b. Pendapatan adalah jumlah penghasilan dalam sebulan yang diukur
berdasarkan UMP Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 yaitu :
- Lebih kecil dari UMP atau Rp 1.200.000bulan
- Lebih besar dari UMP atau Rp 1.200.000bulan
c. Asuransi adalah kepemilikan jaminan kesehatan jamkesmas ataupun
askes 3.
Reinforcing factors a.
Dukungan anggota keluarga adalah sikap dan tindakan anggota keluarga lainnya dalam mendorong ibu memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut anak 4.
Perilaku ibu adalah pengetahuan, sikap , dan tindakan ibu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
5. Anak sekolah adalah anak usia 6-12 tahun yang sedang mengikuti pendidikan
di sekolah yang dimaksud 6.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah tindakan penggunaan fasilitas atau sarana kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut
di Puskesmas
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang akan dijadikan bahan alat wawancara kepada ibu dari siswa SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei
Lepan
Universitas Sumatera Utara
3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Predisposing Factors
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang adanya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diukur melalui kuesioner dengan 12
pertanyaan. Nilai 2 diberikan untuk jawaban benar ya dan 1 untuk jawaban salah tidak sehingga total skor adalah 24. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh
responden, Berdasarkan Arikunto 2007, pengetahuan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :
1. Pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 75 dari total nilai 19.
2. Pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar 45-75 dari total nilai
12-19. 3.
Pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar 45 dari total nilai 12
2. Sikap
Sikap diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert Ridwan,2010. Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh
dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 4 dengan kriteria sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan positif Nilai
Pernyataan negatif Nilai
Sangat setuju 4
Sangat setuju 1
Setuju 3
Setuju 2
Kurang setuju 2
Kurang setuju 3
Tidak setuju 1
Tidak setuju 4
Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah berjumlah 40, cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada persentase berikut
Arikunto, 2007 : a.
Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 75 nilai keseluruhan 30 b.
Sikap cukup, apabila nilai yang diperoleh 45-75 nilai keseluruhan 18-30 c.
Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 18
3. Kepercayaan
Pengukuran kepercayaan responden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dilakukan dengan pemberian nilai pada tiap pertanyaan. Ada 5
pertanyaan dan akan diberikan nilai 2 bagi jawaban benar sehingga total nilai 10. Bagi responden yang memiliki nilai 4 dianggap memiliki kepercayaan yang kurang
dan responden yang memiliki nilai 7 dianggap memiliki kepercayaan baik.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2. Enabling Factors 1. Jarak
Pengukuran jarak dilihat dari jawaban responden, apakah jarak rumah ke fasilitas Puskesmas lebih dari 1 Km atau kurang dari 1 Km.
2. Pendapatan
Pendapatan responden merupakan penghasilan responden per bulan berdasarkan UMP Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 yaitu :
- Lebih kecil dari UMP atau Rp 1.200.000bulan
- Lebih besar dari UMP atau Rp 1.200.000bulan
3. Kepemilikan Asuransi
Kepemilikan asuransi dilihat dari jawaban responden, apakah memiliki asuransi kesehatan baik berupa Jamkesmas, Askes, atau yang lainnya.
3.7.3. Reinforcing Factors 1. Dukungan Anggota Keluarga
Pengukuran dukungan anggota keluarga yakni sikap dan tindakan anggota keluarga lainnya dalam mendorong ibu memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut anak, dilakukan dengan pemberian nilai pada tiap pertanyaan. Ada 4 pertanyaan dan akan diberikan nilai 2 bagi jawaban benar sehingga total nilai 8. Bagi
responden yang memiliki nilai 4 dianggap kurang mendapat dukungan dan responden yang memiliki nilai 6 dianggap memiliki dukungan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pengukuran pemanfaatan kesehatan, dilakukan dengan pemberian nilai pada tiap-tiap pertanyaan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pemberian nilai 2 bagi yang
menyatakan memanfaatkan pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya Puskesmas, Rumah Sakit, praktek dokter gigi, dan nilai 1 bagi yang tidak memanfaatkan.
3.8. Teknik Analisa Data
Data diolah dengan memakai komputer menggunakan program SPSS 13, selanjutnya data di analisa secara deskriptif dan disajikan dalam table distribusi
frekuensi
.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan
SDN 054936 Wonorejo berdiri tahun 1977. Terletak di Jl.Keramat Jaya, Desa Lama Kecamatan Sei Lepan. SD ini memiliki 17 orang staf pengajar. Siswai yang
mengikuti pendidikan di SDN 054936 Wonorejo Tahun Ajaran 20122014 dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Siswai SDN 054936 Wonorejo T.A 20132014 Kelas
Jenis Kelamin Total
LK PR
I
26 25
51
II
20 22
42
III
20 13
33
IV 20
22 42
V 21
25 46
VI
26 28
54
4.2. Gambaran Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo
Adapun gambaran karakteristik ibu siswai SDN 054936 Wonorejo berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan antara lain yaitu :
Universitas Sumatera Utara
4.2.1. Berdasarkan Umur Ibu Tabel 4.2. Distribusi Ibu Menurut Umur
Umur Jumlah
15-25 tahun 20
28.2 26-36 tahun
41 57.7
37-47 tahun 10
14.1 Total
71 100
Berdasarkan tabel 4.2. di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 26-36 tahun sebanyak 41 orang 57,7 , sedangkan sebagian kecil
responden berumur 37-47 tahun sebanyak 10 orang 14,1.
4.2.2. Berdasarkan Pendidikan Ibu
Tabel 4.3. Distribusi Ibu Menurut Pendidikan
Pendidikan Jumlah
SD 21
29.6 SMP
29 40.8
SMA 19
26.8 DiplomaS1
2 2.8
Total 71
100.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.3. di atas diketahui bahwa sebagian besar pendidikan responden yaitu SMP sebanyak 29 orang 40,8, dan sebagian kecil berpendidikan
diploma sebanyak 2 orang 2,8
4.2.3. Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 4.4. Distribusi Ibu Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
IRT 38
53.5 Petanipedagang
11 15.5
Swasta 20
28.2 PNS
2 2.8
Total 71
100.0
Berdasarkan tabel 4.4. di atas diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan responden yaitu Ibu Rumah Tangga sebanyak 38 orang 53,5, dan sebagian kecil
bekerja sebagai PNS sebanyak 2 orang 2,8.
4.3. Predisposing Factors
4.3.1. Pengetahuan Ibu
Distribusi pengetahuan ibu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No Pengetahuan
Ya Tidak
n n
1 Keberadaan poli gigi
56 78,9
15 21,1
2 Keberadaan dokter gigi
52 73,2
19 26,8
3 Keberadaan perawat gigi
40 56,3
31 43,7
4 Kehadiran dokter atau perawat gigi
48 67,6
23 32,4
5 Pemeriksaan gigi 6 bulan sekali meski tanpa
keluhan 16
22,5 55
77,5
6 Layanan askes dan jamkesmas untuk kesehatan
gigi 65
91,5 6
8,5 7
Kunjungan petugas gigi ke sekolah anak 68
95,8 3
4,2 8
Alat gigi di Puskesmas lengkap 52
73,2 19
26,8 9
Penyuluhan gigi di Posyandu 59
83,1 12
16,9 10
Pemeriksaan dan sikat gigi massal di Sekolah anak
68 95,8
3 4,2
11 Membawa anak berobat bila gigi anak goyang
16 22,5
55 77,5
12 Pelayanan Poli gigi pencabutan, penambalan
sementara, pembersihan karang gigi 52
73,2 19
26,8
Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang baik mengenai keberadaan petugas gigi, layanan Askes dan
Jamkesmas untuk kesehatan gigi sebanyak 65 orang 89 dan mengetahui adanya kunjungan petugas gigi ke sekolah dan pemeriksaan serta sikat gigi massal sebanyak
68 orang 93,2. Sebagian kecil ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pemeriksaan gigi tiap enam bulan sekali meskipun tanpa keluhan sebanyak 16 orang
Universitas Sumatera Utara
21,9 dan sebanyak 18 orang 21,9 memiliki pengetahuan kurang mengenai pemanfaatan fasilitas pelayanan gigi bila gigi anak goyang.
Tabel 4.6. Kategori Pengetahuan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No Kategori pengetahuan
Jumlah orang
1 Baik
52 73,3
2 Sedang
19 26,7
Jumlah 71
100 Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan
ibu terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut ada pada kategori baik yaitu berjumlah 52 orang 73,3 dan sebagian kecil lainnya ada pada kategori sedang
berjumlah 19 orang 26,7.
4.3.2. Sikap Ibu
Distribusi sikap ibu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Distribusi Sikap Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
N o
Pernyataan SS
S TS
STS n
n n
N 1
Bagaimana pendapat Ibu mengenai anggapan bahwa
penyakit gigi dapat diobati sendiri di rumah -
2 2,8
12 16,9
57 80,3
2 Meskipun anak tidak
memiliki keluhan sakit 16
22,5 48
67,6
Universitas Sumatera Utara
gigi, ibu tetap membawa anak memeriksakan gigi
secara teratur
3 Bagaimana pendapat ibu
mengenai Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
14 19,7
57 80,3
4 Menurut Ibu, sarana dan
prasarana gedung, alat pemeriksaan, obat-obatan
poli gigi tergolong lengkap 7
9,9 40
56,3 24
33,8
5 Menurut Ibu,
dokterperawat gigi mudah ditemui
1 1,4
45 63,4
25 35,2
6 Menurut ibu, sikap petugas
Kesehatan gigi dokterperawat terkesan
baik dan ramah 18
25,4 53
74,6
7 Menurut Ibu, Puskesmas
Desa Lama mudah dijangkau dengan
kendaraan 49
69 22
31
8 Menurut Ibu, lokasi
Puskesmas Desa Lama tergolong strategis
40 56,3
20 28,2
11 15,5
9 Menurut Ibu, biaya berobat
gigi di Puskesmas cukup terjangkau
8 11,3
63 88,7
10 Menurut ibu, waktu tunggu tergolong cepat sewaktu
menunggu giliran perawatan
71 100
Berdasarkan tabel 4.7. diketahui bahwa sebagian besar ibu tidak setuju dengan anggapan bahwa penyakit gigi dan mulut dapat diobati sendiri di rumah sebanyak 57
orang 80,3. Sebanyak 22 orang ibu 31 tidak setuju terhadap lokasi Puskesmas dan sebanyak 20 orang ibu 28,2 menganggap lokasi Puskesmas tidak strategis.
Diketahui sebanyak 53 orang ibu 74,6 bersikap setuju terhadap petugas kesehatan
Universitas Sumatera Utara
yang terkesan baik dan 63 orang 88,7 ibu setuju bahwa biaya berobat gigi di Puskesmas cukup terjangkau.
Tabel 4.8. Kategori Sikap Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No Kategori Sikap
Jumlah orang
1 Baik
28 39,5
2 Sedang
43 60,5
Jumlah 71
100
Berdasarkan tabel 4.8. diketahui bahwa sebagian besar tingkat sikap ibu terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut ada pada kategori sedang yaitu
berjumlah 43 orang 60,5 dan sebagian kecil lainnya ada pada kategori baik berjumlah 28 orang 39,5.
4.3.3. Kepercayaan Ibu
Distribusi kepercayaan ibu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Kepercayaan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No Pernyataan
Ya Tidak
N n
1 Anak pasti akan disuntik bila berobat gigi
ke Puskesmas 26
36,6 45
63,4 2
Alat-alat yang digunakan untuk memeriksa dan mengobati gigi tidak
steril 4
5,6 67
94,4
Universitas Sumatera Utara
3 Obat-obatan gigi yang diberikan kurang
manjur 2
2,8 69
97,2 4
Petugas Puskesmas di poli gigi kurang tanggap terhadap pasien
2 2,8
69 97,2
5 Biaya berobat gigi ke Puskesmas lebih
murah daripada tempat pengobatan lainnya
69 97,2
2 2,8
Tabel 4.10. Kategori Kepercayaan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No Kategori Kepercayaan
Jumlah orang
1 Baik
69 97,2
2 Sedang
2 2,8
Jumlah 71
100
Dari tabel 4.10. diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki kepercayaan yang baik mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu sebanyak 69 orang
97,2 yakni kepercayaan terhadap obat-obatan yang manjur, petugas yang tanggap dan biaya berobat yang terjangkau tabel 4.9
4.4. Enabling Factors
4.4.1. Jarak Rumah
Distribusi Ibu menurut jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Ibu Berdasarkan Jarak Rumah Ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Di Puskesmas
No Jarak Rumah
Jumlah orang
1 1 km
49 69
2 1 km
22 31
Total 71
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.11. dapat diketahui bahwa sebagian besar jarak rumah ibu ke pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas kurang dari satu kilo meter yaitu sebanyak 49
orang 69. Sebagian kecil jarak rumah ibu lebih dari satu kilo meter yaitu sebanyak 22 orang 31.
4.4.2.Pendapatan
Distribusi ibu menurut pendapatan per bulan dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12. Distribusi Ibu Menurut Pendapatan Per Bulan No
Pendapatan Per Bulan Jumlah orang
1 Rp 1.200.000,-
49 69
2 Rp 1.200.000,-
22 31
Total 71
100
Dari tabel 4.12. diketahui bahwa sebagian besar pendapatan ibu setiap bulan kurang dari Rp 1.200.000,- yaitu sebanyak 49 orang 69. Sebagian kecil
pendapatan ibu lebih dari Rp 1.200.000,- yaitu sebanyak 22 orang 31.
4.4.3. Jaminan Kesehatan
Distribusi Ibu menurut jaminan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Distribusi Ibu Menurut Jaminan Kesehatan No
Jaminan Kesehatan Jumlah orang
1 Jamkesmas
49 69
2 Askes
2 2,8
3 Tidak Ada
20 28,2
Total 71
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.13. diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas yaitu sebanyak 49 orang 69. Sebagian kecil lainnya
tidak memiliki jaminan kesehatan yaitu sebanyak 20 orang 28,2.
4.5. Reinforcing Factors
4.5.1. Peran Anggota Keluarga
Peran anggota keluarga terhadap ibu dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Peran Anggota Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 054936
Wonorejo
No Dukungan
Ya Tidak
n n
1 Apakah ada anggota keluarga yang mengantar
ibu dan anak berobat gigi? 27
38 44
62 2
Apakah ada yang mengingatkan ibu untuk memeriksakan gigi anak dengan teratur?
71 100
3 Apakah ada yang menyarankan pemilihan
pengobatan untuk gigi anak? 27
38 44
62 4
Apakah ada yang memberikan dana tambahan untuk pengobatan gigi anak?
23 67,6
48 32,4
Dari tabel 4.14. diketahui bahwa sebagian besar anggota keluraga tidak ada yang mengingatkan ibu untuk memeriksakan gigi anak secara teratur yaitu sebanyak
71 orang 100. Sebagian kecil anggota keluarga mengantar dan memilihkan pengobatan gigi anak yaitu sebanyak 27 orang 38.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Distribusi Anggota Keluarga Yang Berperan Terhadap
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 054936 Wonorejo
No
Anggota Keluarga Jumlah orang
1 Ayah
17 23,9
2 Nenek
6 8,5
3 Adik omtante
4 5,6
4 Tidak ada
44 62
Total 71
100
Dari tabel 4.15. diketahui bahwa sebagian besar anggota keluarga tidak memberi dukungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu
sebanyak 44 orang 62. Sebagian kecil dukungan anggota keluarga berasal dari suami sebanyak 17 orang 23,9, kemudian diikuti dukungan dari nenek sebanyak 6
orang 8,5 dan dari adik omtante sebanyak 4 orang 5,6.
Tabel 4.16. Distribusi Kategori Peran Anggota Keluarga Terhadap
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 054936 Wonorejo
No
Kategori Dukungan Jumlah orang
1 Baik
26 36,6
2 Sedang
45 63,4
Jumlah 71
100 Dari tabel 4.16. diketahui bahwa sebagian besar dukungan anggota keluarga
tergolong sedang yakni sebanyak 45 orang 63,4. Sebagian kecil dukungan anggota keluarga berada pada kategori baik yakni sebanyak 26 orang 36,6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Persentase Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Oleh Ibu Siswai SDN SDN 054936 Wonorejo
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi n
Memanfaatkan 31
43,7 Tidak Memanfaatkan
40 56,3
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa sebagian besar tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu sebanyak 40 orang 56,3. Dan sebagian
kecil sebanyak 31 orang 43,7 memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Tabel 4.18. Distribusi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Oleh Ibu Siswai SDN SDN 054936 Wonorejo
Tempat Pelayanan
Frequency
Rumah sakit 2
2.8 Praktek dokter
19 26.8
Puskesmas 19
26.8 Balai pengobatan
10 14.1
Lain-lain bidan, dukun 21
29.6 Total
71 100.0
Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa sebagian besar responden memanfaatkan pelayanan kesehatan di luar pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu
sebanyak 21 orang 29,6. Sebagian kecil hampir tersebar merata dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas, Praktek
dokter, Balai Pengobatan, dan Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada pada usia kisaran 26 sampai 36 tahun sebanyak 41 orang dengan tingkat pendidikan
terbanyak yaitu SMP dan SMA. Sebagian besar responden tidak bekerja ibu rumah tangga.
5.2. Predisposing Factors 5.2.1.Pengetahuan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari
perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut
ada pada kategori baik. Informasi mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut diperoleh ibu langsung dari pengalaman pribadi dan juga melalui petugas kesehatan
gigi, bidan desa, kader, dan masyarakat yang pernah melakukan pengobatan di Puskesmas.
Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan ibu yang dikategorikan baik dikarenakan program UKGM Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat yang diadakan di
Posyandu berjalan dengan baik. Petugas kesehatan gigi Puskesmas Desa Lama
Universitas Sumatera Utara
memberikan penyuluhan mengenai informasi seputar kesehatan gigi dan mulut untuk kesehatan gigi keluarga.
Menurut Brunner 1975 dalam penelitian Latif 2013 bahwa pengetahuan yang baik diperoleh dari proses pembelajaran yang baik, dengan demikian penyebab
tingginya angka responden yang memiliki pengetahuan baik dikarenakan informasi kesehatan gigi dan mulut yang diperoleh ibu dapat diterima dengan baik.
Sejalan dengan pendapat Rola 2012, pengetahuan sangat penting untuk diketahui ibu karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang akan
mempengaruhi ibu dalam perawatan gigi anak mereka. Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan yang baik mengenai layanan Askes dan Jamkesmas untuk kesehatan gigi, mengetahui adanya kunjungan petugas gigi ke sekolah, dan pemeriksaan serta
sikat gigi massal. Pengetahuan ini didapat melalui petugas kesehatan Puskesmas, bidan desa, dan kader. Pengetahuan mengenai adanya kegiatan UKGS di sekolah,
diperoleh ibu melalui anaknya yang bersekolah di SDN tersebut. Kegiatan UKGS yang dilakukan petugas gigi Puskesmas Desa Lama di sekolah
antara lain penyuluhan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa, pemberian informasi mengenai kelainan gigi dan mulut, penyebab penyakit gigi dan cara
pencegahannya, pemberian pelayanan kesehatan gigi bagi siswa yang memiliki permasalahan gigi dan mulut serta memberikan rujukan dan perawatan selanjutnya
untuk gigi yang tidak dapat ditindak lanjuti saat itu. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar ibu mengetahui keberadaan
petugas gigi. Namun tidak dapat membedakan dokter gigi dan perawat gigi. Sebagian
Universitas Sumatera Utara
masyarakat menganggap bahwa perawat gigi adalah dokter gigi. Kenyataan yang ditemui di lapangan diketahui bahwa Puskesmas Desa Lama tidak memiliki dokter
gigi. Petugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada adalah perawat gigi. Pengetahuan yang baik juga belum dapat menjamin seseorang berperilaku baik.
Angka kunjungan anak usia sekolah ke pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas yang rendah membuktikan bahwa pengetahuan yang ada belum menimbulkan kesadaran
untuk menerapkan kebiasaan gaya hidup yang positif dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut khususnya pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi.
Peneliti berasumsi bahwa keengganan ibu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada diakibatkan karena ibu yang beranggapan bahwa
kesehatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas masalah kesehatan. Kesehatan gigi dianggap penting ketika muncul keluhan pada gigi anak. Sehingga saat anak tidak
memiliki keluhan pada giginya, maka ibu menganggap tidak ada masalah pada gigi anak.
Hal ini sejalan dengan penelitian Lilik Rosdewati 2004 yang menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan status kesehatan gigi dan mulut siswa
SMU di Kabupaten Langkat. Namun sebagian kecil ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai
pemeriksaan gigi tiap enam bulan sekali meskipun tanpa keluhan dan memiliki pengetahuan kurang mengenai pemanfaatan fasilitas pelayanan gigi bila gigi anak
goyang Dalam hal ini, peneliti berasumsi bahwa ibu kurang melakukan pengawasan
terhadap keadaan gigi anak. Padahal penyakit gigi dapat berpengaruh pada
Universitas Sumatera Utara
perkembangan anak. Karena sebenarnya anak usia Sekolah Dasar berada pada masa pergantian gigi dimana gigi susu akan berganti ke gigi permanen. Sehingga
diperlukan perhatian lebih khusus untuk gigi anak yakni dengan pemeriksaan 6 bulan sekali.
Hal ini sejalan dengan pendapat Pratiwi 2007 yang dikutip oleh Dian 2011 menunjukkan bahwa rendahnya pengetahuan kesehatan gigi orang tua mengakibatkan
perilaku mencari pengobatan ke Puskesmas yang disebabkan karena persepsi orang tua bahwa sakit gigi pada anak tidak perlu segera diobati, sehingga orang tua pada
umumnya membawa anaknya untuk berobat setelah terjadi pembengkakan pada daerah gusi dan pipi anak
5.2.2. Sikap Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut
Pengertian sikap menurut Notoatmodjo 2003 merupakan kesiapan untuk bertindak. Sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup. Berdasarkan tabel 4.8. diketahui bahwa sebagian besar tingkat sikap ibu
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut ada pada kategori sedang. Berdasarkan tabel 4.7. diketahui bahwa sebagian besar ibu tidak setuju dengan anggapan bahwa
penyakit gigi dan mulut dapat diobati sendiri di rumah, tidak setuju terhadap lokasi Puskesmas dan menganggap lokasi Puskesmas tidak strategis.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan peneliti, Puskesmas Desa Lama berada 14 km dari jalan utama. Dengan akses terbatas untuk menuju kesana yaitu dengan becak dan ojek
sepeda motor. Transportasi angkutan umum tidak melewati Puskesmas ini. Penulis berasumsi bahwa hal inilah yang menjadi pertimbangan Ibu untuk
membawa anak ke pelayanan kesehatan gigi Puskesmas. Yaitu karena keterbatasan akses menuju ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Sehingga walaupun mayoritas
rumah responden berjarak cukup dekat, namun transportasi menuju ke pelayanan juga menjadi pertimbangan untuk memanfaatkan pelayanan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Dian 2011 yang menunjukkan bahwa jarak rumah berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi dan mulut.
Diketahui sebagian besar ibu bersikap setuju terhadap petugas kesehatan yang terkesan baik dan setuju bahwa biaya berobat gigi di Puskesmas cukup terjangkau.
Berkaitan dengan hal ini, peneliti berasumsi bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan dari petugas yakni bagaimana petugas melakukan pendekatan terhadap
responden akan meninggalkan kesan dan pengalaman baik terhadap responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 1999 menjelaskan suatu pelayanan
kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok antara lain salah satunya adalah pelayanan yang terjangkau affordable oleh masyarakat, dimana diupayakan biaya
pelayanan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. .
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Kepercayaan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Mengenai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari tabel 4.10. diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki kepercayaan yang baik mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yakni kepercayaan terhadap
obat-obatan yang manjur, petugas yang tanggap dan biaya berobat yang terjangkau tabel 4.9.
Peneliti berasumsi bahwa kepercayaan ibu yang baik juga diakibatkan dari wujud pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang melakukan pelayanan sesuai standar
yang ditetapkan. Hal ini sesuai dengan teori WHO yang menganalisis bahwa penyebab
seseorang itu berprilaku tertentu adalah karena adanya alasan pokok yang salah satunya adalah kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap
objek sarana pelayanan kesehatan Sudarmo, 2008. Sejalan dengan Koalisi untuk Indonesia Sehat 2005 yang dikutip oleh
Matondang 2012 bahwa persoalan perilaku kesehatan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap sarana kesehatan dalam memberi
pelayanan.
5.3. Enabling Factors 5.3.1. Jarak Rumah Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari tabel 4.11. dapat diketahui bahwa sebagian besar jarak rumah ibu ke pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas kurang dari satu kilo meter.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi Puskesmas Desa Lama berada 14 km dari jalan utama. Jalan utama yang dimaksud adalah jalan lintas menuju ke Provinsi Nangroe Aceh Darusalam. Lokasi
Puskesmas berada diantara rumah penduduk dan perkebunan kelapa sawit. Untuk menuju Puskesmas ini, dapat menggunakan kendaraan pribadi, ojek sepeda motor,
dan becak dari persimpangan jalan utama dengan tarif Rp 7.000,- sampai dengan Rp 15.000,- .
Peneliti berasumsi bahwa keberadaan lokasi Puskesmas inilah yang menjadi pertimbangan responden yang bermukim di luar Desa Lama untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Sejalan dengan penelitian Naheri dkk 2008 bahwa ada hubungan antara jarak
rumah tempat tinggal dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
5.3.2. Pendapatan Per Bulan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari tabel 4.12. diketahui bahwa sebagian besar pendapatan ibu setiap bulan kurang dari Rp 1.200.000,-.
Sebagian besar masyarakat di wilayah desa Lama, bermata pencaharian dari bertani. Sedangkan mayoritas ibu adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Pemeriksaan gigi di Puskesmas Desa Lama membebaskan biaya artinya tidak dipungut bayaran. Biaya akan dikenakan jika dilakukan tindakan medis tertentu.
Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa kunjungan untuk pemeriksaan gigi dan mulut yang tidak membebankan biaya seharusnya dapat dimanfaatkan ibu untuk
melakukan pemeriksaan gigi anak tiap 6 bulan sekali. Namun hal ini tidak dilakukan
Universitas Sumatera Utara
karena anggapan ibu bahwa kesehatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas dan penting jika tidak ada keluhan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Alfian 2000 tidak ada hubungan antara pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
5.3.3. Asuransi Kesehatan Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari tabel 4.13. diketahui bahwa sebagian besar ibu memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas. Sebagian kecil lainnya tidak memiliki jaminan
kesehatan. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas responden yang memilki jaminan
kesehatan masih belum memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada. Hal ini diakibatkan karena anggapan bahwa pemilik asuransi terutama Jamkesmas
akan mendapakan pelayanan yang kurang maksimal dibanding dengan pasien umum yang dikenakan tarif.
Sejalan dengan hasil penelitian Serlie 2008 kepemilikan asuransi kesehatan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Meskipun memiliki
asuransi, biasanya masyarakat lebih memilih mengabaikan keluhan sakit dan mencari
alternatif lain yang diyakininya.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Reinforcing Factor 5.4.1. Peran Anggota Keluarga Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap