Komunitas Burung TINJAUAN PUSTAKA

tidak terlalu bergantung pada pengalaman dan pengetahuan pengamat, intensitas pengamatan, dan keadaan cuaca. Indeks kekayaan jenis Shannon-Wiener merupakan ukuran nisbah keanekaragaman yang paling sering digunakan oleh para ahli ekologi untuk mengukur keanekaragaman jenis satwaliar Sutopo, 2008, karena menurut Magurran 1988 pertimbangan yang mendasari penggunaan indeks tersebut adalah kepekaan terhadap perubahan ukuran unit contoh rendah sampai sedang, kemampuan mendeteksi perbedaan antara unit contoh atau lokasi sedang sampai tinggi dan kemudahan dalam proses perhitungan semuanya sederhana.

2.3. Komunitas Burung

Komunitas adalah seluruh populasi jenis yang hidup dalam ruang dan waktu yang sama Begon et al., 2006; Magurran, 1994. Menurut Odum 1993, komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup pada lingkungan tertentu, saling berinteraksi dan bersama-sama membentuk tingkat tropik dan metaboliknya. Sebagai suatu kesatuan, komunitas mempunyai seperangkat karakteristik yang hanya mencerminkan keadaan dalam komunitas saja, bukan pada masing-masing organisme pendukungnya saja. Komunitas burung adalah kelompok dari beberapa individu jenis burung yang hidup bersama dalam waktu dan ruang yang sama Wiens, 1989. Komunitas burung dipengaruhi faktor topografi, sejarah dan pengaruh dari pulau biogeografi, perubahan musim sumberdaya alam dan iklim, keanekaragaman habitat, perubahan habitat dan pengaruh pesaingnya seperti burung dan kelompok hewan lain Rahayuningsih et al., 2007. Menurut Kerbs 2013 struktur komunitas memiliki lima tipologi atau karakteristik, yaitu keanekaragaman, dominasi, bentuk dan struktur pertumbuhan, kelimpahan relatif serta struktur trofik. Kaban 2013 menemukan komunitas burung di tegakan puspa yang tersusun dari 11 kategori kelompok guild. Kategori kelompok guild tersebut adalah pemakan daging, pemakan buah dibagian tajuk, pemakan buah-buahan yang berserakan di lantai hutan, pemakan biji-bijian, pemakan serangga di bagian tajuk pohon, pemakan serangga di bagian dahan atau ranting, pemakan serangga di serasah atau lantai hutan, pemakan serangga sambil melayang, pemakan serangga dan penghisap nektar, pemakan serangga dan buah-buahan, pemakan invertebrate dan vertebrata. Berdasarkan jumlah jenis yang ditemukan oleh Kaban 2013, pada tegakan puspa, didominasi oleh pemakan serangga yang aktif mencari makan di bagian tajuk pohon 10 jenis, sedangkan kategori pemakan serangga sambil melayang, pemakan buah di bagian tajuk, pemakan buah-buahan yang berserakan di lantai hutan, dan pemakan biji-bijian merupakan kategori yang jumlah jenisnya paling sedikit, hanya ditemukan satu jenis. Berdasarkan jumlah individu, kategori pemakan serangga sekaligus penghisap nektar mempunyai jumlah individu lebih banyak dibandingkan kategori guild yang lainnya 116 individu, sedangkan pemakan daging merupakan kategori yang mempunyai jumlah individu paling sedikit hanya ditemukan lima individu.

2.4. Ekologi Burung