36
Rasio tingkat perputaran persediaan = 4.
Rasio tingkat perputaran aktiva tetap menunjukkan sejauhmana efektifitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio berarti
semakin efektif penggunaan aktiva tetapnya Riyanto, 2001: 332.
Rasio tingkat perputaran aktiva =
2.2.2.6. Rasio Leverage atau Solvabilitas
Rasio leverage atau solvabilitas digunakan untuk mengukurbkemampuan perusahaan alam memenuhi kawajiban-kewajiban jangka panjangnya. Yang
termasuk dalam rasio laverage atau solvabilitas diantaranya Riyanto, 2001: 332: 1.
Rasio Hutang debt ratio mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya Riyanto, 2001: 332.
Rasio hutang = 2.
Rasio kewajiban terhadap modal debt to equity ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua total kewajibannya
dengan menggunakan modal sendiri Riyanto, 2001: 332.
Rasio kewajiban terhadap modal = 3.
Time interest earned ratio mengukur kemampuan perusahaan membayar bunga hutang dengan laba sebelum bunga dan pajak atau dengan kata lain
seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban bunga Riyanto, 2001: 332.
37
Time interest earned ratio = 4.
Rasio kewajiban lancar terhadap total aktiva mengukur berapa besar total aktiva perusahaan yang dibiayai dengan kewajiban lancar Riyanto, 2001:
332.
Rasio kewajiban lancar terhadap total aktiva = 5.
Rasio kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva mengukur berapa besar total aktiva perusahaan yang dibiayai dengan kewajiban bukan lancar
Riyanto, 2001: 332. Rasio kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva =
2.2.2.7. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas
Rasio rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Yang termasuk dalam rasio
rentabilitas atau profitabilitas diantaranya: 1.
Marjin laba kotor mencerminkan mark-up terhadap harga pokok penjualan selain mencerminkan kemampuan manajemen untukmeminimalisasi harga
pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan perusahaan Riyanto, 2001: 332.
Margin laba kotor =
38
2. Marjin laba usaha mencerminkan kemampuan manajemen untuk
menghasilkan laba setelah beban operasi atau usaha dan harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan Riyanto,
2001: 332.
Margin laba usaha = 3.
Marjin laba bersih mencerminkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi atau
usaha, beban lain-lainnya dan pajak dalam hubungannya dengan penjualan Riyanto, 2001: 332.
Margin laba bersih = 4.
Return On Investment ROI mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dicapai
laba bersih yang diinginkan Riyanto, 2001: 332.
ROI = Analisis perusahaan dengan mempergunakan rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan untuk mengevaluasi dengan cepat. Dengan rasio keuangan juga memungkinkan perbandingan jalannya perusahaan dari waktu
ke waktu serta mengidentifikasi perkembangannya Muslich, 2000: 61. Walaupun rasio-rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna
dalam proses analisis kinerja keuangan perusahaan, analisis rasio mempunyai keterbatasan yang berasal dari kenyataan bahwa pada dasarnya metodologinya
39
adalah univariate, dimana setiap rasio dianalisis secara terpisah. Pengaruh gabungan beberapa rasio hanyalah berdasarkan pertimbangan para analisis
keuangan. Jadi untuk mengurangi kelemahan analisis rasio ini, adalah penting menggabungkan beberapa rasio menjadi suatu model peramalan yang berarti. Ada
dua tekhnik statistik, yaitu analisis regresi dan analisis diskriminan yang telah sering digunakan untuk tujuan ini.
2.2.3. Financial distress