Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

5. Sebelum melakukan wawancara, peneliti juga terlebih dahulu meminta kesediaan menjadi partisipan penelitian dengan menandatangani inform consent yang berisi proses pengambilan data, serta akibat dan hak-hak yang diperoleh partisipan ketika melakukan proses wawancara. 6. Menghubungi partisipan untuk membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat wawancara. 7. Setelah proses wawancara, hasil wawancara dibuat menjadi data verbatim oleh peneliti yang diperoleh dengan bantuan sound recorder. Hasil verbatim juga diberikan keterangan kode-kode. 8. Melakukan analisis sesuai dengan metode yang sudah ditentukan. Tahap ini juga diawasi dan dikoreksi oleh dosen pembimbing sehingga tercapai maksud dan tujuan penelitian. 9. Hasil data yang sudah dikonsultasikan kemudian ditarik kesimpulannya sehingga diperoleh saran bagi waria, masyarakat dan peneliti lain.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Menutur Kerlinger 1986, wawancara merupakan situasi antarpribadi berhadapan muka ketika seseorang mengajukan pertanyaan yang dirancang kepada seseorang yang diwawancarai untuk memperoleh jawaban- jawaban yang relevan dengan masalah penelitian. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Banister, dkk dalam Poerwandari, 1998, yang menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yakni pengetahuan mengenai makna-makna cerita dari partisipan penelitian. Lincoln dan Guba 1985 menyatakan bahwa wawancara merupakan aktivitas untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan dan kepedulian individu dengan memperoleh dan memverifikasi informasi dari orang lain melalui sebuah percakapan Moleong, 2009. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara ini bersifat lebih bebas dan fleksibel tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan. Meskipun muatan, runtutan dan rumusan pernyataan terserah pada pewawancara namun pertanyaan yang diajukan didasarkan pada tujuan penelitian. Menurut Robinson 2000, wawancara semi berstruktur dengan suatu tujuan, biasanya mengutamakan perekaman dan data verbatim, dan penggunaan pedoman wawancara yang tidak kaku Gunawan, 2013. Dalam pelaksanaan wawancara, juga digunakan alat bantu, yakni alat perekam, filling note dan pedoman pertanyaan untuk wawancara. Tabel 1. Pedoman wawancara Pertanyaan - Pengalaman penolakan lingkungan  Bagaimana pengalaman penolakan yang pernah dialami?  Bagaimana reaksi terhadap penolakan tersebut?  Bagaimana perasaan ketika menghadapi penolakan tersebut? - Pandangan terhadap diri waria  Bagaimana pandangan terhadap diri? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  Bagaimana proses mencapai kenyamanan terhadap diri?

F. Metode Analisis Data