498
hampir semua dispresi sangat berbahaya untuk kerang. Ikan-ikan akan lebih tahan terhadap tumpahan minyak, karena dapat
bergerak pindah tempat, kecuali ikan tidak dapat ke luar dari daerah yang luas tertutup oleh sejumlah besar tumpahan minyak
maka ikan akan mati. Pengaruh tumpahan minyak terhadap tanaman-tanaman laut,
bakteri dan mahluk hidup kecil lainnya dalam laut tidak diketahui dengan jelas, karena faktor-faktor alam yang terpengaruh amat
banyak dan berfluktuasi.
11.5. Cara pembersihan tumpahan minyak
Pengalaman menunjukanbahwa pembersihan minyak tidak selalu sama, tergantung situasinya. Tumpahan dalam daerah yang
sempit dapat diisolir dengan mudah dibandingkan dengan daerah yang luas.
Ada beberapa cara dalam pembersihan tumpahan minyak : 1. Secara mekanik
Memakai boom atau barrier akan baik pada laut yang tidak berombak dan yang arusnya tidak kuat maksimum 1 knot.
Juga dipakai untuk tebal yang tidak melampaui tinggi boom. Posisi boom dibuat menyudut, minyak akan terkempul disudut
dan kemudian dihisap dengan pompa. Umumnya pompa hanya mampu menghisap sampai pada ketebalan minyak
sebesar ¼ inchi. Air yang terbawa dalam minyak akan terpisah kembali
2. Secara Absorbents
Zat untuk meng-absorb minyak ditaburkan di atas tumpahan minyak dan kemudian zat tersebut diangkut yang berarti
minyak akan turut terangkat bersamanya. Umumnya zat yang digunakan meng-absorb tersebut antara lain : lumut kering,
ranting, potongan kayu, talk. Sekarang banyak juga zat peng- absorb dibuat dari bahan sintetis, yaiyu dari polyethelene,
polystyrene, polypropylene dan polyrethane
3. Menenggelamkan minyak
Seatu campuran 3.000 ton kalsium karbonat yang ditambah dengan 1 sodium stearate pernah dicoba dan berhasil
499
menegelamkan 20.000 ton minyak. Cara ini masih banyak dipertentangkan karena dianggap akan memindahkan
masalah kerusakan oleh minyak kedasar laut yang relatif merusakan kehidupan. Tetapi untuk laut-laut dalam hal ini
tidak memberikan efek yang berarti.
4. Oil Discharge Monitoring ODM
Oil Discharge dipakai untuk memonitor dan mengontrol pembuangan ballast di kapal tanker yang disesuaikan dengan
peraturan persyaratan.
Oil Discharge Monitoring ODM terdiri dari : 1. Oil content meter, meter supply pump dan homogenizer
Oilcon, 2. Flow rate indicating system,
3. Control section, recording device dan alarm Central Control Unit : CCU,
4. Overboard discharge control 5. Ship’s LOG.
Fungsi dan Sistem. 1. Ballast yang akan dibuang melalui overboard discharge
akan diukur pada measurement cell dari oilcon. Hasil dari pengukuran ini akan dirubah ke signal listrik dan
digunakan sebagai petunjuk pada control box yang terletak di cargo control room, kadar minyak dari contoh air
ditunjukan pada control box.
Besarnya buangan ballast yang melalui overboard discharge akan dideteksi oleh odifice flow meter yang
ditempatkan pada discharge line. Hasil catatan ini dirubah ke Pneumatic signal dan diteruskan ke P E converter di
cargo control room. Pencatatan kecepatan kapal didapatkan dari ship’s yang diteruskan ke CCU di cargo
control room
Dari CCU kemudian dihitung, hasil pencatatan di CCU kemudian dicatat jumlah minyak yang terbuang. CCU
mengeluarkan tanda apabila kondisi sesuai dengan peraturan tanda di CCU berhenti dan membunyikan alarm
apabila kondisi melampaui peraturan.