atau 7 tablet terakhir berupa plasebo sehingga tidak perlu lagi masa istirahat 6 atau 7 hari.
1,2
Pil kombinasi merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Setiap tablet mengandung 20 sampai 100
μg etinilestradiol dan progestagen dengan dosis tertentu.
Pada beberapa kondisi, kadar progesteron akan menetap di dalam tubuh sehingga meskipun penggunaannya telah dihentikan masih
mempunyai efek kontrasepsi yang berbeda antar individu.
1
1
Kadar hormonal yang menetap diduga sebagai penyebab terjadinya PJB tipe konotrunkal.
4
2.2. Embriogenesis Jantung
Neural crest NC adalah sel neural awal yang mempengaruhi perkembangan organ tubuh manusia. Pada proses perkembangannya NC membentuk tiga
cabang, yaitu bagian kepala, tengah dan ekor.
9
Setiap bagian ini berhubungan dengan neural tube melalui rhombomere. Bagian kepala
dihubungkan dengan rhombomere 2, bagian tengah dengan rhombomere 4, dan bagian ekor dengan rhombomeres 6-8. Cardiac neural crest merupakan
bagian ekor yang paling ujung.
9,10
Cardiac neural crest adalah bagian NC yang akan melalui epithelial- mesenchymal transformation EMT untuk bermigrasi menuju jantung,
melewati arkus faringeal 3, 4, dan 6. Bagian ini disebut CNC karena sel tersebut mempengaruhi perkembangan sel mesenkim jantung dan pembuluh
Universitas Sumatera Utara
darah besar membentuk outflow septum dan fleksus parasimpatetik ganglia kolinergik.
11
Peranan NC pada perkembangan jantung diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan pada embrio ayam percobaan. Penelitian ini
menunjukkan bahwa cardiac neural crest berperan pada proses septasi outflow jantung dan perkembangan arkus aorta.
11,12
Pada penelitian lain yang dilakukan dengan menggunakan tikus percobaan diketahui bahwa cardiac
neural crest mempengaruhi perkembangan septasi outflow dan tidak berpengaruh pada perkembangan miokardium atau endokardium.
13,14
Proses embriogenesis jantung merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks dan dibagi menjadi empat tahap Gambar 2.1, yaitu:
1. Tubing Pada awalnya jantung berupa tabung lurus yang berasal dari fusi
sepasang primordil yang simetris. Pada tabung tersebut terdapat beberapa dilatasi, yaitu atrium primitif, berupa komponen ventrikel
yang terdiri dari segmen inlet serta outlet, dan trunkus arteriosus. Trunkus adalah bagian distal bulbus jantung dan konus adalah bagian
proksimal bulbus. Trunkus tersebut merupakan bakal aorta dan arteri pulmonalis.
15
Universitas Sumatera Utara
Bagian distal trunkus arteriosus kemudian bergabung dengan arkus aorta dan aorta desenden. Proses ini terjadi saat embrio berusia
6 minggu dengan panjang lebih kurang 10 mm. 2. Looping
15,16
Pada tahap ini terjadi proses looping antara atrium dengan komponen inlet ventrikel, dan antara komponen inlet dengan outlet ventrikel.
Sinus venosus menjadi bagian ujung tabung yang terfiksasi. Perkembangan yang bertahap menyebabkan atrium primitif bergeser
ke arah sinus venosus sehingga terbentuk lengkungan ke kanan antara atrium dan segmen inlet ventrikel. Pada komponen inlet dan
outlet ventrikel juga terbentuk lengkung sehingga trunkus berada di depan dan kanan kanalis atrioventrikularis.
3. Septasi
16
Tahap ini merupakan tahap septasi pada segmen atrium, ventrikel, dan trunkus arteriosus. Perubahan segmen atrium sangat tergantung
pada reorganisasi sistem vena. Sistem vena yang simetris mengalami lateralisasi, dengan anastomosis dari kiri ke kanan pada daerah
kepala dan abdomen. Kanalis atrioventrikularis dibagi oleh bantalan endokardium superior dan inferior yang bersatu di tengah menjadi
orifisium kanan dan kiri.
15
Atrium primitif disekat septum primum yang berkembang dari atap atrium mendekati bantalan endokardium. Celah antara septum
Universitas Sumatera Utara
primum dan bantalan endokardium disebut ostium primum. Selanjutnya fusi septum primum dan bantalan endokardium menutup
ostium primum. Tepi atas septum terlepas ke bawah sehingga membentuk foramen sekundum yang berfungsi untuk
mempertahankan hubungan interatrial. Lipatan yang terbentuk di kanan dinding atrium primitif menutup foramen sekundum dan
melapisi bagian bawah septum primum. Celah yang terletak diantara kedua sekat ini disebut foramen ovale.
16
Pada komponen outlet dan inlet ventrikel akan terbentuk kantung-kantung. Kantung yang terbentuk dari komponen inlet
menjadi daerah trabekular ventrikel kiri dan komponen outlet menjadi trabekular kanan. Proses ini menyebabkan terbentuknya septum
trabekular yang selanjutnya menjadi bagian bawah cincin lubang antara komponen inlet dan outlet ventrikel.
Septasi trunkus arteriosus terjadi dengan terbentuk dan berfusinya tonjolan-tonjolan endokardial yang dimulai dari segmen
outlet ventrikel. Pada awal proses seperti spiral dan saat fusi menjadi septum yang lurus. Septum yang kemudian menjadi pemisah aorta
dan arteri pulmonalis berasal dari perlekatan antara dinding trunkus yang disebut dengan septum infundibular. Proses ini menyebabkan
aorta dan arteri pulmonalis keluar dari jantung dengan posisi seperti spiral.
15
15,16
Universitas Sumatera Utara
4. Migrasi Pada tahap ini terjadi pergeseran segmen inlet ventrikel sehingga
orifisium atrioventrikular kanan akan berhubungan dengan daerah trabekular ventrikel kanan. Pada saat yang sama terbentuk septum
inlet antara orifisium atrioventrikular kanan dan kiri. Aortic outflow tract akan bergeser ke arah ventrikel kiri dengan
absorbsi dan perlekatan dari lengkung jantung bagian dalam inner heart curvature. Pergeseran ini menyebabkan septum outlet berada
pada satu garis dengan septum inlet dan septum trabekular. Selanjutnya aortic outflow tract dan pulmonary outflow tract bergabung
dengan arkus aorta ke 6 pada bagian yang berbeda. Pada masa janin selanjutnya arkus ini berfungsi sebagai duktus arteriosus yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens.
16
15
Universitas Sumatera Utara
b a
c d
Gambar 2.1. Embriogenesis Jantung. a. Tubing, b. Looping, c. Septasi, d. Migrasi
16
Universitas Sumatera Utara
2.3. Penyakit Jantung Bawaan Tipe Konotrunkal