Hubungan antara aksesibilitas dengan penjualan Biosolar H0 ditolak, 1.71

35

5.6 Hubungan antara aksesibilitas dengan penjualan Biosolar

Tingkat aksesibilitas suatu SPBU dapat mempengaruhi jumlah penjualan Biosolar di SPBU tersebut, hal ini sesuai dengan teori Menurut Black 1981 aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportas. Menurut Magribi, 1998 bahwa aksesibilitas adalah ukuran kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antara tempat-tempat atau kawasan dari sebuah sistem. Dalam mengukur tingkat aksesibilitas pada penelitian ini dengan mengskor keberadaan tempat seperti daerah industry, daerah instasi pemerintah, daerah terminal, daerah pemukiman dan perkantoran. Dengan point 1 untuk yang daerah yang berada dekat dengan SPBU tersebut dan point 0 bila tidak terdapat. Dalam hasil pengamatan dilapangan didapat bahwa di wilayah SPBU minimal di daerah tersebut memiliki lebih dari 1 point seperti tidak dijumpai kalau di daerah SPBU tersebut hanya dekat pada 1 daerah saja pasti lebih dari 1 maka dari itu, tingkat aksesibilitas dibagi menjadi 2 yaitu aksessibilitas tingkat sedang yang memiliki point 2-3 dan tingkat aksessibilitas tingkat tinggi memiliki point 4- 5. Tingkat aksessibilitas dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9 Dan hal ini menunjukkan bahwa semakin mudah suatu SPBU dijangkau semakin tinggi jumlah penjualan Biosolar yang dijual, secara detailnya dapat dilihat dari hasil uji beda rata-rata pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 4. Uji Beda rata-rata tingkat aksesibilitas SPBU t-hit t-tabel Kesimpulan Aksesibiltas sedang 60.14

1.72 H0 ditolak,

H1 diterima Aksesbilitas tinggi

58.00 1.71

H0 ditolak H1 diterima Sumber : Data diolah dari lampiran 12 H0 = tidak ada perbedaan antara aksesibilitas sedang dengan aksesibilitas Tinggi H1 = Ada perbedaan antara akasesibilitas sedang dengan aksesibilitas tinggi T hitung ≤ T tabel α; n-1 ; terima H0, tolak H1 T hitung T tabel α; n-1 ; tolak H0, terima H1 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SPBU yang memiliki tingkat aksesibilitas baik yang sedang rata-rata penjualan 15.086,96 liter per hari sedangkan untuk SPBU yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi rata-rata penjualanya 15.450 liter per hari. Dari hasil uji beda rata-rata di atas dapat terlihat bahwa t hitung t tabel 60,14 1,72 dan 58,00 1,71 yang kedua nya berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Deng an demikian pada α = 0,05, tingkat maka tingkat aksesibilitas suatu SPBU dapat mempengaruhi jumlah permintaan Biosolar di SPBU tersebut, hal ini sesuai dengan teori aksesibilitas semakin dekat dengan lokasi yang membutuhkan Biosolar maka jumlah kebutuhan akan Biosolar akan semakin tinggi kebutuhannya terhadap Biosolar. Hal ini sesuai dengan teori sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 37 Salah satu variabel yang dapat dinyatakan apakah tingkat aksesibilitas itu tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat pula sebaliknya Bintarto, 1989 Dan hal ini sesuai dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa daerah yang tingkat aksesibilitasnya dekat dengan daerah industri yang mengunakan jenis angkutan barang seperti truk besar maupun truk kecil dan juga daerah angkutan penumpang seperti bus AKAP antar kota antar propinsi , AKDP antar kota dalam propinsi yang cenderung mengkonsumsi biosolar dalam jumlah besar sehingga jumlah permintaan terhadap Biosolar di daerah tersebut mengalami peningkatan dari pada di daerah yang lain. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN