Gambaran umum Lokasi Penelitian .1 Gambaran Geografis dan Demografis Analisis Univariat Karakteristik Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Geografis dan Demografis Desa Pagar Jati terdiri dari 8 Lingkungan yang memiliki Luas wilayah 512 Ha, dan Jumlah Penduduk sebanyak 9.732 jiwa dimana terdapat 7.485 KK. Mata Pencaharian masyarakat desa Pagar Jati pada umumnya Petani, Berdagang wiraswasta. Batas-batas wilayah Puskesmas Pagar Jati, Lubuk Pakam adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pagar Jati - Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Sekip - Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sukamandi - Sebelah Timur berbatasan dengan desa Cemara dan Pasar Melintang Puskesmas Pagar Jati memiliki sarana kesehatan yang teridiri dari : Jumlah Pustu : 1 Jumlah Posyandu : 14 Jumlah Poskesdes : 1 Puskesmas Pagar Jati, Lubuk Pakam mempunyai Tenaga Kesehatan sebanyak 34 orang terdiri dari 3 Dokter Umum, 2 Dokter Gigi, 2 Sarjana Kesehatan Masyarakat, 13 AkbidBidan, 5 AkperPerawat, 1 Perawat Gigi, 1 Sanitasi, 1 Ka.TU, 1 SAA, 1 Analis, 2, Ak.Gizi, 1 Jurim, 1 TU. Sumber : Profil Puskesmas Pagar Jati Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Univariat Karakteristik Responden

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini : Tabel 4.2.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Respoden No Karakteristik Jumlah Persentase

1. Umur Responden

25 tahun 9 18,0 25-30 tahun 29 58,0 30 tahun 12 24,0 Jumlah 50 100,0

2. Pendidikan Terakhir

Tidak sekolah tidak tamat SD 2 4,0 SD 7 14,0 SMP 7 14,0 SMA 32 64,0 Perguruan tinggi 2 4,0 Jumlah 50 100,0 3. Pekerjaan Responden PNS 2 4,0 Berdagangwiraswasta 23 46,0 Petani 21 42,0 Buruh tani 4 8,0 Jumlah 50 100,0 4. Penghasilan Responden 2.037.000 39 78,0 2.037.000 11 22,0 Jumlah 50 100,0 Dari tabel 4.2.1 diatas diketahui bahwa umur responden yang paling banyak adalah umur 25-30 tahun yaitu 29 responden 58,0, Sedangkan kelompok umur yang paling sedikit pada kelompok umur 25 tahun yaitu 9 responden 18,0. Universitas Sumatera Utara Dilihat dari jumlah responden menurut tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA yaitu 32 responden 64,0 dan tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah tidak tamat SD dan Perguruan Tinggi yaitu 2 responden 4,0. Dilihat dari jumlah responden menurut pekerjaan yang paling banyak adalah BerdagangWiraswasta yaitu 23 responden 46,0 dan pekerjaan yang paling sedikit adalah PNS yaitu 2 responden 4,0. Sedangkan penghasilan responden yang paling banyak sekitar 2.037.000 yaitu 39 responden 78,0.

4.3 Dukungan Instrumental Suami Penyediaan Materi dan Pelayanan

Gambaran distribusi responden berdasarkan dukungan instrumental suami terhadap pemberian imunisasi bayi dalam penyediaan materi dan pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.3.1 berikut ini : Tabel 4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental Suami Penyediaan Materi dan Pelayanan No Dukungan instrumental suami Penyediaan materi dan Pelayanan Jumlah Persentase

1. Suami yang memberikan biaya pada

saat bayi imunisasi Pernah memberikan biaya transportasi dan imunisasi 14 28,0 Tidak Pernah memberikan biaya transportasi dan imunisasi 36 72,0 Total 50 100,0 2. Suami ikut membawa bayi setiap imunisasi Pernah membawa bayi imunisasi ketika tidak bekerja 24 48,0 Tidak Pernah membawa bayi imunisasi karena pada saat situasi bekerja 26 52,0 Total 50 100,0 Universitas Sumatera Utara

3. Suami mengajak istri supaya ikut

berpartisipasi dalam pemberian imunisasi Pernah 16 32,0 Tidak Pernah 34 68,0 Total 50 100,0 4. Suami mendukung pemberian imunisasi bayi Pernah 30 60,0 Tidak Pernah 20 40,0 Total 50 100,0 5. Tindakan Suami pada saat jadwal bayi imunisasi Menunggu istri pulang dari kerja, karena sudah kewajiban istri 48 96,0 Membawanya langsung kepuskesmas 2 4,0 Total 50 100,0 6. Suami mengantarmendampingi istri pada saat bayi imunisasi Pernah 30 60,0 Tidak Pernah 20 40,0 Total 50 100,0 7. Yang dilakukan Suami setelah selesai imunisasi bayi demam Menganjurkan istri tidak membawa bayi imunisasi karena sibayi menjadi demam 46 92,0 Membiarkan karena efek dari obat suntikan serta memeberikan obat penurun demam 4 8,0 Total 50 100,0 8. Suami sendirian membawa bayi imunisasi Pernah 2 4,0 Tidak Pernah 48 96,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel 4.3.1 diketahui bahwa sebagian besar responden yang mengatakan tidak pernah memberi biaya transportasi dan imunisasi kepada istri pada setiap membawa bayi diimunisasi ada sebanyak 36 responden 72,0. Dilihat dari jumlah responden yang tidak pernah ikut membawa bayi setiap ada Universitas Sumatera Utara imunisasi dikarenakan suami sedang bekerja ada sebanyak 26 responden 52,0. Dari hasil diketahui bahwa responden yang tidak pernah ikut berpartisipasi untuk membawa bayi imunisasi ada sebanyak 34 responden 68,0. Sementara responden yang pernah mendukung istri dalam pemberian imunisasi ada sebanyak 30 responden 60,0. Dilihat dari hasil bahwa responden yang mengatakan menunggu istri pulang dari kerja karena itu sudah kewajiban istri ada sebanyak 48 responden 96,0. Sementara responden yang mengatakan pernah mengantarmendampingi istri untuk membawa bayi imunisasi ada sebanyak 30 responden 60,0. Berdasarkan responden yang mengatakan kepada istri untuk tidak membawa bayi imunisasi karena sibayi menjadi demam ada sebanyak 46 responden 92,0. Dari 48 responden 96,0 mengatakan tidak pernah sendirian membawa bayi imunisasi tanpa didampingi istri. Tabel 4.3.2 Distribusi Berdasarkan Kategori Dukungan Instrumental Suami Penyediaan Materi dan Pelayanan Berdasarkan kategori responden terhadap dukungan instrumental suami penyediaan materi dan pelayanan dapat dilihat dari tebal 4.3.2 berikut ini : No Penyediaan Materi dan Pelayanan Jumlah Persentase

1. Baik

2 4,0

2. Sedang

22 44,0 3. Kurang 26 52,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel 4.3.2 dapat dilihat bahwa kategori kurang dalam penyediaan materi dan pelayanan diperoleh sekitar 26 responden 52,0, sementara kategori baik dalam penyediaan materi dan pelayanan ada sekitar 2 responden 4,0. Universitas Sumatera Utara

4.4 Dukungan Informasional Suami Pemberian Informasi dan

Pengetahuan Gambaran distribusi responden berdasarkan dukungan informasional suami terhadap pemberian imunisasi dan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.4.1 berikut ini : Tabel 4.4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional Suami Pemberian Informasi dan Pengetahuan No Dukungan Informasional Suami Jumlah Persentase 1. Informasi yang diberikan suami Jadwal imunisasi 35 70,0 Manfaat imunisasi 15 30,0 Total 50 100,0 2. Penjelasan tentang imunisasi Pernah 16 32,0 Tidak Pernah 34 68,0 Total 50 100,0 3. Penjelasan tentang kegiatan yang diperoleh saat imunisasi Menimbang berat badanmengukur tinggi badan serta memberi imunisasi 36 72,0 Memeberikan KMS, menimbang berat badan, imunisasi, memberitahukan jadwal untuk bulan berikutnya 14 28,0 Total 50 100,0 4. Informasi pengertian imunisasi Upaya mencerdaskan anak 2 4,0 Untuk Meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif 48 96,0 Total 50 100,0 5. Informasi Tujuan imunisasi Untuk Mencerdaskan otak dan mencegah penyakit dan kematian 32 64,0 Membentuk antibodi tubuh 18 36,0 Total 50 100,0 6. Informasi Manfaat imunisasi Supaya bayi tidak terjangkit penyakit infeksi 50 100,0 Total 50 100,0 Universitas Sumatera Utara

7. Informasi Imunisasi diberikan sejak bayi lahir

Imunisasi Hepatitis B 18 36,0 Imunisasi BCG 32 64,0 Total 50 100,0 8. Informasi Imunisasi yang pemberiannya diteteskan Campak 2 4,0 Polio 48 96,0 Total 50 100,0 Dari tabel 4.4.1 diketahui bahwa ada sebanyak 35 responden 70,0 mengatakan informasi yang diberikan kepada istri adalah jadwal imunisasi. Dari hasil dapat dilihat sebanyak 34 responden 68,0 mengatakan tidak pernah memberi penjelasan tentang imunisasi. Sementara responden yang mengatakan kegiatan yang diperoleh saat imunisasi adalah menimbang berat badanmengukur tinggi badan serta memberi imunisasi saja bila bayi tidak demam ada sebanyak 36 responden 72,0. Dan responden yang mengatakan pengertian imunisasi adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif yaitu sebanyak 48 responden 96,0. Berdasarkan hasil dapat dilihat sebanyak 32 responden 64,0 yang mengatakan informasi tujuan dari imunisasi adalah untuk mencerdaskan otak dan mencegah dari penyakit dan kematian bayi. Dari 50 responden 100,0 mengatakan bahwa informasi manfaat imunisasi supaya bayi tidak terjangkit penyakit infeksi. Sementara responden yang mengatakan informasi pertama kali diberikan imunisasi sejak bayi lahir adalah imunisasi BCG ada sebanyak 32 responden 64,0. Dan responden yang mengatakan imunisasi yang pemberiannya diteteskan adalah polio sebanyak48 responden 96,0. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4.2 Distribusi Berdasarkan Kategori Dukungan Informasional Suami Pemberian informasi dan pengetahuan Berdasarkan kategori responden terhadap dukungan informasional suami pemberian informasi dan pengetahuan dapat dilihat dari tabel 4.4.2 berikut ini : No Pemberian informasi dan pengetahuan Jumlah Persentase

1. Baik

7 14,0

2. Sedang

43 86,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel 4.4.2 dapat dilihat bahwa kategori pemberian informasi dan pengetahuan diperoleh sekitar 43 responden 86,0 kategori sedang dalam pemberian informasi dan pengetahuan dan sekitar 7 responden 14,0 kategori baik dalam pemberian informasi dan pengetahuan.

4.5 Dukungan Emosional Suami Rasa Empati dan diperhatikan

Gambaran distribusi responden berdasarkan dukungan emosional suami rasa empati dan diperhatikan terhadap pemberian imunisasi bayi dapat dilihat pada tabel 4.5.1 berikut ini : Tabel 4.5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Emosional Suami Rasa Empati dan Diperhatikan No Dukungan Emosional Suami Jumlah Persentase

1. Rasa empati suami setelah diimunisasi

bayi demam Memarahi istri agar sibayi tidak diimunisasi lagi serta memberikan kompres es 8 16,0 Memberikan obat penurun demam 42 84,0 Total 50 100,0 2. Mengingatkan istri untuk membawa bayi imunisasi Tidak Pernah 24 48,0 Pernah 26 52,0 Total 50 100,0 Universitas Sumatera Utara

3. Rasa empati suami kepada Istri yang

tidak membawa bayi imunisasi Memarahi istri serta membawa bayi keklinik dokter untuk diimunisasi 4 8,0 Membawa kembali kebulan berikutnya 46 92,0 Total 50 100,0 4. Rasa empati suami kepada Istri lupa jadwal imunisasi bayi Tidak mau tahu serta tidak peduli karena sudah kewajiban istri 38 76,0 Menempelkan jadwal kedinding serta selalu mengingatkan istri sehari sebelum jadwal imunisasi 12 24,0 Total 50 100,0 Dari tabel 4.5.1 diketahui bahwa ada sebanyak 42 responden 84,0 yang mengatakan apabila bayi demam setelah diimunisasi akan diberikan obat penurun demam. Dan ada sebanyak 26 responden 52,0 yang mengatakan pernah mengingatkan istri untuk membawa bayi imunisasi. Sementara yang mengatakan membawa bayi imunisasi kembali kebulan berikutnya ada sebanyak 46 responden 92,0. Berdasarkan hasil yang didapat ada sebanyak 38 responden 76,0 mengatakan bahwa jika istri sering lupa jadwal imunisasi yang dilakukan suami adalah tidak mau tahu serta tidak peduli karena sudah kewajiban istri. Tabel 4.5.2 Distribusi Berdasarkan Kategori Dukungan Emosional Suami Rasa Empati dan Diperhatikan Berdasarkan kategori responden terhadap dukungan emosional suami rasa empati dan diperhatikan dapat dilihat pada tabel 4.5.2 berikut ini : No Rasa empati dan diperhatikan Jumlah Persentase 1. Baik 10 20,0 2. Sedang 32 64,0 3. Kurang 8 16,0 Total 50 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.5.2 dapat dilihat bahwa rasa empati dan diperhatikan dalam kategori kurang dalam pemberian rasa empati dan diperhatikan sebanyak 8 responden 16,0, kategori sedang dalam pemberian rasa empati dan diperhatikan sebanyak 32 responden 64,0, sementara kategori baik dalam pemberian rasa empati dan diperhatikan sebanyak 10 responden 20,0.

4.6 Kelengkapan imunisasi bayi

Gambaran distribusi responden berdasarkan kelengkapan imunisasi bayi dapat dilihat pada tabel 4.6.1 berikut ini : Tabel 4.6.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelengkapan imunisasi bayi No Kelengkapan imunisasi bayi Jumlah Persentase 1. Memeriksa kartu menuju sehat setelah bayi selesai imunisasi Tidak pernah memeriksa Kartu Menuju Sehat setelah bayi selesai diimunisasi 26 52,0 Pernah memeriksa Kartu Menuju Sehat setelah bayi selesai diimunisasi 24 48,0 Total 50 100,0 2. Imunisasi yang sudah diberikan pada bayi DPT, POLIO, BCG 8 16,0 Campak 42 84,0 Total 50 100,0 3. Bayi diimunisasi campak Belum pernah diimunisasi campak 12 24,0 Sudah diimunisasi campak 38 76,0 Total 50 100,0 4. Usia bayi tidak diimunisasi Usia 10 bulan dan 9 bulan 16 32,0 Usia 2 tahun 34 68,0 Total 50 100,0 5. Penyakit yang timbul jika bayi tidak imunisasi BCG Penyakit kelumpuhan dan cacat 28 56,0 Penyakit menular seperti TBC 22 44,0 Total 50 100,0 Universitas Sumatera Utara

6. Penyakit yang timbul jika bayi tidak

imunisasi POLIO Penyakit menular 12 24,0 Penyakit kelumpuhan dan cacat 38 76,0 Total 50 100,0 Dari hasil yang didapat pada tabel 4.6.1 diketahui bahwa ada sebanyak 26 responden 52,0 yang mengatakan tidak pernah memeriksa Kartu Menuju Sehat setelah bayi selesai diimunisasi. Sementara hasil yang didapat ada sebanyak 42 responden 84,0 mengatakan imunisasi yang sudah diberikan pada usia 9 bulan adalah imunisasi Campak. Dan hasil yang didapat ada sebanyak 38 responden 76,0 mengatakan bayi mereka sudah diberikan imunisasi campak. Dapat diketahui bahwa ada sebanyak 34 responden 68,0 yang mengatakan bayi tidak diimunisasi lagi pada usia 2 tahun. Berdasarkan hasil yang didapat ada sebanayak 28 responden 56,0 mengatakan bahwa penyakit yang bisa ditimbulkan jika bayi tidak imunisasi BCG adalah penyakit kelumpuhan dan cacat. Berdasarkan hasil yang didapat ada sebanyak 38 responden 76,0 mengatakan bahwa penyakit yang bisa ditimbulkan jika bayi tidak diimunisasi POLIO adalah penyakit kelumpuhan dan cacat. Tabel 4.6.2 Distribusi Berdasarkan Kategori Kelengkapan Imunisasi Berdasarkan kategori responden terhadap kelengkapan imunisasi dapat dilihat pada tabel 4.6.2 berikut ini : No Kelengkapan imunisasi Jumlah Persentase 1. Baik 16 32,0 2. Sedang 34 68,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel 4.6.2 dapat dilihat bahwa kelengkapan imunisasi bayi diperoleh sekitar 34 responden 68,0 kategori sedang dalam kelengkapan imunisasi bayi, sementara 16 responden 32,0 kategori baik dalam kelengkapan imunisasi bayi. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kelengkapan Pemberian Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaramai Kota Medan Tahun 2013

2 64 89

Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

2 77 121

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 5 12

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 14

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 10

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 39

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 4

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 19