Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

diukur dengan informasi keuangan berupa return on equity dan revenue growth.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, perlu dilakukan langkah-langkah pengolahan data. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data: 1. Mengumpulkan data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Mengumpulkan data untuk menghitung intellectual capital proksi VAIC TM yaitu laba operasi, beban karyawan, depresiasi, amortisasi, ekuitas, dan laba bersih. Mengumpulkan data untuk menghitung kinerja keuangan perusahaan proksi revenue growth dan return on equity yaitu pendapatan, laba bersih setelah pajak dan total ekuitas pemegang saham. 2. Menghitung Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan a. Menghitung Intellectual Capital Pengukuran Intellectual capital dalam penelitian ini menggunakan metode value added intellectual coefficient VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997. Keunggulan metode VAIC TM adalah karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC TM adalah sebagai berikut: 1 Menghitung Value Added VA. Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creation. Value added dihitung sebagai selisih antara output dan input Pulic, 1999. VA = OUT – IN Keterangan: OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain. IN = Input: beban penjualan dan biaya lain-lain selain beban karyawan. Value added VA juga dapat dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut: VA = OP + EC + D + A Keterangan: OP = operating profit laba operasi EC = employee costs beban karyawan D = depreciation depresiasi A = amortisation amortisasi 2 Menghitung Value Added Capital Employed VACA. VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. VACA = VACE Keterangan: VACA = Value Added Capital Employed: rasio dari VA terhadap CE VA = Value Added CE = Capital Employed: dana yang tersedia ekuitas, laba bersih 3 Menghitung Value Added Human Capital VAHU. VAHU menunjukkan berapa banyak VA yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi. VAHU = VAHC Keterangan: VAHU = Value Added Human Capital: rasio dari VA terhadap HC. VA = Value Added HC = Human Capital: beban karyawan. 4 Menghitung Structural Capital Value Added STVA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI satu rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. STVA = SCVA Keterangan: STVA = Structural Capital Value Added: rasio dari SC terhadap VA. SC = Structural Capital: VA – HC VA = value added 5 Menghitung Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM . VAIC TM mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI Business Performance Indicator. VAIC TM merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu: VACA, VAHU, dan STVA. VAIC TM = VACA + VAHU + STVA b. Menghitung Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Proksi Return On Equity Return on equity dapat dihitung dengan rumus: Return On Equity ROE = c. Menghitung Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Proksi Revenue Growth Revenue Growth dapat dihitung dengan rumus: Revenue Growth RG = – 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Melakukan Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi. Ghozali, 2011 4. Mengklasifikasi Data Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik. Statistik non-parametrik adalah statistik bebas sebaran tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak. Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak terdistribusi normal. Metode untuk mengklasifikasikan data menggunakan metode seriaton secara kelompok. Metode ini digunakan untuk menyusun data dalam kelompok- kelompok berdasarkan kelas interval tertentu sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang terkecil dan yang terbesar dan mengelompokkan data menjadi beberapa bagian menjadi 2 bagian atau lebih Boedijoewono, 2012: 35-36. a. Mengklasifikasikan Data Value Added Intellectual Coefficient Proksi Intellectual Capital Ukuran data VAIC TM berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data value added intellectual coefficient diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan Cooper dan William, 1995. Semakin tinggi angka VAIC TM berarti semakin tinggi perolehan intellectual capital dalam perusahaan, sebaliknya semakin rendah angka VAIC TM berarti semakin rendah perolehan intellectual capital dalam perusahaan. Kamath 2007 mengelompokkan kinerja bank berdasarkan IC ke dalam empat kategori, VAIC TM dijadikan dasar untuk mengelompokkan bank, yaitu: 1. Bad performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient di bawah 2,5; 2. Common performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient antara 2,5 dan 4; 3. Good performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient antara 4 dan 5; 4. Top performers, untuk bank dengan nilai value added intellectual coefficient di atas 5. b. Mengklasifikasikan Data Return On Equity Proksi Kinerja Keuangan Perusahaan Ukuran data return on equity berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data return on equity diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan Cooper dan William, 1995. Pada penelitian ini, return on equity diklasifikasikan berdasarkan matriks kriteria peringkat komponen return on equity BI, 2004 : 253. Peringkat 1 : ROE 15 Peringkat 2 : ROE 12,5 - 15 Peringkat 3 : ROE 5 - 12,5 Peringkat 4 : ROE 0 - 5 Peringkat 5 : ROE ≤ 0 Ketentuan peringkat di atas menjelaskan bahwa semakin tinggi angka return on equity, maka semakin kecil peringkat yang diberikan. Sebaliknya, semakin rendah angka return on equity, maka semakin besar peringkat yang diberikan skala peringkat 1-5. c. Mengklasifikasikan Data Revenue Growth Proksi Kinerja Keuangan Perusahaan Ukuran data revenue growth berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data revenue growth diubah menjadi skala nominal. Skala nominal dinyatakan dalam bentuk kategori yang menunjukkan bahwa posisi data sama derajatnya Wuri, 2012. Semakin tinggi positif angka revenue growth berarti semakin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan, sebaliknya semakin rendah negatif angka revenue growth berarti semakin rendah tingkat pendapatan suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengklasifikasikan data revenue growth menjadi 4 kategori tingkatan yaitu menurun, meningkat, meningkat sedang, dan meningkat tinggi. Belum ada teori yang mendasari dan menjelaskan klasifikasi data untuk variabel revenue growth, sehingga penelitian ini menggunakan kelas interval PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai acuan pengklasifikasian Boedijoewono, 2012: 42. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram. Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan kelas interval dan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data Cooper dan William, 1995. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data variabel revenue growth sebagai berikut: Menurun -1,00 – 0,00 : 1 Meningkat 0,00 – 1,00 : 2 Meningkat sedang 1,00 – 2,00 : 3 Meningkat tinggi 2,00 – 3,00 : 4 5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Crosstabs Analisis tabulasi silang crosstabs menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian crosstabs adalah data berskala nominal, ordinal atau kategori Ghozali, 2011. 6. Menarik Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah hasil analisis pada tabel tabulasi silang crosstab antara variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Contigency coefficient. Contigency coefficient mengakomodasikan data pada hampir setiap bentuk menceng atau normal, diskret atau kontinu, dan nominal atau ordinal Cooper dan William, 1995. Adapun langkah-langkah untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Menguji tingkat signifikan Penelitian ini akan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95. Menguji tingkat signifikan dengan melihat nilai approximate significance. Approximate significance menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan. Jika nilai approximate significance 0,05, maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya, jika nilai approximate significance 0,05, maka terdapat hubungan antara kedua variabel. Berdasarkan hal tersebut, analisis data akan dilanjutkan dengan menguji kekuatan dan arah hubungan. b. Menguji kekuatan hubungan dan arah hubungan Menguji kekuatan hubungan, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut Sugiyono, 2012: 163: Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antara Variabel Berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Contigency Coefficient Nilai Contigency Coefficient + dan - Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Hal ini berarti nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan negatif atau terbalik. Hal ini berarti nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 37 74

Analisis Kinerja Intellectual Capital Terhadap Estimasi Ranking Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 33 90

Pengaruh Value Added Intellectual Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 134

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 7 38

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 37

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011.

0 0 22

INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2009-2012.

0 0 5