BAB 4. HASIL
Penelitian dilaksanakan di poliklinik anak, ruang rawat anak dan perinatologi RS Haji Adam Malik Medan Propinsi Sumatera Utara berdasarkan data yang
diambil dari bulan Juli 2010 sampai dengan Juli 2011. Dari 40 anak pada kelompok kasus yang didiagnosis dengan PJB tipe konotrunkal, didapatkan
22 dengan riwayat ibu menggunakan kontrasepsi oral sebelum hamil dan 18 anak tanpa riwayat ibu menggunakan kontrasepsi oral sebelum kehamilan.
Dari 40 anak pada kelompok kontrol yang didiagnosis dengan PJB tipe non konotrunkal, didapatkan 24 dengan riwayat ibu menggunakan kontrasepsi
oral sebelum hamil dan 16 anak tanpa riwayat ibu menggunakan kontrasepsi oral sebelum kehamilan. Profil penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Profil penelitian
PJB tipe konotrunkal n = 40
Riwayat ibu dengan kontrasepsi oral +
n = 24 Riwayat ibu dengan
kontrasepsi oral - n = 16
Kelompok kasus Kelompok kontrol
Riwayat ibu dengan kontrasepsi oral +
n = 22 Riwayat ibu dengan
kontrasepsi oral - n = 18
PJB tipe non konotrunkal n = 40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Karakteristik responden
Karakteristik Kelompok kasus
n=40 Kelompok kontrol
n=40 Usia bulan,median min-max
Jenis kelamin, n -
Laki-laki -
Perempuan Berat badan kg, median min-max
Tinggi badan cm, median min-max Usia ibu tahun, median min-max
Diagnosis, n
- Tetralogy of Fallot
- Transposition of the Great Arteries
- Double Outlet Right Ventricle
- Ventricular Septal Defect
- Patent Ductus Arteriosus
- Atrial Septal Defect
Tingkat pendidikan ibu, n -
SD -
SLTP -
SLTA -
Sarjana Pekerjaan ibu, n
- IRT
- Wiraswasta
- PNS
Suku ayah, n -
Jawa -
Batak -
Aceh -
Melayu -
Tionghoa Suku ibu, n
- Jawa
- Batak
- Melayu
- Aceh
- Minang
Penghasilan keluarga, n -
IDR 1 juta -
IDR 1-1.5 juta -
IDR 1.5-2 juta -
IDR 2 juta 24.0 0.1-168.0
26 65.0 14 35.0
10.5 2.4-36.0 70.5 48.5-120.5
27.0 20.0-33.0 29 72.5
10 25.0 1 2.5
5 12.5 7 17.5
21 52.5 7 17.5
26 65.0 13 32.5
1 2.5 22 55.0
11 27.5 3 7.5
2 5.0 2 5.0
13 32.5 13 32.5
9 22.5 3 7.5
2 5.0 -
10 25.0 13 32.5
17 42.5 12.5 0.2-168.0
. 11 27.5
29 72.5 7.8 2.4-35.0
60.5 48.5-125.0 26.0 20.0-34.0
20 50.0 12 30.0
8 20.0 2 5.0
6 15.0 24 60.0
8 20.0 27 67.5
12 30.0 1 2.5
26 65.0 12 30.0
1 2.5 1 2.5
- 15 37.5
13 32.5 9 22.5
2 5.0 1 2.5
2 5.0 11 27.5
16 40.0 11 27.5
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini diikuti oleh 80 anak-anak yang memiliki PJB. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu responden dengan PJB tipe konotrunkal
dan PJB non konotrunkal yang jumlahnya masing-masing sebanyak 40 orang. Rerata usia anak-anak dengan PJB tipe konotrunkal adalah 24.0
median min-max 0.1 sampai 168.0 bulan dan 12.5 median min-max 0.2 sampai 168.0 bulan pada anak-anak dengan PJB tipe non konotrunkal.
Sebanyak 26 anak 65 berjenis kelamin laki-laki dengan PJB tipe konotrunkal dan 29 anak 72.5 berjenis kelamin perempuan pada
kelompok PJB non konotrunkal. Rerata berat badan dan tinggi badan pada anak-anak dengan PJB tipe
konotrunkal lebih besar dibandingkan dengan kelompok PJB tipe non konotrunkal. Rerata usia ibu dari anak dengan PJB tipe konotrunkal pada
saat hamil sedikit lebih tinggi bila dibandingkan pada ibu dengan PJB tipe non konotrunkal. Tingkat pendidikan ibu yang terbanyak pada kedua
kelompok responden adalah SLTA dengan rerata pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar jenis PJB pada tipe konotrunkal adalah
Tetralogi of Fallot sebanyak 29 anak 72.5, sedangkan pada tipe non konotrunkal adalah Ventricle Septal Defect sebanyak 20 anak 50.0.
Kedua kelompok mempunyai orang tua yang berasal dari suku Jawa, Batak, Melayu, Aceh, dan Minang. Penghasilan keluarga pada kelompok kasus yang
paling besar adalah lebih dari Rp.2 000 000,- sebanyak 17 keluarga dan Rp.
Universitas Sumatera Utara
1 000 000,- sampai Rp. 2 000 000,- pada kelompok kontrol sebanyak 16 keluarga.
Tabel 4.2. Hubungan penggunaan kontrasepsi oral dan PJB tipe
konotrunkal
Kasus
n
Kontrol
n
IK 95 OR Penggunaan
kontrasepsi oral -
Ya 22 62.00
24 60.00 0.335 – 1.980 0.815 -
Tidak 18 45.00
16 40.00
Tabel 4.2 menjelaskan bahwa dari hasil analisis dengan Chi Square, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kehamilan dengan PJB tipe konotrunkal OR=0.815, IK 95 0.335 – 1.980.
Tabel 4.3. Perbedaan lama penghentian penggunaan kontrasepsi oral
pada PJB tipe konotrunkal
Lama penghentian penggunaan kontrasepsi oral bulan
P n
Median min – max Jenis PJB, n
- Konotrunkal
22 3.0 1.0 – 9.0
0.335 -
Non konotrunkal 24
2.0 1.0 – 8.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 menyajikan hasil analisis ada tidaknya perbedaan lama penghentian penggunaan kontrasepsi oral sebelum kehamilan pada PJB tipe
konotrunkal. Dari hasil analisis dengan uji Mann Whitney tidak diperoleh perbedaan yang signifikan rerata lama penghentian kontrasepsi oral sebelum
kehamilan terhadap timbulnya PJB tipe konotrunkal P=0.335, P0.05. Tabel 4.4.
Perbedaan lama penggunaan kontrasepsi oral pada PJB tipe konotrunkal
Lama penggunaan kontrasepsi oral bulan
IK 95 P
n Mean SD
Jenis PJB, n -
Konotrunkal 22
19.1 6.19 - 2.914 – 3.429 0.87
- Non konotrunkal
24 18.8 4.11
Tabel 4.4 menyajikan hasil analisis ada tidaknya perbedaan lama penggunaan kontrasepsi oral sebelum kehamilan pada PJB tipe konotrunkal.
Dari hasil analisis dengan uji t independent tidak diperoleh perbedaan yang signifikan rerata lama penggunaan kontrasepsi oral sebelum kehamilan
dengan timbulnya PJB tipe konotrunkal P=0.87, IK 95 - 2.914 – 3.429.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN