Pengaruh Pencemaran Minyak Nautika Kapal Penangkap Ikan Jilid 3 Kelas 12 D Bambang Setiono Adi dkk 2008

498 hampir semua dispresi sangat berbahaya untuk kerang. Ikan-ikan akan lebih tahan terhadap tumpahan minyak, karena dapat bergerak pindah tempat, kecuali ikan tidak dapat ke luar dari daerah yang luas tertutup oleh sejumlah besar tumpahan minyak maka ikan akan mati. Pengaruh tumpahan minyak terhadap tanaman-tanaman laut, bakteri dan mahluk hidup kecil lainnya dalam laut tidak diketahui dengan jelas, karena faktor-faktor alam yang terpengaruh amat banyak dan berfluktuasi.

11.5. Cara pembersihan tumpahan minyak

Pengalaman menunjukanbahwa pembersihan minyak tidak selalu sama, tergantung situasinya. Tumpahan dalam daerah yang sempit dapat diisolir dengan mudah dibandingkan dengan daerah yang luas. Ada beberapa cara dalam pembersihan tumpahan minyak : 1. Secara mekanik Memakai boom atau barrier akan baik pada laut yang tidak berombak dan yang arusnya tidak kuat maksimum 1 knot. Juga dipakai untuk tebal yang tidak melampaui tinggi boom. Posisi boom dibuat menyudut, minyak akan terkempul disudut dan kemudian dihisap dengan pompa. Umumnya pompa hanya mampu menghisap sampai pada ketebalan minyak sebesar ¼ inchi. Air yang terbawa dalam minyak akan terpisah kembali

2. Secara Absorbents

Zat untuk meng-absorb minyak ditaburkan di atas tumpahan minyak dan kemudian zat tersebut diangkut yang berarti minyak akan turut terangkat bersamanya. Umumnya zat yang digunakan meng-absorb tersebut antara lain : lumut kering, ranting, potongan kayu, talk. Sekarang banyak juga zat peng- absorb dibuat dari bahan sintetis, yaiyu dari polyethelene, polystyrene, polypropylene dan polyrethane

3. Menenggelamkan minyak

Seatu campuran 3.000 ton kalsium karbonat yang ditambah dengan 1 sodium stearate pernah dicoba dan berhasil 499 menegelamkan 20.000 ton minyak. Cara ini masih banyak dipertentangkan karena dianggap akan memindahkan masalah kerusakan oleh minyak kedasar laut yang relatif merusakan kehidupan. Tetapi untuk laut-laut dalam hal ini tidak memberikan efek yang berarti.

4. Oil Discharge Monitoring ODM

Oil Discharge dipakai untuk memonitor dan mengontrol pembuangan ballast di kapal tanker yang disesuaikan dengan peraturan persyaratan. Oil Discharge Monitoring ODM terdiri dari : 1. Oil content meter, meter supply pump dan homogenizer Oilcon, 2. Flow rate indicating system, 3. Control section, recording device dan alarm Central Control Unit : CCU, 4. Overboard discharge control 5. Ship’s LOG. Fungsi dan Sistem. 1. Ballast yang akan dibuang melalui overboard discharge akan diukur pada measurement cell dari oilcon. Hasil dari pengukuran ini akan dirubah ke signal listrik dan digunakan sebagai petunjuk pada control box yang terletak di cargo control room, kadar minyak dari contoh air ditunjukan pada control box. Besarnya buangan ballast yang melalui overboard discharge akan dideteksi oleh odifice flow meter yang ditempatkan pada discharge line. Hasil catatan ini dirubah ke Pneumatic signal dan diteruskan ke P E converter di cargo control room. Pencatatan kecepatan kapal didapatkan dari ship’s yang diteruskan ke CCU di cargo control room Dari CCU kemudian dihitung, hasil pencatatan di CCU kemudian dicatat jumlah minyak yang terbuang. CCU mengeluarkan tanda apabila kondisi sesuai dengan peraturan tanda di CCU berhenti dan membunyikan alarm apabila kondisi melampaui peraturan.