Hubungan Antara Pengembangan Karier dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Penelitian Terdahulu

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didentifikasi sebagai masalah yang penting, Effendi, 2010:79. Berdasarkan berbagai pendapat tentang penempatan pegawai, pengembangan karier, dan kepuasan kerja yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada hakekatnya adalah faktor intern yang timbul dari dalam diri pegawai itu sendiri dan faktor ekstern yang datang dari luar diri pegawai seperti, pengembangan karier dan iklim organisasi dimana pegawai itu bekerja. Adapun yang menjadi kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Gambar 2. Kerangka Pikir Pada penelitian ini dilakukan analisis pengembangan karier X1 dan iklim organisasi X2 terhadap kepuasan kerja pegawai Y pegawai pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung. Dengan mewujudkan Kepuasan Kerja Pegawai Y Pengembangan Karier X. 1 Iklim Organisasi X.2 pengembangan karier dan iklim kerja yang baik akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada setiap organisasi.

G. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Ada pengaruh pengembangan karier terhadap kepuasan kerja pegawai pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung 2. Ada pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung. 3. Ada pengaruh pengembangan karier dan iklim organisasi secara bersama- sama terhadap kepuasan kerja pegawai pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses dari kegiatan ilmiah yang berawal dari keinginan untuk mengetahui gejala tertentu. Webster’s New World Encyclopedia dalam Effendi 2010:2 mendefinisikan penelitian sebagai kegiatan utama dalam ilmu pengetahuan, perpaduan dari teori dan eksperimen yang dilakukan dalam rangka menemukan penjelasan ilmiah tentang fenomena yang terjadi. Dalam melakukan penelitian harus menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian yang sesuai dengan kondisi dan seimbang dengan kualitas penelitian yang akan dikerjakan. Arikunto 2002 : 149 mengemukakan bahwa metode penelitian adalah : “Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Penelitian yang penulis lakukan adalah tipe penelitian kuantitatif dengan metode dekriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan suatu hal apa adanya, Irawan, 2000: 60. Pendapat lain juga menjelaskan bahwa metode deskriptif bertujuan menggambarkan secara sepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu atau untuk menemukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat, Melly G.Tan dalam Silalahi, 2010:283 . Metode deskriptif dimaksudkan bahwa pengungkapan atau gambaran tentang keadaan yang faktual dan akurat tentang suatu objek yang diamati yang dibahas secara analisis, dan bertitik tolak dari suatu pemikiran, konsepsi, paradigma ataupun teori yang melandasi atau berkaitan dengan permasalahan terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey untuk menjelaskan tentang dua variabel independent terhadap satu variabel dependent yang diteliti dan selanjutnya menganalisis hubungan antara variable tersebut.

B. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah penjelasan ringkas, atau hasil kesimpulan yang memunculkan suatu obyek tertentu secara konsep Kasmadi dan Nia S. Sunariah, 2013:81. Definisi konseptual menggabarkan batasan – batasan masalah terhadap variable yang dijadikan pedoman penelitian, sehingga arah dan tujuan tidak menyimpang. Berdasarkan teorisasi dan permasalahan pada penelitian ini, meliputi: 1. Variabel terikat dependent variable Dalam penelitian ini variabel terikat Y yaitu Kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk didalamnya masalah upah, kondisi kerja, sosial, fisik dan psikologis. As’ad, 2003:103

Dokumen yang terkait

Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kota Binjai

9 116 90

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KANTOR DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURAPROVINSI LAMPUNG

0 12 63

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TERHADAPKINERJA KARYAWAN DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR.

0 3 18

PDF ini PENGARUH KEPEMIMPINAN , IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN | Junaidi | 1 PB

0 0 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN SIETEM REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

0 0 17

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

0 0 6

ARTIKEL ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT ABSTRAK - ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH

0 0 22

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 4 116