Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

E. Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

Kelima faktor yang menjadi barometer dalam penegakan hukum Soerjono Soekanto, 1983:4, untuk melihat faktor penghambat dan pendorong didalam pelaksanaan tugasnya maka dijabarkan sebagai berikut: 1. Faktor hukum Praktek penyelenggaraan penegakan hukum di lapangan sering terjadi pertentangan antara kepastian hukum dan keadilan, hal itu dikarenakan konsepsi keadilan merupakan suatu rumusan yang bersifat abstrak, sedangkan kepastian hukum merupakan prosedur yang telah ditentukan secara normatif. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terdapat pasal yang mengatur tentang ketentuan pidana tentang peredaran narkotika, baik dalam membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito narkotika apapun golongannya. Kerjasama antar negara dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika juga harus dikembangkan karena tidak mungkin suatu negara dapat memberantas peredaran narkotika yang sudah mendunia ini sendirian. Didalam penyidikan terhadap kejahatan peredaran gelap narkotika yang berdimensi internasional ini, seringkali penyidik dihadapkan pada birokrasi dan sistem hukum yang berbeda sehingga proses penyidikan terhambat bahkan tidak dapat dilakukan penuntutan. 2. Kepribadian atau mentalitas penegak hukum Salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan hukum adalah kepribadian dan mentalitas penegak hukum, dalam kerangka penegakan hukum oleh setiap lembaga penegakan hukum keadilan dan kebenaran harus dinyatakan, harus terasa dan terlihat harus diaktualisasikan. Kemampuan anggota kepolisian dalam melakukan koordinasi dan negoisasi dengan kepolisian luar negeri masih rendah. Disamping belum adanya kesepahaman POLRI dengan Kepolisian luar negeri dalam penanganan pelaku dan peredaran gelap narkotika. Hingga saat ini, harus diakui mental para anggota bagian narkotika sangat lemah karena masih banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. 3. Fasilitas pendukung Faktor penegakan hukum dalam hal ini harus disertai dengan pendidikan dikarenakan pendidikan yang diterima oleh para aparat penegak hukum dewasa ini cenderung pada hal-hal yang praktis konvensional sehingga dalam banyak hal aparat penegak hukum mengalami hambatan dalam tugasnya. Anggota kepolisian harus membangun kemampuan dan kualitas dengan diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan khusus dalam penyidikan dan penyelidikan dalam kejahatan narkotika. Maka faktor pendidikan yang dipunyai aparat penegak hukum harus dapat diterapkan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh aparat penegak hukum untuk dapat menunjukan pada masyarakat tingkat keprofesionalannya dalam penegakan hukum di masyarakat itu sendiri. 4. Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat Setiap warga masyarakat itu pasti mempunyai kesadaran hukum yakni kepatuhan hukum yang tinggi, sebagaimana diketahui kesadaran hukum sebenarnya merupakan proses yang mencakup pengetahuan hukum, sikap hukum, dan prilaku hukum. Maka apabila kesadaran masyarakat dan kepatuhan pada hukum sudah tinggi, keadilan kenyamanan dalam bermasyarakat dan bernegara dapat berjalan sangat baik. Beberapa lingkungan tempat yang sering menjadi sasaran peredaran gelap narkotika antara lain lingkungan pergaulan dan tempat hiburan diskotik, karaoke, pub, lingkungan pekerjaan baik di institusi pemerintahan maupun swasta bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa di lingkungan POLRI sendiri di dapati kasus penyalahgunaan narkotika, lingkungan pendidikan sekolah, tempat kost, apartemen maupun hotel.

III. METODE PENELITIAN