8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Pendukung
1. Stakeholder Theory
Teori stakeholder berkaitan dengan individu atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Menurut Freeman dan
Reed 1983:91, stakeholder adalah kelompok atau individu yang diidentifikasi dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, atau
dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan
untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder.
Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan
informasi tentang
bagaimana aktivitas
organisasi mempengaruhi mereka, bahkan ketika mereka memilih untuk tidak
menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat secara langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan
hidup organisasi Deegan, 2004. Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan
stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka
Ulum, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori ini dapat diuji dengan berbagai cara dengan menggunakan content analysis atas laporan keuangan perusahaan Guthrie et al., 2006.
Menurut Guthrie et al. 2006, laporan keuangan merupakan cara yang paling efisien bagi organisasi untuk berkomunikasi dengan kelompok
stakeholder yang dianggap memiliki ketertarikan dalam pengendalian aspek-aspek strategis tertentu dari organisasi. Content analysis atas
pengungkapan IC dapat digunakan untuk menentukan apakah benar-benar terjadi komunikasi tersebut.
2. Legitimacy Theory
Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan
norma yang berlaku di masyarakat Deegan, 2004. Teori legitimasi bergantung pada premis bahwa terdapat „kontrak sosial‟ antara perusahaan
dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu cara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat
tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan operasi. Kontrak sosial ini menuntut perusahaan untuk responsif terhadap lingkungan di
mana mereka beroperasi Deegan, 2004. Teori legitimasi sangat erat berhubungan dengan pelaporan IC dan
juga dengan penggunaan metode content analysis sebagai ukuran dari pelaporan tersebut. Perusahaan lebih cenderung untuk melaporkan IC
mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukan hal tersebut. Hal ini mungkin terjadi ketika perusahaan menemukan bahwa
perusahaan tersebut tidak mampu meligitimasi status perusahaan berdasarkan tangible assets yang umumnya dikenal sebagai simbol
kesuksesan perusahaan. Menurut Guthrie et al. 2006, alat terbaik untuk pengukuran pengembangan pelaporan IC, pada saat ini adalah dengan
menggunakan content analysis.
3. Intellectual Capital