Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui perilaku ibu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SDN 054936
Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Tahun 2013.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku ibu dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah di SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Tahun 2013
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah di SDN
054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Tahun 2013
1.3.2. Tujuan khusus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan : a.
Mengetahui predisposing factors pengetahuan, sikap, dan kepercayaan ibu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SDN 054936
Wonorejo Kecamatan Sei Lepan
Universitas Sumatera Utara
b. Mengetahui enabling factors jarak, pendapatan, asuransi ibu terhadap
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan
c. Mengetahui reinforcing factors peran anggota keluarga ibu terhadap
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di puskesmas. 2.
Sebagai bahan informasi kepada petugas puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku adalah hasil dari segala macam pengalaman dan interakasi manusia dengan lingkungannya. Menurut Benjamin Bloom dalam Soekidjo Notoatmodjo,
2007, ranah perilaku terbagi dalam 3 domain yaitu pengetahuan ,sikap, dan tindakan. Perilaku merupakan pencerminan dari berbagai unsur kejiwaan yang
mencakup hasrat, sikap, reaksi, rasa takut, dan sebagainya. Perilaku manusia dipengaruhi faktor-faktor yang ada dalam diri manusia atau unsur kejiwaannya.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang berperan serta mengembangkan perilaku manusia, baik berupa lingkungan fisik alamiah yakni lingkungan tempat tinggal dan
lingkungan sosial atau budaya yaitu social ekonomi, sarana dan prasarana sosial, pendidikan, tradisi, kepercayaan dan agama.
Perilaku dibentuk dari pengetahuan ranah kognitif. Individu mengetahui rangsangan berupa materi atau objek di luar dirinya, kemudian terbentuk pengetahuan
baru. Pengetahuan ini akan menimbulkan tanggapan batin dalam bentuk sikap subjek yang diketahuinya tadi. Setelah rangsangan tadi diketahui sepenuhnya akan timbul
tanggapan lebih jauh dalam bentuk tindakan.Makin tinggi umur anak, tingkah lakunya semakin terorganisasi dan mempunyai tujuan tingkah laku bermotif.
Pengetahuan yang disimpan dan bervalensi ini disebut sikap. Ciri sikap yang terutama adalah memiliki arah , yakni sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif
akan mendekatkan seseorang pada objek, sedangkan sikap negatif menjauhkan diri dari objek. Sikap belum berupa tindakan. Allport 1954 menyatakan bahwa sikap
Universitas Sumatera Utara
adalah kesiapan untuk bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap objek dan mempunyai tingkat intensitas yang kuat dan lemah. Sikap merupakan penilaian
terhadap sesuatu yang mungkin mempunyai konsekuensi tertentu bagi yang bersangkutan.
Perilaku baru diperoleh seseorang melalui proses yang berurutan yaitu kesadaran akan adanya stimulus atau objek , merasa tertarik terhadap stimulus atau
objek, dan timbul sikap. Kemudian menimbang stimulus untuk melihat kegunaan bagi dirinya, setelah memlalui berbagai usaha bila dirasakan memberi manfaat maka
akan diteruskan sebagai proses adopsi perilaku baru.
2.2. Perilaku Kesehatan