Kinerja Keuangan Perusahaan Teori Pendukung

5 Menghitung Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM . VAIC TM mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI Business Performance Indicator. VAIC TM merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu: VACA, VAHU, dan STVA. VAIC TM = VACA + VAHU + STVA Menurut Kamath 2007, kinerja bank berdasarkan intellectual capital dikelompokkan ke dalam empat kategori di mana value added intellectual coefficient yang dijadikan dasar untuk mengelompokkan bank, yaitu: 1 Bad performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient di bawah 2,5; 2 Common performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient antara 2,5 dan 4; 3 Good performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient antara 4 dan 5; 4 Top performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient di atas 5.

4. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran tentang cerminan kondisi perusahaan. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Menurut Puji Raharjanti 2015, kinerja perusahaan merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah penting sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan diharapkan dengan perbaikan kinerja operasional dapat mengalami pertumbuhan keuangan yang lebih baik dan juga dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam hal efisiensi dan efektivitas. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diproksikan oleh return on equity dan revenue growth. Return on equity adalah jumlah laba bersih yang dikembalikan sebagai persentase dari ekuitas pemegang saham. Return on equity mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dengan menghitung berapa banyak jumlah keuntungan perusahaan yang dihasilkan dan yang diinvestasikan oleh para pemegang saham Laksana, 2013. Return on equity dapat dihitung menggunakan rumus Chen et al., 2005: Return On Equity ROE = x 100 Return on equity membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan Van Horne dan Wachowicz, 2005:225. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Menurut Tambunan 2007: 179 return on equity digunakan untuk mengukur rate of return tingkat imbalan hasil ekuitas. Para analis sekuritas dan pemegang saham sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi return on equity yang dihasilkan perusahaan, akan semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut. Laba bersih setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak Almilia dan Winny, 2005. Total ekuitas pemegang saham adalah modal inti yang dimiliki bank, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku Almilia dan Winny, 2005. Return on equity diklasifikasikan berdasarkan matriks kriteria peringkat komponen return on equity BI, 2004 : 253. 1 Peringkat 1 : ROE 15 2 Peringkat 2 : ROE 12,5 - 15 3 Peringkat 3 : ROE 5 - 12,5 4 Peringkat 4 : ROE 0 - 5 5 Peringkat 5 : ROE ≤ 0 Revenue growth merupakan kenaikan pendapatan perusahaan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Peningkatan pendapatan biasanya merupakan sinyal bagi perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang Chen et al., 2005. Semakin meningkat pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun, semakin baik pula kinerja keuangan suatu perusahaan. Revenue Growth dapat dihitung dengan rumus Chen et al., 2005: Revenue Growth RG = – 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pendapatan adalah inflow of assets ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa Tuanakotta, 2000:153. Pendapatan terbagi menjadi dua jenis yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non operasional Kusnadi, 2000:19. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram. Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan kelas interval dan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data Cooper dan William, 1995. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data variabel revenue growth sebagai berikut: Menurun -1,00 – 0,00 : 1 Meningkat 0,00 – 1,00 : 2 Meningkat sedang 1,00 – 2,00 : 3 Meningkat tinggi 2,00 – 3,00 : 4

B. Hubungan Antara Intellectual Capital Dengan Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 37 74

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 33 90

Pengaruh Value Added Intellectual Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 134

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 7 38

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 37

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011.

0 0 22

INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2009-2012.

0 0 5