Reinforcing Factor 1. Peran Anggota Keluarga Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap
5.4. Reinforcing Factor 5.4.1. Peran Anggota Keluarga Ibu Siswai SDN 054936 Wonorejo Terhadap
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari tabel 4.14. diketahui bahwa sebagian besar anggota keluraga tidak ada yang mengingatkan ibu untuk memeriksakan gigi anak secara. Sebagian kecil
anggota keluarga mengantar dan memilihkan pengobatan gigi anak. Peneliti berasumsi bahwa sebaiknya keluarga berperan dalam memotivasi dan
memfasilitasi dalam pencarian pelayanan kesehatan. Karena dalam memutuskan suatu hal, keluarga merupakan pemberi pengaruh terbesar.
Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa dalam mencapai perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai dari keluarga. Keluarga
adalah unit masyarakat terkecil. Perilaku terbentuk dimulai dari keluarga. Ibu adalah peletak dasar perilaku kesehatan bagi anak-anaknya. Kesehatan dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah faktor yang berasal dari luar diri yaitu termasuk keluarga.
Demikian juga dengan Marilyn dalam Latif 2013 bahwa status kesehatan anggota keluarga dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. Keluarga
merupakan faktor dalam hal pencarian pelayanan kesehatan. Dari tabel 4.16. diketahui bahwa sebagian besar peran anggota keluarga
tergolong sedang. Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa sebagian besar tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Sejalan dengan penelitian Moksin 2008 bahwa ada hubungan antara peran keluarga dengan pemanfaatan pelayanan Puskesmas. Baiknya keluarga mendorong
Universitas Sumatera Utara
anggota keluarganya bila terjadi gangguan kesehatan untuk berobat dan memanfaatkan fasilitas Puskesmas
Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa sebagian besar responden memanfaatkan pelayanan kesehatan di luar pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Sebagian kecil hampir tersebar merata dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas, Praktek dokter, Balai Pengobatan, dan Rumah
Sakit. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa kurang
dimanfaatkannya pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas karena kurangnya tenaga kesehatan yang ada yaitu dokter gigi. Sehingga pasien yang pernah berkunjung dan
melakukan pengobatan di Puskesmas Desa lama memiliki pengalaman akan ketiadaan pelayanan dokter gigi. Hal ini berpengaruh terhadap kunjungan ulang
pasien dalam hal ini responden. Hal yang sama dikemukakan oleh Notoatmodjo 2007 yang menyatakan
bahwa pemanfaatan fasilitas kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor waktu, jarak, biaya, pengetahuan, kelancaran hubungan petugas dengan pasien, dan fasilitas.
Adapun rendahnya kunjunganpenggunaan fasilitas kesehatan seringkali diakibatkan faktor jarak antara fasilitas tersebut dengan masyarakat baik jarak secara fisik
maupun secara sosial serta keberadaan petugas kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN