Kerangka Berpikir Alur Berpikir

dalam film ini seperti penekanan suara atau disebut membentak untuk menimbulkan rasa ketakutan dan tertekan pada lawan bicara.

2.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan maka dapat diketahui bahwa untuk mengerti dan memahami beberapa bentuk visual yang merepresentasikan kekerasan terhadap anak – anak dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, peneliti menggunakan teori analisis semiotic film oleh John Fiske, analisis semiotik pada sinema atau film layar lebar wide screen disetarakan dengan analisis film yang ditayangkan di televise yang dikemukakan oleh John Fiske. Analisis ini terbagi menjadi level realitas dan level representasi Dalam pengembangan kerangka berpikir peneliti menggunakan analisis berupa representasi terhadap scene-scene yang menunjukkan karakteristik kekerasan, Pertama Film akan di pilah penanda-penandanya ke dalam serangkaian fragmen ringkas dan beruntun. Pada tahap kedua film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” scene – scene yang sudah dipilah tersebut akan dianalisa secara mendalam dan dimaknai, yang menunjukkan adegan kekerasan pada anak, menurut level realitas dan representasi menurut Jhon Fiske. Fenomena tentang kekerasan terhadap anak – anak sangat menarik untuk divisualisasikan dalam bentuk karya seni berupa film, karena mengingat banyaknya angka kekerasan pada anak – anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi semiotik Jhon Fiske, mengingat film ini terdiri dari yang mendasari tanda-tanda yang perlu dimaknai. Sehingga akhirnya diperoleh hasil dari interpretasi data mengenai representasi kekerasan dalam film ini.

2.3 Alur Berpikir

Film Alangkah Lucunya Negeri Ini Level Ideologi : Dialog –dialog yang menunjukkan kekerasan yang biasanya berupa kekerasan verbal atau kekerasan psikologis. Level Representasi : Kamera, Cahaya, editing, Musik, Suara Yang mentransmisikan kode – kode representasi konvensional yang membentuk representasi, contonya : Konflik, karakter, setting casting,dll Level Realita : Penampilan, Kostum, Tata Rias, Lingkungan, Tingkah Laku, Cara Bicara, Gerak Tubuh, Ekspresi, Suara, dll Teori Semiotik Jhon Fiske Scene – Scene dan Dialog Tentang Kekerasan Pada Anak dalam Film Representasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film Alangkah Lucunya Negeri Ini Kekerasan Fisik, Kekerasan Psikologis, Kekerasan Financial, Kekerasan Fungsional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2002:3 menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif mempunyai prosedur penelitian yang menghasil data deskriptif berupa kata- kata lisan, tulisan serta gambar dan bukan angka-angka dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Alasan penggunaan metode kualitatif ini dikarenakan pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah. Apabila berhadapan dengan kenyataan ganda selain itu metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2002:5. Metode penelitian kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Metode kualitatif ini, merujuk pada metode analisis dokumen untuk menanamkan, mengidentifikasi, mengolah dan manganalisis dokumen untuk memahami maknasignifikasi. Oleh karena itu, peneliti dalam merepresentasikan kekerasan terhadap anak – anak dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Deddy Mizwar. Harus mengetahui terlebih dahulu tanda-tanda yang ada di dalamnya serta beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu pertama, adalah konteks atau

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM ”ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI” KARYA MUSFAR YASIN KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM ”ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI” KARYA MUSFAR YASIN (Sebuah Tinjauan Pragmatik).

0 0 13

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 191

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144