Proses Pemisahan Lignin Secara Mekanik Proses Pemisahan Lignin Secara Semikimia Proses Pemisahan Lignin Secara Kimia

asam tetapi mudah larut dalam alkali encer dan mudah diserang oleh zat-zat oksida lainnya. Penelitian Mission et al 2009 yang menyatakan bahwa 99 lebih lignin TKKS terdegradasi setelah perlakuan NaOH dan H 2 O 2 . NaOH secara teoritis dapat mendegradasi lignin dengan cara memecah ikatan silang ester pada lignin dan hasilnya porositas biomasa limbah agroindustri meningkat Rebeca et al., 2007. Proses delignifikasi ialah proses penghilangan lignin, pada proses delignifikasi ini ada berbagai cara antara lain proses mekanik, proses kraft, dan proses organosolv. Proses mekanik kurang diminati karena dianggap terlalu sulit dan memerlukan tenaga yang banyak. Proses delignifikasi yang banyak digunakan adalah proses kraft padahal proses ini berdampak buruk bagi lingkungan karena bahan-bahan yang digunakan tidak ramah lingkungan.

2.6 Proses Pemisahan Lignin

Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan yang bukan serat didalam kayu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara proses, yaitu :

1. Proses pemisahan lignin secara mekanik 2. Proses pemisahan lignin secara semikimia

3. Proses pemisahan lignin secara kimia

2.6.4 Proses Pemisahan Lignin Secara Mekanik

Dalam proses pembuatan pulp secara mekanik, pemisahan serat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga mekanik. Proses ini dilakukan dengan menggerinda kayu menjadi serat pulp dan menghasilkan rendemen sebesar 90-95 , tetapi menyebabkan kerusakan pada serat. Penggunaan pulp yang dihasilkan pada proses mekanik ini nilainya kecil sekali, juga pulp itu masih mengandung banyak lignin dan serat- seratnya tidak murni sebagai serat. Anonim. 2001. Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Proses Pemisahan Lignin Secara Semikimia

Proses semikimia meliputi pengolahan cara kimia yang diikuti dengan perbaikan secara mekanik dan beroperasi pada rendemen yang tingginya dibawah proses mekanik. Biasanya bahan kimia yang digunakan pada proses ini adalah natrium sulfit Anonim.2001.

2.6.3 Proses Pemisahan Lignin Secara Kimia

Pada proses kimia, bahan-bahan yang terdapat ditengah lapisan kayu akan dilarutkan agar serat dapat terlepas dari zat-zat yang mengikatnya. Hal yang merugikan pada proses ini adalah rendemen yang rendah yaitu 45-55. Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori : 1. Proses soda 2. Proses sulfit 3. Proses sulfat 4. Proses organosolv Dalam proses soda, kayu dimasak dengan larutan natrium hidroksida. Larutan sisa pemasakan dipekatkan dan kemudian dibakar, yang akan menghasilkan natrium karbonat, dan apabila diolah dengan menambahkan batu kapur akan menghasilkan natrium hidroksida. Nama proses “soda” karena bahan kimia yang ditambahkan kedalam prosesnya berupa natrium karbonat. Proses ini sekarang tidak dipakai lagi. Pada proses sulfit, larutan pemasak yang dipakai adalah asam-asam yang mengandung sulfur dari logam alkali, atau alkali tanah berupa bisulfit. Proses pembuatan pulp yang paling banyak digunakan saat ini adalah proses sulfat atau disebut juga proses kraft. Kekuatan proses kraft ini dikarenakan adanya bahan kimia yang terkandung dalam larutan pemasak yang disebut “sulfidity”. Keuntungan- keuntungan dari proses sulfat ini adalah sebagai berikut : 1. Pulp yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang tinggi. 2. Dapat dipakai untuk proses pembuatan pulp dari bahan baku kayu Universitas Sumatera Utara dari spesies yang berbeda. 3. Tersedianya bahan kimia pengganti dengan berbagai alternatif dan harganya terjangkau. 4. Tersedianya peralatan-peralatan operasi yang standar. 5. Banyak pilihan yang dipakai untuk proses pemucatan. 6. Dampak pencemarannya dapat dikatakan sangat rendah. 7. Proses daur ulang panas yang efisien. 8. Proses daur ulang bahan kimia sangat efisien 9. Masalah getah pitch dari kayu yang mengandung resin sangat berkurang. 10. Dapat dihasilkan berbagai jenis pulp. Tujuan pembuatan pulp dengan proses kraft adalah untuk memisahkan serat- serat yang terdapat dalam kayu secara kimia dan melarutkan sebanyak mungkin lignin yang terdapat pada dinding-dinding serat. Pemisahan serat terjadi karena larutnya lignin yang ada diantara ditengah- tengah “lamella” yang berfungsi sebagai pengikat serat. Bahan kimia yang terdapat dalam larutan pemasak juga merembes terserap ke dinding serat dan melarutkan lignin yang ada Anonim. 2001.

2.7 Proses Pemutihan Pulp

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pemutihan pulp sangat berbeda, tetapi semua proses mempunyai kondisi penting yang sama, yaitu jumlah bahan kimia, konsistensi pemutihan, waktu dan suhu pemutihan D. Fengel dan G. Wegener. 1995. Proses pemutihan pulp dapat dianggap sebagai suatu lanjutan proses pemasakan yang dimaksudkan untuk memperbaiki brightness dan kemurnian dari pulp. Tujuan utama proses pemutihan pulp secara umum dapat diringkaskan sebagai berikut : 1 Memperbaiki brightness 2 Memperbaiki kemurnian 3 Degradasi serat selulosa seminimum mungkin Anonim. 2001. Universitas Sumatera Utara

2.7.1 Teori Pemutihan Pulp