Kriteria Pengujian OBJEK DAN METODE PENELITIAN

b. Hipotesis

Ho : = 0, Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara Lingkungan Internal dan eksternal terhadap kinerja usaha pada Industri Kecil Menengah IKM Rajutan Binong Jati kecamatan Batununggal Bandung H1 : ≠ 0, Terdapat pengaruh secara simultan antara Lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap kinerja usaha pada Industri Kecil Menengah IKM Rajutan Binong Jati kecamatan Batununggal Bandung.

c. Kriteria Pengujian

Ho ditolak apabila F hitung F tabel α = 0,050 Menurut Guilford 1956: 480, bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut: a Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya pengaruh Bentuk hubungan 0,00 – 0,20 Sangat longgar, dapat diabaikan 0,21 – 0.40 Rendah 0,41 – 0,60 Moderat cukup 0,61 – 0,80 Erat 0,81 – 1,00 Sangat erat Apabila pada pengujian secara simultan Ho ditolak, artinya sekurang- kurangnya ada sebuah ≠ 0. Untuk mengetahui yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial.

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan Uji – t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut: a Rumus Uji T yang digunakan adalah: hitung b t Se b Dimana : b = Koefisien Regresi ganda Se b = Standar eror Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n – k – 1 dengan taraf signifikansi 5.

b Hipotesis

H 01 ; = 0, Lingkungan Internal tidak berpengaruh terhadap Kinerja usaha di Industri kecil menengah IKM Rajutan Binong Jati kecamatan Batununggal Bandung. H 011 ; 0, Lingkungan Internal berpengaruh terhadap Kinerja usaha di Industri kecil menengah IKM Rajutan Binong Jati kecamatan Batununggal Bandung. H 02 ; = 0, Lingkungan Eksternal tidak berpengaruh terhadap Kinerja Usaha di Industri Kecil Menengah IKM Rajutan Binong Jati kecamatan Batununggal Bandung. H 12 ; ≠ 0, Lingkungan Eksternal berpengaruh terhadap Kinerja usaha di Industri kecil menengah IKM rajutan Binong jati kecamatan Batununggal Bandung.

c Kriteria Pengujian

Ho ditolak apabila t hitung dari t tabel α = 0,05 jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk di uji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut: a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan Y ada hubungannya. b. Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungan Gambar 3.1 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Industri Kecil Menengah Rajutan Binong Jati Bandung adalah salah satu industri yang bergerak dibidang tekstil di kota Bandung. Pada awalnya, Industri Rajutan Binong Jati adalah usaha yang dilakukan secara turun temurun dan dimulai sejak tahun 1965-an oleh beberapa orang warga setempat yang pernah bekerja di perusahaan pabrik rajutan milik pengusaha Tionghoa di kota Bandung. Juragan-juragan Cina Tionghoa ini memasarkan produk rajutannya sendiri dan sebagian produknya di ekspor ke luar negeri. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk rajutan, para pengusaha Tionghoa tersebut meminta penduduk sekitar untuk memproduksi kerajinan rajutan di rumah masing-masing penduduk dengan meminjamkan mesin rajutan kepada penduduk sekitar. Para pekerja tersebut meminta kepada pengusaha Cina Tionghoa untuk mengambil alih produksi rajutan sesuai order. Kemudian dengan meningkatnya permintaan, para pekerja bisa menabung dan akhirnya bisa membeli mesin sendiri. Dengan berbekal keterampilan yang dimilikinya, akhirnya mereka mulai membuka usaha rajut kecil-kecilan sebagai industri rumah tangga.