Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BIDANG

PERDAGANGAN DALAM NEGERI DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :

SITI YULIANI LUBIS 112102084

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

(3)

PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Karunia, dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul

“Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara”. Shalawat berangkaikan salam kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan suri teladan yang baik kepada kita semua.

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi dan memperoleh gelar Amd Ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan petunjuk serta nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan rasa syukur dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum Mec.Ac, Ak, CAselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA Selaku Ketua Program Diploma III jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penulisan tugas akhir ini.

4. Seluruh Dosen yang telah mendidik penulis selama penulis mengikuti perkuliahan serta staf dan pegawai administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada Pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset di perusahaan ini.

6. Kedua orangtua penulis, Ayahanda Marwan Lubis dan Ibunda Karlina yang telah memberikan semangat, perhatian dan dukungan baik moril maupun materil dan yang selalu mendoakan penulis selama ini.

7. Kepada Kak Dhila Hilwah yang telah memberikan semangat, perhatian, bantuan dan dukungan kepada penulis serta mendoakan penulis selama ini. 8. Sahabat-sahabat dan teman-teman penulis Bowo, Hanif, Taufiq, Titin, dan

seluruh teman-teman seperjuangan khususnya D3Tak 2011 Grup B atas semua dukungan, bantuan, doa dan hari-hari yang dilalui bersama selama tiga tahun ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka dengan kerendahan hati dan dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik


(5)

yang membangun untuk kesempurnaan Tugas akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semuanya, dan semoga segala budi baik, serta bantuan yang penulis terima selama menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan memperoleh Ridho-Nya. Amin yaa Robbal’Alamin.

Medan, Juni 2014 Penulis

(Siti Yuliani Lubis )


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas... 8

a. Visi, Misi dan Makna Logo DISPERINDAG PROVSU ... 10

B. Struktur Organisasi ... 13

a. Deskripsi Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara ... 14


(7)

D. Jaringan Kegiatan ... 26

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 26

F. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 31

a. Sistem ... 31

b. Informasi ... 33

c. Akuntansi ... 37

d. Sistem Informasi Akuntansi ... 40

e. Model-Model Sistem Informasi Akuntansi ... 41

B. Pengertian Manajemen ... 44

C. Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan ... 49

D. Sistem Informasi Akuntansi Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara ... 53

E. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara ... 59


(8)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1. Logo Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Sumatera Utara...12 III.1. Proses Data yang Masuk dan Informasi yang


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman yang serba canggih serta perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mengakibatkan penyebaran informasi di berbagai berita yang menghimpun peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia menjadi begitu pesat.Penyebaran informasi yang demikian pesat diwadahi oleh media-media informasi dan komunikasi, baik secara cetak maupun elektronik yang mampu memberikan informasi tersebut secara langsung.Informasi yang diperoleh dengan cepat sudah tentu mempunyai nilai yang tinggi pula, sebaliknya yang terlambat diperoleh mempunyai nilai yang rendah bahkan tidak ada nilainya.

Penyebaran informasi ini tidak luput dari perhatian dunia bisnis karena saat ini tidak ada suatu pengambilan keputusan yang tidak memerlukan informasi yang cepat dan tepat.Siapa yang menguasai informasi pada erea globalisasi sekarang dapat digolongkan sebagai raja, karena era sekarang tidak ada lagi manusia yang hidup tanpa informasi.Hal ini yang menyebabkan informasi itu semakin penting dan mahal.Perusahaan membutuhkan informasi itu sebagai sumber daya vital bagi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Fungsi-fungsi manajemen disuatu perusahaan baik yang tergolong besar maupun kecil memerlukan adanya informasi dalam setiap kegiatan.Informasi yang di butuhkan manajemen adalah sistem informasi akuntansi.Karenasistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi


(12)

yang berhubungan dengan laporan keuangan.

Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan perusahaan, sejak data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi perusahaan, data perusahaan diproses dalam berbagai catatan akuntansi sampai dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan.Perencanaan sistem pengelolaan informasi untuk menghasilkaninformasi akuntansi dan perencanaan berbagai unsur pengendalian interen yang melekat dalam sistem pengelolaan informasi tersebut.

Kerjasama yang baik antara pihak berkepentingan diperlukan untuk mendapatkan informasi yang akurat.Informasi tersebut menjadi tolak ukur bagi manajemen untuk mengetahui secara pasti keadaan perusahaan. Dapat mengetahui sejauh mana target yang telah dicapai oleh perusahaan, diharapkan dapat mengarahkan dan memperlancar kegiatan perusahaan dalam membentuk pihak manajemen untuk mengambil keputusan, sehingga perencanaan-perencanaan perusahaan di masa mendatang lebih mudah disusun. Terlebih pada saat permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh berbagai perusahaan semakin komplek dalam mengelola dan menjalankan perusahaan.Berarti berhasil tidaknya suatu perencanaan ada kaitannya dengan keakuratan informasi yang diterima.

Perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang memerlukan sistem informasi akuntasi digunakan oleh manajemen atau pimpinan organisasisebagai suatu cara untuk memperoleh informasi yang relevan, dapat


(13)

dipercaya kebenarannya dan tepat waktu sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk menghadapi masalah yang timbul agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas lebih dalam peranan sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen DalamPengambilan Keputusan pada Bidang Perdagangan dalam Negeri DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “Apakah Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan di bidang Perdagangan dalam Negeri Disperindag Sumatera Utara mampu membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada bidang Perdagangan dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dapat membantu


(14)

pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien sesuai dengan sistem informasi yang berlaku umum.

Manfaat Penelitian : a. Bagi penulis,

Dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis dan praktik mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam penerapannya diperusahaan.

b. Bagi bidang Perdagangan dalam Negeri Disperindag Sumatera Utara, Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil langkah selanjutnya mengenai peranan sistem informasi akuntansi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya,

Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membuat jadwal penelitian dan penulisan yang dibuat dalam bentuk tabel berikut pada halaman selanjutnya.


(15)

Tabel I.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

Minggu

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan judul

3 Permohonan izin riset

4 Penunjukan dosen pembimbing 5 Pengumpulan data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN


(16)

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Rencana Penulisan.

BAB II : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN SUMATERA UTARA

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai Sejarah ringkas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumut, Struktur organisasi dan personalia, Job Description, Jaringan usaha/kegiatan, Kinerja kegiatan terkini, dan Rencana usaha/kegiatan.

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI

MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian Manajemen, Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan, Sistem Informasi Akuntansi pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam PengambilanKeputusan pada


(17)

BidangPerdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian tentang Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam PengambilanKeputusan pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara


(18)

BAB II

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No.3 tahun 2001 tentang Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian tugas fungsi dan tata kerja diatur berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 06.256.K Tahun 2002 tanggal 12 Mei 2002.

Sebelum terbentuknya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara pada Era Otonomi Daerah ada dua lembaga instansi pemerintah yang digabung/merger menjadi satu instansi, yaitu:

 Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan Provisi Sumatera Utara.

 Dinas Perindustrian Sumatera Utara

Kanwil Departemen Perindustrin dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara adalah instansi pemerintah pusat yang berada di daerah, yang sebagai perpanjangan tangan Menteri Daerah.

Sedangkan Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Utara adalah instansi Pmerintah Daerah yang dibentuk berdasrkan peraturan Daerah dan tunduk kepada Gubernur Sumatera Utara.

Pada awal terbentuknya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi kepala dinas :


(19)

 Drs. T. Azwar Azis (Wakil Kepala Dinas)

Pada tanggal 26 Maret 2002 Ir.Himanuddin Nasuion meninggal dunia dan jabatan beliau digantikan oleh Drs. T. Azwar Azis, sesuai dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 821.23./3522/2002 tanggal 27 Desember 2002.

Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 800/148/2005 tanggal 9 September 2005 tetang memberhetikan saudara T. Zulkarnaen Damanik, MM dari jabatan Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, karena yang bersangkutan mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Simalungun.

Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 821423/1019/2006 tanggal 04 Mei 2006 jabatan Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara diangkat Rommel Sembiring, Msc menggantikan Drs. T. Zulkarnaen Damanik,MM.

Selanjutnya berdaarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 0821/1019/2007 tanggal 01 Februari 2007 jabatan kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara diserahterimakan dari Drs. T. Azwara Azis kepada Drs. H. Mohd. Nasbi Nasution, Msi.

Terhitung mulai tanggal 01 Desember 2010, Drs. H. Mohd. Nasbi Nasution, Msi memasuki usia pensiun, maka keluar keputusan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 821.23/4023/2010 tanggal 30 November 2010 tentang pengangkatan Darwinsyah, SH sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara menggantikan Drs. H. Mohd.


(20)

Nasbi Nasution, Msi terhitung mulai 01 Desember 2010.

Pada saat Perda No.8 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara secara bertahap diberlakukan pada SKPD yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ada prinsip adanya pengurangan jabatan Strukural, yaitu :

 Eselon III dari 11 menjadi 10

 Eselon IV dari jumlah 44 menjadi 2

a. Visi, Misi dan Makna Logo DISPERINDAG PROVSU

1. Visi DISPERINDAG PROVSU

“Terwujudnya perindustrian dan perdagangan Sumatera Utara yang maju dan terintegrasi dengan baik dengan sektor-sektor ekonomi lainnya sehingga tangguh dalam membangun daya saing ekonomi Sumatera Utara.”

2. Misi DISPERINDAG PROVSU

Adapun misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

 Menciptakan iklim usaha yang kondusif yang mampu mendorong dan meberukan kontribusi dalam pembangunan perkonomian daerah Sumatera Utara,

 Memperdalam struktur komoditas dengan memperluas struktur ekspor dari produk primer kepada produk hilir,


(21)

 Mendorong dan Mengembangkan ekonomi kerakayatan melalui penumbuhan agro industri berbasis sumber daya alam dan tekhnoligi ramah lingkungan,

 Menjadikan andalan pembangunan industri yang berkelanjutan melalui pengembangan yang baik serta memiliki rasa tanggung jawab social yang tinggi,

 Meningkatnya kualitas aparat pembina sehingga mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, profesionalisme, dan peran serta pelaku dunia usaha yang mendukung adanya kordinasi secara sinergis dalam memanfaatkan suber daya yang ada,

 Mengembangkan lembaga dan sarana perdagngan serta sistem distribusi dalam negeri yang efisien untuk terciptanya pelaku usaha yanga profesional, dalam mendukung peningkatan dan pengembangan produki dalam negeri serta perlindungan konsumen,

 Meningkatkan mutu jasa pelayanan industri dan perdagangan .

3. Makna Logo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimasud dengan logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna, terdiri dari satu kata atau lebih sebagai lembaga atau nama perusahaan dan sebagainya.


(22)

perusahaan atau insatansi yang menunjukkan ciri khas perusahaan atau instansi tersebut. Begitu pula dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, dimana logonya adalah sebagai berikut :

Gambar II.1

Logo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara

Adapun bentuk logo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggunakan rantai serta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialism/kolonilisme, feodalisme, dan komunisme.

2. Batang bersdut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan msyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

3. Pabrik, pelabuhan,pohon karet, daun tembakau, ikan, daun padi tulisan ”Sumatera Utara” melambangkan daerah yang indah dan


(23)

permai masyur dengan kekayaan yang melimpah ruah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba, empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimmana ketiga-tiganya ini berikut tongkat kepalan

tangan melambangkan watak k ebudayaan yang encerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta,

keadaan dan pembela keadilan.

5. Bukit Barisan berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan kegotongroyongan yang dinamis.

B. Struktur Organisasi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi pemerintah sebagai penyelenggara sebagian keenangan pemerintah Provinsi dan tgas desentralisasi khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan dikepalai oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas desentralisasi dan tugas pembantu di bidang perindustrian dan perdagngan. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh:

a) Sekretaris

b) Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka. c) Kepala Bidang Industri Agro dan Hasil Hutan.


(24)

e) Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri f) Unit Pelaksana Teknis Dinas

g) Kelompok Jabatan Fungsional

a. Deskripsi Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara

a. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang Kepegawaian, Keuangan, Umum, Organisasi dan Hukum serta Program. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretris dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Keuangan 2. Kepala Sub Bagian Umum 3. Kepala Sub Bagian Program

b. Kepala Bidang Industri Logam, mesin, Elektronik, dan ANEKA (ILMEA) Kepala Bidang Industri Logam, mesin, Elektronik, dan ANEKA (ILMEA)mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pembinaan dan fasilitasi sarana, usaha, produksi, serta industri kecil menengah, promosi dan investasi industri logam, mesin, elektronik dan aneka. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Industri Logam, mesin, Elektronik, dan ANEKA (ILMEA) dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Logam Dasar Fero dan Non Fero

2. Kepala Seksi Mesin dan Peralatan Rekyasa dan Pancang Bangun 3. Kepala Seksi Bimbingan Industri Kecil, menengah, promosi dan


(25)

investasi.

c. Kepala Bagian Industri Kecil Agro dan Hasil Hutan (IKAHH)

Kepala Bagian Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan (IKAHH), mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pemberian bimbingan sarana, usaha, produksi,pembinaan industri kecil dan menengah serta promosi dan investasi industri Kimia, Agro dan hasil Hutan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bagian Industri Kecil Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) Dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Agro dan Hasil Hutan 2. Kepala Seksi Kimia Haludan Hilir

3. Kepala Seksi Industri Kecil dan Menengah

d. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam bidang pembinaan usaha perdagangan, pengadaan dan penyaluran, pendaftaran perushaan serta sarana perdagangan, promosi dan perlindungan konsumen. Untuk melaksanakn tugas dan fungsinya Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Pengawasan Barang beredar, Jasa dan Perlindungan Konsumen.


(26)

2. Kepala Seksi Kelembagaan Usaha dan Pebdaftaran Perusahaan. 3. Kepala Seksi Pembinaan Pengadaan, Penyaluran dan Informasi Pasar.

e. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (PLN) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang ekspor dan hasil industri. Ekspor hasil pertanian dan pertambangan , impor serta pengembangan ekspor dan kerja sama luar negeri. Untuk melaksanakan tuugas dan fungsinya Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian an Pertambangan.

2. Kepala Hasil Ekspor dan Impor Barang Modal, Bahan Baku dan Konsumsi

3. Kepal Seksi Kerjasama Perdagangan Internasional dan Kemitraan

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :

1. Balai Metrologi Medan

2. Balai Metrologi Pematang Siantar 3. Balai Metrologi Sertikasi Mutu Barang

Unit pelaksanaan teknis yaitu Balai Metrologi Rantau Prapat, Medan, Pematang Siantar, dan Sibolga adalah unsur pelaksana dinas, masing-masing dipimpi oleh seorang kepala balai yang berkedudukan di bawah


(27)

dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas. Kepala Balai Etrologi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengujian, penerapan, kalibrasi, verifikasi, sertifikasi serta pengawasan dan penyuluhan kemetrologian. Untuk melaksankan tugas dan fungsinya, Kepala UPT Metrologi dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

2. Kepala Seksi Ukuran Arus, Panjang dan Volume 3. Kepala Seksi Massa dan Timbangan

4. Kepala Seksi Pengawasan dan Penyuluhan

Kepala Balai pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, mempunyai tgas membantu Kepala Dinas dalam pengujian dan sertifikasi Mutu Barang Industri Kimia Agro, Hasil Hutan, Logam Mesin, Elektronika dan Aneka. Untu melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

2. Kepala Seksi Jaminan Mutu dan Sarana Teknis 3. Kepala Seksi Pengujian

4. Kepala Seksi Bimbingan Teknis dan Kalibrasi

C. Job Description

Perusahaan sebagai suatu wadah kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang didalam pelaksanaannya akan saling berhubungan dengan beberapapembagian yang menyangkut kepada pembagian wewenang,


(28)

tanggung jawab,sistem komunkasi dan bagaimana sistem pengawasan yang dijalankannya.

Dengan demikian akan dapat diketahui dengan jelas kedudukan parakaryawan apa yang akan di lakukan, kepada siapa dia harus bertanggung jawabatas pelaksanaannya pekerjaan tersebut, sehingga dari bagian organisasi tersebutakan diperoleh gambaran aktivitas-aktivitas secara keseluruhan dan jugamenunjukkan secara jelas harus dari wewenang dan tanggung jawab yang sesuaidengan fungsi dan jabatan.

a) Kepala Dinas

1. Mengkoordinasikan dan memberikan pengarahan pada pelaksanaantugas dan kegiatan sesuai kebijakan dan ketentuan yang ditetapkansebagai acuan tugas jabatan fungsional Kabag, Kasubdis,Metrologi.

2. Membagi tugas kepada masing-masing bagian agar tidak terjaditimpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing-masingbagian agar dapat mencapai keserasian dan hasil kerja yang sesuaidengan yang diharapkan.

4. Memonitor pelaksanaan tugas masing-masing bagian untukmenghindari terjadinya penyimpangan atau kekeliruan.

5. Mengevaluasi hasil kerja kegiatan masing-masing bagian.

b) Jabatan Fungsional


(29)

melaksanakantugas sesuai dengan jabatan fungsioanal masing-masing berdasarkanketentuan undang-undang yang berlaku.

c) Kepala Bagian Tata Usaha

1. Melaksanakan perencanaan kegiatan tata usaha sesuai dengan yangdiharapakan sebagai acuan tugas pokok Kasubbag.

2. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing-masingKasubbag agar dapat dicapai keserasian dan hasil kerja sesuaidengan apa yang diharapkan.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan masing-masing Kasubbag untukmengetahui kesesuaian dengan rencana kerja yang ditetapkan. 4. Membagi tugas-tugas tata usaha kepada Kasubbag agar tidakterjadi

timpang tindih dalam pelaksanaan dan penyelesaiannya. 5. Mengkoordinir urusan pegawai.

6. Melakukan urusan kaitan dengan keuangan rutin

7. Melakukan urusan berkaitan dengan disiplin pegawai / hukumandisiplin.

8. Melakukan analisa data. 9. Melakukan urusan data-data.

Bagian Tata Usaha membawahi beberapa Sub Bidang yang terdiri dari: a. Subbag Pegawai

1. Merencanaan pelaksanaan kegiatan Subbag Kepegawaian untuk acuan pelaksanaan tugas bawahan.


(30)

2. Memberikan tugas kepada bawahan untuk menghindari terjadinya timpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan agartecapai keserasian hasil kerja yang diharapkan.

4. Membuat konsep usul mutasi jabatan pegawai.

5. Menyusun konsep usulan kenaikan pangkat, gaji berkala,pensiun, yang disesuaikan dengan peraturan yang berlakuuntuk minta persetujuan atasan

b. Subbag Keuangan

1. Merencanakan pelaksanaan kegitan Subbag Keuangansebagai acuan dalam membagi gaji.

2. Membagi tugas kepada bawahan untuk menghindariterjadinya timpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3. Memberi petunjuk untuk mengawasi dan memeriksapelaksanaan dan tugas bawahan agar dapat terjadi kegiatanyang efisien dan serasi. 4. Mengatur dan mengawasi sirkulasi keungan.

5. Bertanggung jawab langsung terhadap pengeluaran danpemasukan yang terjadi dilingkungan Dinas Perindustriandan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

c. Subbag Organisasi dan Hukum


(31)

d. Subbag Umum

1. Merencanakan kegiatan Subbag Umum sebagai acuanpelaksanaan tugas bawahan.

2. Membagi tugas bawahan memberi petunjuk, mengawasiserta memberi pelaksanaannya agar tercapai kegiatan yangdiinginkan.

3. Mengoreksi konsep pengadaan, penggunaan, inventarisATK serta barang dan perlengkapan rumah tangga kantoragar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Memberi petunjuk dan mengawasi petugas keamanan dan kebersihan kantor.

5. Mengawasi dan memeriksa pembelian barang kebutuankantor, memeriksa penggunaan ruang, peralatan, kendaraandinas agar sesuai dengan kerja yang di tetapkan.

6. Urusan surat menyurat 7. Kearsipan

8. Perpustakaan urusan pegawai.

d) Subdis Rencana dan Program

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Penyusunan Rencana dan Program Industri, Penyusunan ProgramPerdagangan, Iklim usaha dan lingkungan serta Evaluasi danPelaporan.


(32)

Program mempunyai fungsi /tugas sebagai berikut:

1. Merencanakan pelaksanaan kegiatan Subdis perencanaansesuai dengan ketentuan sebagai acuan tugas kepada KepalaSeksi.

2. Memberi tugas kepada Kepala Seksi dan mewmberikanpetunjuk pelaksanaan tugasnya agar tercapai kegiatan yangefisien dan serasi. 3. Mengevaluasi hasil kegiatan Kepala Seksi.

4. Meneliti usulan, permasalahan dan saran dari subdis gunabahan usulan kebijaksanaan dan pengembangan industridan perdagangan. 5. Melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan data.

6. Menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan programtahunan. 7. Mengevaluasi laporan pelaksanaan program.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksuddiatas, Kepala Sub Dinas Rencana dan Program dibantu oleh :

 Kepala Seksi Penyusunan Rencana dan Program Industri.

 Kepala Seksi Penyusunan Rencana dan ProgramPerdagangan

 Kepala Seksi Iklim Usaha dan Lingkungan

 Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan.

e) Subdis Bina Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan ( IKHH )

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pemberian bimbingan sarana, usaha, produksi, pembinaan industrikecil dan menengah serta promosi dan investasi industri kimia, agro, dan hasil hutan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Kepala Sub Dinas BinaIndustri Kimia, agro dan hasil hutan mempunyai fungsi sebagai berikut:


(33)

1. Mensosialisasikan pelaksanaan perizinan usaha di bidang industri.

2. Membina dan mengembangkan keterampilan dan

kemempuanpenyusunan industri. 3. Promosi investasi industri.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksuddiatas, Kepala Sub Dinas Bina IKAHH dibantu oleh :

 Kepala Seksi Bimbingan Sarana.

 Kepala Seksi Bimbingan Usaha

 Kepala Seksi Bimbingan Produksi

 Kepala Seksi Industri, Menengah, Promosi dan Investasi

f) Subdis Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan aneka (ILMEA)

Subdis Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Anekamempunyai tugas yaitu menangani, mensosialisasikan gunapeningkatan pengembangan hasil dari berbagai industri, baik industribesar maupun industri kecil serta mengontrol perindustrian agarpelaksanaan industri berjalan sesuai dengan prosedur masing-masing,mensosialisasikan pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan danpengembangan di industri logam, mesin, dan elektronika, penyusunanpetunjuk teknis dan peningkatan keterampilan serta kemampuanpengusaha industri, penyiapan usaha dan promosi industri.


(34)

SeksiBimbingan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar

pelaksanaankewenangan daerah kabupaten / kota serta standar pelaksanaantugas-tugas Dinas di bidang Bina Industri Logam, MesinElektronika dan Aneka.

2. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalianpembangunan jangka menengah dan tahunan, kerjasamadengan pihak terkait di bidang Industri Logam, Mesin,Elektronika dan Aneka sesuai standar yang ditetapkan.

3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan WakilKepala Dinas Sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Pemberian masukan kepada Kepala Dinas dan Wakil KepalaDinas Sesuai dengan tugas dan fungsinya

5. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas danfungsinya kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala DinasSesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksud diatas, Kepala Sub Dinas Bina Industri Logam, Mesin, Elektronikadan Aneka dibantu oleh :

 Kepala Seksi Bimbingan Sarana.

 Kepala Seksi Bimbingan Usaha

 Kepala Seksi Bimbingan Produksi


(35)

g) Subdis Bina Perdagangan Dalam Negeri

1. Menyiapkan pembinaan sarana perdagangan dan izin usaha perdagangan.

2. Mensosialisasikan usaha perdagangan, pemantauan dan penyaluranbarang dan jasa serta pembinaan usaha perdagangan.

3. Mempromosikan dagang.

h) Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri

Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Mensosialisasikan pembinaan ekspor

2. Memantau dan mengevaluasi kegiatan ekspor 3. Menyebarkan informasi perdagangan internasional 4. Mempromosikan dagang luar negeri

5. Menyiapkan perizinan bidang ekspor

6. Menyebarkan informasi perdagangan internasional 7. Mempromosikan dagang luar negeri

8. Menyiapkan perizinan bidang ekspor

Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Menyiapkan pembinaan ekspor dibidang ekspor

2. Menyiapkan pembinaan ekspor serta pelaksaan kegiatan ekspordaerah 3. Menyebarkan informasi perdagangan internasional


(36)

5. Mempromosikan barang dagangan ke luar negeri 6. Memantau pengawasan barang impor di daerah

a) Balai metrologi

1. Mengelola Standar ukur, cap, tanda, dan tera ulang pada saranakemetrologian.

2. Memeriksa dan mengkaji standart tingkat II untuk alat ukur, takar,timbang dan perlengkapan.

3. Mengawasi barang-barang dalam kemetrologian kepadamasyarakat. 4. Menganalisa dan mengevaluasi data yang berkaitan dengankemetrologian. 5. Penyuluhan tentang kemetrologian kepada masyarakat.

D. Jaringan Kegiatan

Kegiatan Operasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara yaitu sebagai penyelenggara sebagian kewenangan pemerintah provinsi, tugas desntralisasi dan dekonsentrsi khususnya bidang perindustrian dan perdagangan serta tugas pembuatan yang diberikan gubernur.

Untuk menyelenggarakan kegiatan operasional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Pembinaan dan koordinasi pengembangan Industri Kimia, Agro, dan hasil Hutan, Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka


(37)

3. Pembinaan dan koordinasi pengembngan perdagangan luar negeri 4. Pengelolaan urusan ketatausahaan

5. Pengelola unik pelaksana teknis dinas

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Sektor industri di Sumatera Utara mulai berkembangan dengan adanya pengembangan/pembangunan Cluster Industri seperti Sei Mangke dan Kawasan Industri Medan. Disamping itu peranan IKM khususnya industri kerajinan dan industri rumah tangga lainnya mulai tumbuh dengan adanya stimulus dari Pemerintah Sumatera Utara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera. Untuk industri kecil selama 2 tahun terakhir ini telah tumbuh sebanyak 46 KUB dan telah dilatih sebanyak 200 orang pengrajin industri kecil yang diharapkan sebagai champion di tahun yang akan datang. Tapi ada beberapa kendala dari produk-produk IKM ini terutama untuk pemasaran belum memadai daya saing lemah karena teknologi masih kurang.

Adapun realisasi program/kegiaan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi target kinerja pada tahun 2013 yang lalu pada bidang perdagangan dalam negeri diuraikan sebagai berikut :

1. Partisipasi pada pameran produk dalam negeri 2. Sosialisasi kebijakan perdagangan dalam negeri

3. Layanan manajemen pengembangan perdagangan dalam negeri daerah 4. Data dan informasi perdagangan dalam negeri


(38)

5. Kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen 6. Kegiatan pengawasan kemetrologian

7. Barang beredar dan jasa yang diawasi

Sedangkan realisasi program/kegiatan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi target kinerja pada tahun 2014 pada bidang perdagangan dalam negeri diuraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pasar Murah

2. Partisipasi pada pameran produk dalam negeri 3. Sosialisasi kebijakan perdagangan dalam negeri

4. Layanan manajemen pengembangan perdagangan dalam negeri daerah 5. Data dan informasi perdagangan dalam negeri

6. Produk unggulan daerah yang difasilitasi pemasarannya 7. Kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen 8. Kegiatan pengawasan kemetrologian

9. Barang beredar dan jasa yang diawasi

F. Rencana kegiatan

Untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagai implementasi dan penjabaran Visi dan Misi, serta sesuai dengan Starategi dan Kebijakan dalam pencapaian tujuan dan sasaran itu, serta berdasarakan perhitungan yang realistik terhadap kemampuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sumatera Utara ditetapkan pilihan program strategis yang akan dilaksanakan. Program startegis tersebut diupayakan memiliki aya mampu


(39)

untuk mendorong dan menggerakkan program lainnya yang digariskan dalam Program Pembangunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Rensra Dinas Prindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 6 (enam) Program sebagai berikut :

I. Urusan Perindustrian

1. Program Penataan Strktur Industri 2. Program Persaingan Usaha

3. Program Pemberdayaan Industri Kecil Menengah II. Urusan Perdagangan

1. Program Pengamanan Perdagangan dan Perlindungan Konsumen 2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

3. Program pembinaan Kerjasama Perdagangan Internasional dan Ekspor-Impor

a. Program dan Kegiatan

Program/kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahu 2014 disusun berdasarkan renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Sumatera Utara dengan mempertimbangkan :

a. Pencapaian visi dan misi kepala Daerah b. Pencapaian MDGs

c. Pengentasan Kemiskinan

d. Pendayagunaan potensi komoditi unggulan daerah

Adapun jumlah program/kegiatan yang direncanakan di Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada tahun anggaran 2014 diuraikan sebagai


(40)

berikut :

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, jumlah kegiatan : 1 kegiatan

a. Pengawasan barang beredar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Utara

2. Program Peningkatan Efisiensi Peragangn Dalam Negeri, jumlah kegiatan : 3 kegiatan

a. Monitoring perkembangan harga dan pengawasan perindustrian kebutuhan pokok dan barang-barang strategis

b. Sosialisasi peningkatan pemakaian produksi dalam negeri c. Promosi dan pemasaran produksi dalam negeri


(41)

BAB III

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BIDANG

PERDAGANGAN DALAM NEGERI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga elemen yaitu :sistem, informasi, dan akuntansi. Dimana setiap kata memiliki arti sendiri, dan apabila digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang baru. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sistem

Suatu sistem dapat dijelaskan yaitu suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi (biasa disebut dengan subsistem), yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Hall, (2001 ; 5) mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”

Definisi sistem yang lain yaitu “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi sama-sama untuk mencapaitujuan tertentu.”(Mulyadi, 1997 : 2)

Sedangkan menurut Widjajanto, (2001 ; 2)“Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling beriteraksi untuk mencapai tujuan


(42)

tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output.”

Dari beberapa defenisi diatas dapat dilihat lebih rinci mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan 3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Adapun unsur-unsur yang merupakan bagian dari sebuah sistem yaitu: 1. Komponen Ganda

Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2. Keterkaitan (Relatedness)

Suatu bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu bukan dari sistem tersebut.

3. Sistem Versus Subsistem

Diantara sistem dan subsistem terdapat perbedaan perspektif, dan demi tercapainya tujuan, keduanya dapat ditukarkan.Sebuah sistem disebut subsistem ketika dilihat kaitannya dalam sistem yang lebih besar di mana sistem tersebut tersebut menjadi bagiannya.Sebaliknya, subsistem dapat menjadi sebuah sistem ketika sistem tersebut menjadi pusat perhatian. 4. Tujuan


(43)

Setiap sistem harus dapat melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem tersebut dapat melayani beberapa tujuan.Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka saat itu pulalah sistem harus diganti.

Sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut : (James Hall, 2001 :34 )

1. Masukan atau input.

2. Pengolahan atau Processing

3. Hasil dari pengolahan atau Output.

Sistem menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan tidak menghasilkan untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana terdiri dari satu input dan satu output. Sistem yang lebih komplek akan terdiri dari beberapa input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula.

b. Informasi

Informasi berasal dari data. Data adalah fakta tentang peristiwa atau kenyataan lain yang mendukung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai dengan keinginan si penerima.


(44)

Menurut Stoner (1992 : 303 )Informasi adalah hasil dari pengorganisasian atau analisis data dengan memberikan arti.Bodnar dan Hopwood (2003:1) mendefenisikan Informasi sebagai berikut, yaitu: “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”

Dari definisi tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam mentransformasi data menjadi informasi dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan atau Capturing adalah mengumpulkan data melakukan pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu data atau fakta.

2. Memilah atau verfying adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direka-reka saja.

3. Pengelompokkan atau Pengelompokkan atau Classifying adalah mengelompokkan data yang telah ada sesuai dengan yang dibutuhkan.. 4. Penyeleksian atau Sortingadalah menempatkan unsur data ke dalam

urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.

5. Meringkas atau Summarizingadalah meringkas data yang telah dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka.


(45)

yang ada.

7. Penyimpanan atau Storingadalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan.

8. Pengambilan kembali atau Retriving adalah pengambilan keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih layak guna untuk dipakai sebagai informasi.

9. Memperbanyak atau Reproducingadalah menciptakan kembali atau memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetic disk agar data asli tidak rusak.

10. Mengkomunikasikan atau Communicatingadalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersebut.

Kriteria-kriteria suatu Informasi yang berguna adalah sebagai berikut : 1. Reliable (dapat dipercaya).

Informasi harus bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan organisasi.

2. Relevan (cocok dan sesuai).

Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan.Dapat mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspetasi si pengambil keputusan sebelumnya.

3. Timely (Tepat Waktu).


(46)

mempengaruhi pengambilan keputusan. 4. Compiete (lengkap).

Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan (dasar masalah atau aktivitas-aktivitas) yang diukur oleh pembuat keputusan.

5. Understable (dimengerti).

Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang dapat dipakai dan dimengerti oleh si pembuat keputusan.

6. Akurat

Informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan dan tidajk menyesatkan para penggunanya.

7. Accessible

Informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.

Dalam hal ini sistem informasi dapat didefenisikan sebagai kumpulan elemen-elemen / sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi.

Unsur-unsur dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Peralatan antara lain adalah peralatan komputer dan komunikasi maupun peralatan kantor lainnya.

2. Prosedur, tata kerja ketentuan-ketentuan peraturan, termasuk sistem operasi (operating system / system software ) da aplikasi komputerisasi


(47)

program-program komputer ( application software )

3. Tenaga Kerja, pelaksana operasional (operator), pimpinan pada bidang tugasnya masing- masing staf yang merupakan pengguna sistem(

knowledge based professional staff ), termasuk teknisi komputter dan

analisis informal.

Akuntansi dan sistem informasi sangat berkaitan erat. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklarifikaisan, dan peintisarian, dan pelaporan data keuangan yang sudah diolah yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

c. Akuntansi

Dalam suatu perusahaan akuntansi memegang peranan penting. Perusahaan-perusahaan telah meikmati kemakmuran memilik kemampuan mengebangkan jasa yang uni dan berevolusi dengan perubahan sosial dan kondisi akuntansi mempunyai peranan penting dalam perusahaan, terutama dlam membantu pengambilan keputusan di perusahaan, selain itu akuntansi menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk operasi perusahaan serta memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Akuntansi sering dikatakan ”bahasa” perusahaan. Cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat telah megakibatkan makin kompleksnya “bahasa” tersebut. Keputusan-keputusan tepat, yang didasarkan atas informasi terpercaya yang dihasilkan akuntansi adalah sangnt penting bagi distribusi dan penggunaan secara efisien sumber-sumber ekonomi nasional yang langka. Dengan demikian akuntansi memegang


(48)

peranan penting dalam sistem ekonomi sosial kita. Pengertian Akuntansi menurut Soemarso, (2003 : 3)

Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi juga dapat difenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

“Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau pembuat keputusan mengenai aktivitas bisnis dari kesatuan ekonomi.”(Dunia, 2005 : 3 )

Menurut Harahap, (2001:4) “ Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara-cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan yang termasuk menafsirkann hasil-hasilnya.”

Dari definisi-definisi tersebut dijelaskan fungsi akuntansi yaitu mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dari keseluruhan operasi kepada kalangan umum yang luas. Pada hakikatnya akuntansi merupakan sistem informasi dikarenakan fungsi dari akuntansi itu sendiri untuk menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang secara akurat, relevan, serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Jelasnya akuntansi merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasional yang efisien dan ekonomis. Akuntansi juga membentuk sebagian informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini akuntansi menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi.


(49)

Prosedur akuntansi dapat dijelaskan dalam dua tahap yaitu : 1. Tahap Pencatatan

a. Menganalisa dokumen usaha

Tahap pencatatan dimulai dengan menganalisa setiap dokumen yang menunjukkan kegiatan-kegiatan usaha yang terjadi. Dokumen usaha menjadi sumber bagi data yang akan dicatat dalam buku jurnal. Dokumen-dokumen itu seperti tembusan faktur penjualan, faktur pemelian, nota debet dan kredit, potongan lembaran cek dan lain-lain.

b. Menjurnal Transaksi

Setelah dokumen usaha dianalisis, maka transaksi-transaksi akan dicatat secara berurutan dalam buku jurnal yang tepat biasanya perusahaan kecil hanya menggunakan satu jurnal yaitu jurnal umum tetapi untuk memenuhi kebutuhan khusus, dibutuhkan juga jurnal khusus.

c. Memposkan transaksi-transaksi perkiraan ke buku besar Informasi yang tercatat di dalam buku jrnal dipindahkan ke perkiraan yang sesuai di buku besar. Buku besar merupakan kumplan dari semua perkiraan yang digunakan untuk mengikhtisarkan hasil-hasil dari transaksi sejenis.

2. Tahap Pengikhtisaran a. Menyusun neraca saldo


(50)

perkiraan dan saldonya, karena itu saldo akan menunjukkan apakah jumlah total satu debet sama dengan jumlah total kredit sehingga memberiak suatu pengkoreksian atas keakuratan pencatatan dan penghapusan.

b. Menyiapkan penyesuaian

Meskipun semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dalam jurnal yang tepat dan diposkan ke perkiraan buku besar, namun pada akhir periode banyak perkiraan tersebut perku disesuaikan untuk mencerminkan kondisi terkahir. Data keuangan lainnya yang belum diakui sebelumnya, harus dimasukkan ke perkiraan agar pembukuan sesuai dengan perkembangan yang ada.

c. Penyusunan laporan keuangan

Data-data untuk menyusun laporan keuangan dapat diperoleh secara langsung dari saldo-saldo perkiraan buku besar yang telah disesuaikan.

d. Penggunaan neraca saldo

Neraca saldo selalu digunakan untuk memperoleh penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. e. Penutup Perkiraan Nominal

Dalam suatu perusahaan ada dua macam perkiraan yaitu permanent dan nominal. Perkiraan permanen adalah perkiraan yang selalu ada dalam perusahaan selama perusahaan ini


(51)

masih ada. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang ada selama periode akuntansi berjalan.

Dalam mengikuti tahapan akuntansi tersebut maka akan diperoleh suatu laporan keuangan yang digunakan oleh berbagai pihak dalam perusahaan khususnya pihak manajemen dan dalam penyajian laporan keungan trsebut merupakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dan membantu pelaksanaan dan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan.

d. Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian dari tiga elemen tersebut yaitu sistem, informasi dan akuntansi yang bila dihubungkan akan menghasilkan definisi baru yaitu, Sistem Informasi

Menurut Hall ( 2001 : 18 ), ” Sistem Informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi akuntansi fianansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar dan di dalam perusahaan.”

Sistem informasi akuntansi menyiapkan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya.Manajemen organisasi perusahaan atau instansi menerima informasi dan memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Keputusan manajemen itulah yang akan mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan


(52)

sekitarnya.

Sistem informasi akuntansi mempunyai sebelas komponen yaitu: (1) komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem, (2) komponen input (data), (3) komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan, (4) penyimpanan data, (5) pemroses, (6) instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi, (7) batas sistem, (8) kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern, (9) komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat, (10) komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pemakai, antara mesin dengan pemakai, antar subsistem dalam sistem informasi akuntansi, (11) subsistem, merupakan bagian sistem informasi akuntansi.

e. Model – model Sistem Informasi Akuntansi

Model umum untuk mengkaji aplikasi Sisitem Informasi Akuntansi biasanya terdiri dari pemakai akhir, sumber data, kumpulan data, pemrosesan data, manajemen data base, penghasil informasi dan umpan balik.Namun, seiring dengan perubahan struktur perusahaan, maka lahirlah model-model baru karena kelemahan dan keterbatasan model sebelumnya. Ada lima model yaitu :

1. Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi. Sistem manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik,


(53)

sumber daya dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis.Kelebihan dari proses manual ini adalah : (a) Membantu membangun hubungan penting antara sistem informasi akuntansi dan bidang akuntansi lainnya (b) Logika proses bisnis dapt lebih mudah dimengerti ketika tidak diselubungi oleh teknologi, dan (c) Memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, dan kontrol akses. Sedangkan kelemahannya adalah prosesnya lambat dan membutuhkan dokumen-dokumen yang cukup banyak untuk menyimpan data sehingga tidak efisiensi.

2. Model Flat File (File Mendatar)

Pendekatan flat file sering sekali berkaitan dengan sistem yang disebut sebagai sistem warisan (legacy sistem) yaitu sistem kerangka utama dalamsistem mainframe besar yang diterapkan pada akhir tahun 1950 sampai 1980-an. Flat file menjelaskan suatu lingkungan dimana file-file yang data individualnya tidak ada berkaitan dengan file-file lainnya. Kelebihannya adalah file-file distrukturisasi, diformat dan diatur sebagai sebuah kebutuhan spesifik dari pemilik atau pemakai data utama.Namun demikian, strukturisasi seperti itu dapat mengesampingkan atribut data yang berguna bagi pemakai lain, sehingga menghambat keberhasilan integrasi data dalam organisasi.

3. Model Data Base


(54)

mengimplementasikan model data base ke manajemen data atau sering disebut sistem manajemen data base (Data Base Manajemen System), yaitu merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses.

4. Model REA

REA adalah suatu kerangka akuntansi untuk membuat model Rources Events dan Agents yang kritikal dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Model ini mensyaratkan bahwa fenomena-fenomena akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. Data bisnis tidak harus diformat atau secara artifisial dibatasi dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dengan peristiwa-peristiwa ekonomi yang mendasarinya.

5. Model Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan) merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya.Enterprise Resources Planning memecahkan dua hambatan fungsional tradisional yaitu dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik yang umum diantara semua pemakai organisasi.Oleh karena kompleksitas dan ukurannya, hanya sedikit organisasi yang ingin ataupun mampu untuk berkomitmen pada sumber daya keuangan dan fisik yang


(55)

diperlukan dan pada resiko dalam mengembangkan sistem in house.(Hall: 2001, 31)

B. Pengertian Manajemen

Manajemen sering diartikan sebagai seni untuk melaksankan suatu pekerjaan melalui orang lain atau sekeompok orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan dan harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, pengertian ini mengundang perhatiaan bahwa pada kenyataannya manajer mencapai tujuan organisasi dengan ccra mengatur orang lain untuk mencapi tuuan yang ditetapkan tersebut. Akan tetapi masih banyak pengertian yang diterima secara univesal. Manajemen merupakan pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang untuk bekerja. Manajemen perusahan merupakan sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola kegiatan perusahaan dan harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya.

Pengertian Manajemen menurut Terry ( 1997: 11 ) yaitu : “Manajemen adalah suat proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.”

Sedangkan pengertian menurut Stoner dalam; Siswanto (2006 : 18 )yaitu : “Manajemen adalah suat proses perencanaan, pengorganisasian, emimpin, pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber


(56)

tujuan."

Dari definisi-definisi diatas terlihat bahwa pekerja manajemen merupakan suatu proses yaitu cara sistematis dalam melakukan pekerjaan, dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada dengan keahlian dan keterampilannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan adalah :

1. Perencanaan ( Planning )

Perencanaan ( planning ) adalah sebuh fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran, penetapan strategi unuk mencapai sasaran, dan pengembangan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas.

2. Pengorganisasian ( Organizing )

Pengorganisasian ( organizing) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan penataan dan pengaturan berbagai aktivitas kerja secara terstruktur demi mencapai sasaran organisasi. Manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material organisasi atau organisasi dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan kegiatan

manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapn tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptana aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.


(57)

3. Kepemimpinan ( Leading )

Kepemimpinan ( leading ) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan interaksi dengan orang-orang lain untuk mencapai sasaran organisasi. Proses ini melibatkan kualitas, gaya, dan cara kepemimpian

seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.

4. Pengendalian ( Controlling )

Pengendalian (controlling) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan pengawasan, penilaian, dan korelasi terhadap kinerja dari hasil pekerjaan. Pengawasan manajemen mengadakan penilaian dan sekaligus mengadakan koreksi bila perlu, sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan semula, serta penerapan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditentukan dan menjamin agar kegiatan yang tidak diinginkan terjadi.

Ada tiga alasan utama manajemen diperlukan dalam perusahaan antara lain ( Herujito 2001:7) :

1. Alat untuk mencapai tujuan

2. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

3. Alat untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkat organisasi, yaitu : 1. Manajer lini pertama ( first line manager )


(58)

Para manajer di jenjang terbawah manajemen manajemen mengelola pekerjaan para karyawan non-manajerial dan biasanya terlibt secara langsung atau tidak langsun di dalam aktivitas memproduksi barang-barang ata jasa untuk para pelanggan organisasi.

2. Manajer tingkat menengah ( middle manager )

Para manajer yang menduduki posisi di antara jenjangg terbawah dan jenjang teratas organisasi, yang mengelola pekerjaan para manajer lini pertama.

3. Manajer puncak ( top manager )

Para manajer yang berada di dekat atau pada jenjang tertinggi dalam strukutur organisasi, yang bertanggung jawab aatas pengambilan-pengambilan keputusan yang mempengaruhi seluruh organisasi dan menetapkan sasaran-sasaran dan rencana kerja bagi organisasi.

Ada tiga keahlian utma yang wajib dimiliki oleh seorang manjer untuk mengelola departemennya atau sebuah organisasi perusahaan, yaitu ( Herujito, 2001 : 34 )

1. Keahlian Konseptual ( Conceptual Skill )

Keahlian konseptual adalah kemampuan kognitif untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keterkaitan diantara bagian-bagiannya.

2. Keahlian Hubungan Kemanusian ( Human Skill )

Keahlian hubungan manusia adalah kemampuan untuk bekerja dengan dan melalui orang lin, serta secara efektif sebagai anggota kelompok. 3. Keahlian Teknis


(59)

Keahlian teknis adalah merupakan pemahaman dan kefasihan dalam melaksanakan tugas tertentu.

Jadi ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi menyeluruh yaitu menyangku semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan, jadi siste Informasi Akuntansi hanya menerima data ekonomi yang dihasilkan oleh transaksi eksternl atau operasi internal, jelas bahwa akuntansi merupakan alat untuk mengahsilkan informasi secara akurat serta dapat dipercaya oleh seluruh pihak-pihak yang berkepentingan, jika akuntansi merupakan penghasil informasi maka yangmenjadi bahan bakunya adalah data yang bersangkuta dengan kejadin akuntansi itu sendiri.

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi digunakan oleh dua pihak, yaitu pemakai internal yang terdiri dari : manajer dan karyawan, sedangkan pemakai eksternal terdiri dari : kreditur, pelanggan, pemegang saham instansi pemerintah dan serikat pekerja. Pada umumnya sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dengan demikian bertambah pula jumlah pemakai informasi, karena semakin banyak pula pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha yaitu dalam transaksi internal dan eksternal dan pelaksanaan operasi serta pengambilan keputusan.

Sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan utama yaitu : ( Hall, 2001 : 44 )

1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan. 2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.


(60)

C. Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan yang diambil tidak salah. Informasi dalam suatu organisasi/perusahaan dapat digolongkan dengan tujuannya yaitu: (1) Informasi untuk pengambilan keputusan manajerial, (2) Informasi untuk pelaksanaan operasi harian, dan (3) Informasi untuk pihak ekstern.

Sumber data untuk informasi tersebut berasal dari, (1) Data rutin dari transaksi internal, (2) Data rutin dari transaksi eksternal, (3) Data non rutin dari pihak eksternal, dan (4) Data keputusan manajemen internal.

Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemrosesan data akuntansi yaitu: (1) Menjurnal, (2) Memindahkan ke buku besar, (3) Menyiapkan neraca saldo, (4) Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian, (5) Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan, dan (6) Menyiapkan laporan keuangan.

Sistem informasi terbagi dua yaitu:

1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual.

2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.


(61)

Dibawah ini digambarkan proses data yang masuk dan informasi yang dihasilkan berdasarkan sistem informasi perusahaan.

Sumber : Halim (1994 : 84)

Gambar III.1

Proses Data yang Masuk dan Informasi yang Dihasilkan

Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan Data rutin

dan nonrutin eksternal

Informasi untuk eksteren

Data rutin dari operasi internal

Informasi untuk pelaksanaan operasi harian Sistem

Informasi

Data Keputusan Informasi pengambilan keputusan manajerial


(62)

keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengenal dan Mendefinisikan Masalah

Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut. Sistem Informasi Akuntansi harus berperan membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah, untuk itu sebuah sistem intelejen dapat dirancang secara sistematis agar mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan.Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi setiap masalah yang muncul dalam perusahaan itu sendiri.

2. Menyusun Strategi

Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak manajemen akan menentukan beberapa alternative strategi dan memprioritaskan alternative yang utama untuk digunakan. Manajemen perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya.


(63)

3. Mengevaluasi Strategi

Alternatif strategi yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan.Dalam hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam pemeliharaan sebuah alternative, mengintegrasikan elemen yang ada didalam instansi agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Keputusan merupakan rangkaian tindakan diambil utuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Jenis-jenis keputusan dalam 2 kategori, yaitu:

1. Keputusan yang diprogram (Programmed Decision), merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya. Permasalahan ini umumnya agak sederhanadan solusinya relatif mudah (Gitosudarmo,1997).

2. Keputusan yang tidak diprogram (Non programmed Decision) adalah keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya kompleks dan penting. Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena


(64)

kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak diketahui, atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan(Wijono, 1999).

D. Sistem Informasi Akuntansi pada Bidang Perdagangan Dalam NegeriDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

Dalam pelaksanaan kegiatan perushaan, manajemen membutuhkan informasi untuk melakukan perencanaa, menyusun target yang akan dicapai dan menyusun anggaran. Sistem informasi akuntansi sangat erat kaitannya dengan sistem komputer, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara memiliki sistem informasi yang disusun dan diproses dengan cara semikomputerisasi yaitu dengan bantuan kompiter yang lebih dikenal dengan Electronic Data Processing ( EDP )yang mengelola data akutansi untuk menjelaskan semua data kegiatan yang ada di perusahaan dan secara manual.

Data yang diperoleh perusahaan berasal dari transaksi yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan, dan kemudian diolah dan dikirim kebagian accounting untuk kemudian diproses menjadi sebuah informasi, dengan adanya sistem informasi akuntansi perusahaan yang menggunakan EDP memungkinka manajemen perusahaan memantau dan mengontrol operasional perusahaan.

Electronic Data Processingmerupkan pengolhan data dan program

yang digabung menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau satu kesimpulan program dan prosedur yang berhubungan ntuk melaksanakan


(65)

tugas tertentu yang berkaitan dengan komputer.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara memiliki sistem informasi akuntansi semi omputerisasi yang terdiri dar sistem informasi yang manual dan sistem informasi komputer antara lain : 1. Buku Kas Umum ( BKU )

 Buku Kas Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas baik secara tunai maupun giral, mutasi kas dari bank ke tunai dan perbaikan/koreksi kesalahan pembukuan.

 Dokumen sumber transaksi, pertama kali dicatat di BKU baru kemudian dicatat di buku pembantu masing-masing

 Bentuk BKU menggunakan kolom saldo sehingga posisi kas setiap saat bisa diketahui.

BKU terdiri dari tiga bagian, sebagai berikut:

1) Untuk menginformasikan identitas satuan kerja, identitas DIPA, Pagu Belanja per kegiatan, Tanda tangan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Tanda Tangan Bendahara Pengeluaran.

2) Untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, transaksi mutasi antar tempat kas tersimpan dan transaksi lainnya yang mempengaruhi kas yang dikelola Bendahara Pengeluaran.

3) Untuk lembar catatan pemeriksaan kas baik yang dilakukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang


(66)

berwenang melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran.

2. Surat Perintah Membayar ( SPM )

. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya dari DIPA.

Jenis-jenis SPM :

1) Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar langsung yang dikeluarkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran kepada pihak ketiga (rekanan) atas perjanjian kontrak kerja (Surat Perintah Kerja) atau yang sejenisnya.

2) Surat Perintah Membayar Persediaan (SPM – UP) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang dananya dipergunakan sebagai uang persediaan untuk membayar kegiatan operasional kantor sehari-hari.

3) Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GU) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran dengan membebani DIPA yang dananya dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai.

4) Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM – TU) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh pengguna


(67)

anggaran/kuasa pengguna anggaran karena kebutuhan dananya melebihi dari Pagu Uang Persediaan yang ditetapkan.

3. Sistem Akuntansi Instansi ( SAI )

Sistem Akuntasi instansi merupakan serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian/lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN) dan Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (SA-BAPP). 1) Sistem Akuntansi Keuagan ( SAK)

Untuk melaksanakan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) kementerian Negara/lembaga membentuk Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA E-1), Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

2) Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)


(68)

adalah sub sistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentan yang berlaku Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berupa transfer masuk, hibah, pembatalan penghapusan, dan rampasan/ sitaan. BMN meliputi unsur-unsur aset tetap dan persediaan. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Sedangkan persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendkung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau dioserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

3) Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (SA-BAPP) merupakan serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada kementerian Negara/Lembaga dan Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran


(69)

APP.

4) Catatan Atas Laporan Keuangan ( CaLK )

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan salah satu dari komponen Laporan Keuangan di samping Laporan Arus Kas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Secara awam, Catatan ini merupakan bentuk Laporan yang paling tidak terstruktur, sehingga cara pembacaannya pun sangat akrab dengan cara pembacaan yang dikuasai oleh kaum awam. Oleh karena itu, jika Catatan atas laporan Keuangan ini dapat memuat aspek-aspek yang memadai dan lengkap, bisa jadi ia akan menjadi suatu sumber informasi yang sangat relevan bagi pengambilan keputusan bagi pengguna umum.

4. E-Monitoring

Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2005, pelaporan dilakukan secara manual sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti :

1. Format laporan yang beragam berkaitan dengan Pengguna Laporan tersebut, sehingga sangat memungkinkan terjadi kesalahan dalam proses kompilasi;

2. Laporan yang diterima tidak konsisten setiap bulannya, terutama berkaitan dengan progress keuangan;


(70)

laporan yang diterima dengan kondisi sebenarnya;

4. Terjadi keterlambatan penyampaian laporan (bahkan ada yang sampai 2 (dua) bulan berikutnya), sehingga laporan progres tidak mencerminkan keadaan kerkini.

Disamping permasalahan-permasalahan di atas, kecepatan, ketepatan dan data terkini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak dalam menyiapkan pelaporan progres pelaksanaan anggaran baik kepada Pimpinan Departemen maupun Instansi Eksternal terkait, sehingga sangat dibutuhkan suatu alat bantu untuk mengatasi semua hal tersebut.

Untuk itu, pada awal Tahun Anggaran 2006, Departemen Pekerjaan Umum yang dimotori oleh Biro Perencanaan dan KLN menyiapkan suatu sistem pelaporan secara elektronik dengan nama e-Monitoring yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan di atas terutama berkaitan dengan konsistensi dan akurasi karena data didapatkan langsung dari pelaksana di lapangan.

E. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalamPengambilan Keputusan pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

Sistem Informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga mengahasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan


(71)

keputusan manajemen pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara sangat bertumpu pada sistem informasi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan. Dinas tersebut menghasilkan informasi akuntansi bersal dari bagian akuntansi. Informasi tersebut dihasilkan dari sistem informasi manual dan komputer yang digunakan seperti BKU, SPM, SAI, SIMAK, CaLK, dan E-Monitoring.

Informasi yang dihasilkan harus akurat yaitu terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan,lengkap, relevan dan dapat dimengerti. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang digunakan adalah yang terbaik sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan perkembangan dalam Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara.

Anggaran adalah alat perencanaan keuangan. Dengan menggunakan laporan kinerja dapat merinci anggaran dan jumlah sebenarnya pendapatan dan pengeluaran, serta menunjukkan pula penyimpangan atau perbedaan diantara anggaran dan laporan kinerja. Akan tetapi, jumlah yang dianggarkan adalah perkiraan, konsekuensinya, hampir selalu dapat dipastikan akan ada penyimpangan dari tiap poin di laporan kinerja. Oleh karena itu, prinsip manajemen dengan pengecualiaan harus digunakan untuk mengartikan penyimpangan tersebut.Apabila laporan kinerja menunjukkan bahwa kinerja yang aktual sesuai atau hampir sesuai dengan jumlah yang dianggarkan, manajer dapat berasumsi bahwa situasi dapat dikendalikan dan tidak perlu mengambil tindakan tertentu. Sebaliknya, penyimpangan yang signifikan dari jumlah yang dianggarkan, baik negatif maupun positif arahnya, menandakan perlunya


(72)

penyelidikan penyebab ketidaksesuaian, serta perlunya mengambil langkah apa pun yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut..

Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara sistem informasi akuntansi sangat diperlukan untuk mengambil keputusan manajerial, seperti :

1. Keputusan rutin yang mencakup keputusan-keputusan yang diambil pihak manajemen secara rutin setiap bulannya dan setiap tahunnya. Keputusan ini biasanya diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman yang terjadi selama satu periode berjalan dan melihat perkembangan yang terjadi pada saat itu. Adapun keputusan rutin yang diambil pihak manajemen bidang perdagangan dalam negeri yaitu keputusan untuk partisipasi pada pameran produk dalam negeri, keputusan untuk sosialisasi kebijakan perdagangan dalam negeri, keputusan untuk kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen dan keputusan untuk kegiatan lainnya yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

2. Keputusan tidak rutin mencakup keputusan atas peristiwa-peristiwa yang tidak sering terjadi yang diambil oleh pihak manajemen yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang terjadi didalam seperti terjadinya kerusakan pada gedung ataupun kerusakan pada peralatan kantor.

Keputusan yang diambil berdasarkan analisis data yang dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing, tujuannya agar tidak terjadi pengambilan keputusan yang tumpang tindih, disamping itu manajemen agar


(73)

dapat melaksanakan kegiatan operasional secara efektif sehingga bidang-bidang yang ada dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan tetap dibawah suatu koordinasi.


(1)

keputusan manajemen pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara sangat bertumpu pada sistem informasi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan. Dinas tersebut menghasilkan informasi akuntansi bersal dari bagian akuntansi. Informasi tersebut dihasilkan dari sistem informasi manual dan komputer yang digunakan seperti BKU, SPM, SAI, SIMAK, CaLK, dan E-Monitoring.

Informasi yang dihasilkan harus akurat yaitu terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan,lengkap, relevan dan dapat dimengerti. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang digunakan adalah yang terbaik sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan perkembangan dalam Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara.

Anggaran adalah alat perencanaan keuangan. Dengan menggunakan laporan kinerja dapat merinci anggaran dan jumlah sebenarnya pendapatan dan pengeluaran, serta menunjukkan pula penyimpangan atau perbedaan diantara anggaran dan laporan kinerja. Akan tetapi, jumlah yang dianggarkan adalah perkiraan, konsekuensinya, hampir selalu dapat dipastikan akan ada penyimpangan dari tiap poin di laporan kinerja. Oleh karena itu, prinsip manajemen dengan pengecualiaan harus digunakan untuk mengartikan penyimpangan tersebut.Apabila laporan kinerja menunjukkan bahwa kinerja yang aktual sesuai atau hampir sesuai dengan jumlah yang dianggarkan, manajer dapat berasumsi bahwa situasi dapat dikendalikan dan tidak perlu mengambil tindakan tertentu. Sebaliknya, penyimpangan yang signifikan dari jumlah yang dianggarkan, baik negatif maupun positif arahnya, menandakan perlunya


(2)

penyelidikan penyebab ketidaksesuaian, serta perlunya mengambil langkah apa pun yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut..

Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara sistem informasi akuntansi sangat diperlukan untuk mengambil keputusan manajerial, seperti :

1. Keputusan rutin yang mencakup keputusan-keputusan yang diambil pihak manajemen secara rutin setiap bulannya dan setiap tahunnya. Keputusan ini biasanya diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman yang terjadi selama satu periode berjalan dan melihat perkembangan yang terjadi pada saat itu. Adapun keputusan rutin yang diambil pihak manajemen bidang perdagangan dalam negeri yaitu keputusan untuk partisipasi pada pameran produk dalam negeri, keputusan untuk sosialisasi kebijakan perdagangan dalam negeri, keputusan untuk kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen dan keputusan untuk kegiatan lainnya yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

2. Keputusan tidak rutin mencakup keputusan atas peristiwa-peristiwa yang tidak sering terjadi yang diambil oleh pihak manajemen yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang terjadi didalam seperti terjadinya kerusakan pada gedung ataupun kerusakan pada peralatan kantor.

Keputusan yang diambil berdasarkan analisis data yang dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing, tujuannya agar tidak terjadi pengambilan keputusan yang tumpang tindih, disamping itu manajemen agar


(3)

dapat melaksanakan kegiatan operasional secara efektif sehingga bidang-bidang yang ada dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan tetap dibawah suatu koordinasi.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara

1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Lebih efektif karena pemanfaatan sistem komputer disebut EDP (Electronic Data Processing) yang mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan sehingga dapat disajikan tepat waktu dan lebih efisien dilihat dari penyajian laporan keuangan yang dihasilkan mampu memberikan informasi yang akurat.

2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi memberikan dampak positif bagi manajemen karena dalam mengolah data akuntansinya dapat menekan sekecil mungkin kesalahan yang mungkin dapat terjadi.

3. Sistem Informasi adalah prosedur atau rangkaian kegiatanyang sudah diorganisir dengan baik, guna menghasilkan informasi yang berguna dan akurat/benar, baik secara manual atau menggunakan komputer. Dengan demikian informasi akuntansi tersebut mempunyai peranana penting bagi


(5)

manajemen, karena dapat menyediakan berbagai data untuk pembuatan keputusan.

B. Saran

Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya.

1. Sumber daya manusia yang ada senantiasa harus dituntut untuk menguasai kegiatan operasional perusahaan sekaligus mengikuti perkembangan teknologi sistem komputerisasi agar pengembangan sistem pengawasan dan audit intern dapat ditingkatkan.

2. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi.

3. Penulis mengharapkan kepada pihak Disperindag agar pemakaian sistem informasi akuntansi yang dipakai dapat seterusnya digunakan dengan lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2003, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Jusuf A.A, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat:Jakarta

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerjemah Amir BadiYusuf, Edisi Pertama, Buku Satu, Salemba Empat: Jakarta

Herujito, Yayat M, 2001, Dasar-Dasar Manajemen, Grasindo:Jakarta Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat:Jakarta

SR, Somarso, 2003, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Salemba Empat; Jakarta

Stephen A, Moscove, 1991, Sistem Informasi dan Akuntansi, Terjemahan Oleh Marianus Sinaga, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga: Jakarta

Sule, Ernie Tisnawati, dan Kurniawan saefullah, Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Prenada Media: Jakarta

Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga: Jakarta


Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

11 114 84

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 40 55

Peranan Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 34 55

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 52 53

Peranan Akuntansi bagi Manajemen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 27 64

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PDAM Tirtanadi

0 33 59

Internal Kontrol Kas Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 2 70

BAB II DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas - Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 0 23

BAB III PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi - Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dal

1 1 24

BAB II DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara - Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

0 0 37