥ 0,95 Baik CFI 1,000 ≥ 0,94 Baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik ,20 x1 x13 ,32 er_3 1,00 1 x12 ,24 er_2 1,24 1 x11 ,30 er_1 1,36 1 ,38 x2 x23 ,26 er_6 x22 ,24 er_5 x21 ,46 er_4 1,00 1 ,94 1 1,01 1 ,25 x3 x33 ,28 er_9 x32 ,35 er_8 x31 ,26 er_7 1,00 1 1,07 1 ,78 1 ,20 x4 x43 ,20 er_14 x42 ,32 er_13 x41 ,34 er_12 1,00 1 ,91 1 ,86 1 y y1 ,40 er_16 y2 ,39 er_17 y3 ,19 er_18 1,00 1 1,13 1 1,08 1 x34 ,31 er_10 ,84 1 x35 ,30 er_11 1,11 1 x44 ,18 er_15 ,87 1 ,43 ,14 ,18 ,47 ,05 d_y 1 ,07 ,05 ,04 ,08 ,06 ,01 untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 19,763 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal