13
anggung dengan tertanggung.
11
Tentang Kewajiban pembayaran premi ini dari tertanggung kepada penanggung telah disinggung dalam Pasal 246 KUHD sebagai suatu prestasi dari
pihak tertanggung kepada penanggung. Bahkan dinyatakan lagi dalam Pasal 256 sub 7 bahwa di dalam polis harus dinyatakan jumlah uang premi yang harus
dibayar tertanggung kepada penanggung. Apabila uang premi tidak dibayar tertanggung maka penanggung dapat menuntut melalui pengadilan agar
tertanggung dihukum untuk membayar uang premi itu. Premi ini biasanya ditentukan dalam suatu presentase dari jumlah yang
dipertanggungkan, dimana dalam presentase tercermin penilaian risiko dari penanggung. Penilaian atau penghargaan dari penaggung mengenai risiko ini,
dapat berbeda-beda pada beberapa penanggung, akan tetapi selalu dikuasai oleh hukum penawaran dan permintaan.
B. Jenis-Jenis dan Dasar Hukum Asuransi
Jenis-jenis asuransi menurut pembagian klasik ada dua jenis asuransi yaitu asuransi sejumlah uang sommen verzekering dan asuransi ganti kerugian schade
verzekering.
12
Dalam perkembangannya usaha perasuransian muncul satu jenis asuransi lagi yaitu asuransi varia varia verzekering.
13
Dikatakan asuransi sejumlah uang karena besarnya uang asuransi sudah ditentukan sebelumnya tanpa perlu ada suatu hubungan antara kerugian yang
diderita dengan besarnya jumlah uang yang diberikan penanggung.
11
Ibid, hal. 31.
12
Ibid., hal. 11.
13
Ibid
Universitas Sumatera Utara
14
Berbeda halnya dengan asuransi kerugian, disini ganti rugi yang diberikan penanggung kepada tertanggung harus seimbang dengan kerugian yang diderita
dan kerugian itu adalah akibat dari peristiwa untuk mana asuransi itu diadakan. Perusahaan asuransi kerugian merupakan perusahaan asuransi yang memberikan
jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tagging jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
14
Asuransi varia disebut juga dengan asuransi campuran karena merupakan campuran kombinasi unsur-unsur yang ada dalam asuransi sejumlah uang dan
asuransi ganti kerugian.
15
Timbulnya ganti rugi yang akan dibayar oleh penanggung tidak lagi digantungkan pada besar kecilnya kerugian tetapi sudah
ditentukan besarnya jumlah uang. KUHD membagi asuransi dalam lima jenis, yaitu :
1. Asuransi kebakaran
2. Asuransi yang mengancam hasil-hasil pertanian disawah
3. Asuransi jiwa
4. Asuransi di lautan dan perbudakan
5. Asuransi perbudakan darat dan di sungai-sungai serta di perairan-
perairan pedalaman.
16
Adapun yang menjadi dasar hukum asuransi adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD, dan Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.
14
Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hal. 101.
15
Abdul Muis, Op.Cit, hal. 11.
16
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Universitas Sumatera Utara
15
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
17
Menurut Molenggraaff, Asuransi kerugian ialah persetujuan satu pihak, penanggung-mengikatkan diri terhadap yang lain, tertanggung untuk mengganti
kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk, dan yang belum tentu serta kebetulan, pula tertanggung
berjanji untuk membayar premi.
18
Asuransi Kerugian terbagi atas beberapa jenis asuransi, salah satunya Asuransi Tanggung Jawab. Pengertian Asuransi Tanggung Jawab adalah produk
asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada tertanggung, terhadap risiko yang timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain pihak ketiga,
17
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
18
Bagus Irawan, Aspek-Aspek Hukum Kepailitan, Perusahaan, dan Asuransi, PT Alumni, Bandung, 2007, hal. 102.
Universitas Sumatera Utara
16
sehubungan dengan aktivitas personalperusahaan milik tertanggung. Produk Asuransi tanggung jawab tidak terlepas dari Tanggung Jawab Hukum pihak
ketigaTJH.
Tanggung Jawab Hukum pihak ketiga adalah kewajiban menurut polis yang harus dipenuhi tertanggung terhadap pihak ketiga, apabila risiko-risiko yang
dijamin oleh polis menyebabkan pihak ketiga tersebut mengalami kerugian. Hal yang dijamin oleh asuransi tanggung jawab adalah kewajiban tertanggung
membayar ganti rugi atau kompensasi atas kerugian yang diderita oleh pihak ketiga.
Kerugian-kerugian yang diderita oleh orang lain pihak ketiga karena perbuatan seseorang adalah menjadi tanggung jawab seseorang tersebut.
Tanggung jawab ini adalah menurut hukum, artinya bahwa apabila karena perbuatan seseorang atau kelalaian seseorang, orang lain menderita kerugian maka
menurut hukum harus bertanggung jawab atas kerugian itu. Ganti rugi atau kompensasi diberikan kepada pihak ketiga sehubungan
dengan kerusakan harta bendaproperty damage, cedera badan Bodily Injury, kerugian keuangan financial loss, atau kehilangan keuntungan Consequential
loss yang dideritanya. Menurut ketentuan Pasal 264 KUHD, pertanggungan tidak hanya dapat
diadakan untuk kepentingan sendiri, tetapi juga untuk kepentingan pihak ketiga verzekering voor rekening van een derde, insurance for the liability of the third
party, baik berdasarkan kuasa umum atau khusus, maupun diluar pengetahuan pihak ketiga itu.
Universitas Sumatera Utara
17
C. Prinsip-Prinsip Dasar dan Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi