59
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dalam hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menerangkan variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian dan
pengukuran variabel-variabel penelitian secara operasional berdasarkan teori yang ada maupun pengalaman-pengalaman empiris.
Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi :
3.1.1. Variabel Tergantung Y
Variabel tergantung Y adalah variabel yang tidak dapat berdiri sendiri dan nilainya tergantung pada hasil pengamatan. Variabel terikat Y dalam
penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan yang mengalami financial distress. Financial
distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi
sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Perusahaan yang mengalami financial distress indikatornya adalah “
perusahaan mengalami laba bersih dan nilai buku ekuittas negatif selama dua tahun berturut-turut” Almilia dan Kristijadi,2003. Dasar argumentasi dari
penentuan kondisi financial distress ini adalah apabila perusahaan mengalami
60
laba bersih dan nilai buku ekutitas negatif selama dua tahun berturut-turut menandakan kinerja keuangan perusahaan yang kurang baik dan apabila hal ini
tidak segera menjadi perhatian perusahaan untuk dilakukan suatu perbaikan, maka perusahaan dapat mengalami kondisi yang lebih buruk lagi yaitu kebangkrutan.
Hal ini mendukung penjelasan di awal bahwa kondisi financial distress terjadi sebelum kebangkrutan Almilia dan Kristijadi:2003.
Berdasarkan argumentasi diatas maka dapat dapat dikategorikan jika kondisi financial distress adalah 1 laba bersih dan nilai buku ekuitasnya negatif
selama 2 tahun berturut-turut dan jika kondisi non financial distress dapat disimbolkan 0 laba bersih positif selama 2 tahun berturut-turut. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala nominal dan satuan pengukurannya adalah menggunakan satuan rupiah.
3.1.2. Variabel Bebas X
a. Current Ratio X
1
Current assets Current ratio X
1
= X
100 Current
liabilities
61
Current ratio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini semakin baik. Walau demikian, tingginya
current ratio belum menjamin perusahaan tersebut membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo. Hal ini disebabkan karena proporsi
aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Variabel current ratio X
1
dinyatakan dalam satuan prosentase dan tipe skala rasio. b.
Working Capital to Total Asset X
2
Modal kerja bersih net working capital atau aktiva lancar bersih net current asset , kadang disebut modal kerja. Ini adalah jumlah
aktiva lancar setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban lancar atau hutang lancar, semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan kondisi
likuiditas perusahaan yang semakin buruk. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Rumus
variabel ini adalah : Current asset – current liabilities
WCTA =
X 100
Total asset Wild, 2005: 42
62
c. Struktur aktiva X
3
Variabel ini mengukur total aktiva yang berasal dari aktiva lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan
dalam prosentase. Rumus variabel ini adalah :
Struktur Aktiva SA =
x
100 Almilia dan Kristijadi, 2003.
d. Return on investment X
4
Variabel ini melaporkan tingkat pengembalian total yang dihasilkan dari semua sumber pendanaan yaitu utang dan ekuitas. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Rumus variabel ini adalah :
ROI=
x 100
Prastowo dan Juliaty,2005. e.
Return on equity X
5
Variabel ini mengukur tingkat pengembalian dari ekuitas, dengan membandingkan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Skala
63
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Variabel ini dihitung dengan rumus :
ROE =
x 100 Prastowo dan Juliaty, 2005.
f. Net Profit Margin X
6
Variabel ini menghitung sebagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase.
64
Rumus ini adalah :
NPM =
x 100 Prastowo dan Juliaty, 2005.
g. Debt Ratio X
7
Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam jumlah prosentase. Rumus variabel ini adalah :
DR =
x
100 Almilia dan Kristijadi, 2003.
3.2 . Teknik