565
BAB. XIV. OPERASI DAN MANAJEMEN PENANGKAPAN IKAN
14.1. Melakukan penangkapan ikan
Secara garis besar alat tangkap dapat dibedakan dari segi kemampuan usaha permodalan, jangkauan area penangkapan serta jenis alat
penangkap yang digunakan. Demikian pula bahwa nelayan yang merupakan sumberdaya utama dalam melakukan kegiatan operasi dapat
dibedakan pula antara nelayan skalla kecil small scale fishery, skalla menengah medium scale fishery dan nelayan skalla besar large scale
fishery. Diperkirakan jumlah alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan Indonesia mencapai 250 jenis, dari jumlah ini 90 adalah merupakan alat
penangkap ikan tradisional, sedangkan sisanya dapat dikatagorikan sebagai alat penngkap modern atau semi modern.
Timbulnya banyak jenis alat tangkap tersebut karena lautan Indonesia yang beriklim tropis, kondisi dan topografi dasar perairan daerah satu
dengan yang lainnya berbeda-beda. Secara umum kegiatan usaha penangkapan terhadap jenis-jenis sumberdaya perikanan dapat
dikemukakan sebgai berikut :
¾ Untuk udang ¾ Untuk ikan tuna dan sejenisnya serta ikan pelagis besar lainnya
¾ Untuk ikan pelagis kecil ¾ Untuk ikan demersal
¾ Untuk ikan dan biota perairan karang
14.1.2. Mengoperasikan jaring lingkar dan payang Yang dimaksud dengan pukat kantong lingkar adalah suatu jaring yang
terdiri dari kantong bunt or bag, kaki sayap yang dipasang pada kedua sisi kiri-kanan mulut jaring alat perangkap ini dalam pengoperasiannya
dilingkarkan pada sasaran tertentu kawanan ikan, dan pada akhir penangkapan hasilnya dinaikan ke atas geladak perahukapal atau di
daratkan ke pantai. Berdasarkan kreteria pukat kantong lingkar dibedakan payang, dogol dan pukat tepi.
A. Payang Payang adalah termasuk alat penangkap ikan yang sudah lama dikenal
oleh nelayan Indonesia. Payang termasuk alat penangkap tradisional, namun keberadaannya untuk perikanan laut Indonesia sampai saat ini
tetap dianggap penting dan masih produktif maupun dalam penyerapan tenaga kerja.
Nama payang berbeda-beda menurut daerahnya seperti daerah Jakarta, Tegal, Pekalongan, Bratang dan daerah lain di pantai Utara Jawa
menamakan payang adalah payang, payang uras untuk daerah Selat Bali dan sekitarnya, payang ronggeng untuk daerah Bali Utara,
566 payang gerut untuk daerah Bawean, payang puger untuk daerah Puger
Jawa Timur, payang jabur untuk daerah PandelenganMadura dan lampung, dll.
Konstruksi alat tangkap payang atau pukat kantong lingkar secara garis besar terdiri dari bagian kantong bag, badanperut body or belly, dan
kakisayap legwing. Besar mata jaring mesh size dari mulai kantong sampai sayapkaki berbeda-beda artinya bervariasi mulai dari 1 cm.
Bagian mulut jaring bagian atas menonjol kebelakang jika dibandingkan dengan mulut bagian bawah karena dimaksudkan bahwa payang adalah
menangkap ikan pelagis yang cenderung bergerak kearah dalam jika terperangkap alat payang sehingga kesempatan lolos menjadi terhalang
pada akhirnya masuk kedalam kantong jaring. Pada bagian bawah kakisayap dan mulut jaring diberi pemberat , sedangkan dibagian atas
diberi pelampung dengan jarak tertentu pelampung yang berukuran paling besar ditempatkan dibagian tengah bagian tengah bibir mulut
bagian atas dari mulut jaring. Pada kedua ujung depan kakisayap disambung dengan tali panjang umumnya disebut tali slmabartali helatali
tarik.
Penangkapan dengan jaring payang dapat dilakukan baik malam maupun siang hari. Untuk malam hari terutama pada hari gelap tidak dalam
keadaan terang bulan operasi penangkapan dibantu dengan menggunakan alat bantu lampu. Sedangkan untuk penangkapan yang
dilakukan pada siang hari menggunakan alat bantu rumponpayaos fish agregating device kadang-kadang tanpa menggunakan alat bantu
rumpon.
Penangkapan dengan payang dan sejenis ini dapat dilakukan baik dengan perahu layar maupun dengan kapal motor. Penggunaan tenaga
berkisar 6 orang untuk payang berukuran kecil dan 16 orang untuk payang besar.
Payang termasuk alat tangkap yang produktifitasnya tinggi dan dikenal hampir seluruh daerah perikanan laut Indonesia, namun yang paling ,
banyak ialah di pantai Utara Jawa termasuk Madura, Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Hasil tangkapan terutama jenis-jenis pelagis kecil seperti ikan layang, selar, kembung, lemuru, tembang japuh, dll. Hasil tangkapan tergantung
keadaan daerah dan banyak sedikitnya ikan yang ada di sekitar rumpon.