8
2.2.1.1 Catu Daya
Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB Universal Serial Bus
atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan dengan kedua sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih
salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supply ekternal yang bukan melalui USB dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai.
Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan baterai, ujung kabel dihubungkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada
konektor POWER. Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino
uno mendapat tegangan di bawah 7 volt, kemungkinan tegangan pada pin 5V menjadi di bawah 5 volt dan kinerja arduino uno menjadi tidak stabil. Jika mendapat
tegangan lebih dari 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino
uno berkisar antara 7 sampai 12 volt. Pin-pin teganan pada Arduino uno sebagai berikut:
Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika menggunakan sumber daya eksternal selain dari koneksi USB atau sumber
daya yang teregulasi lainnya. Sumber tegangan juga dapat disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk Arduino uno dialirkan melalui
soket power. 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt berasal
dari regulator tegangan pada arduino uno. 3.3V adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt berasal
dari regulator tegangan pada arduino uno. GND adalah pin ground.
2.2.1.2 Memory
ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader
. ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM.
9
2.2.1.3 Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino uno dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode, digitalWrite, dan
digitalRead. Pin-pin ini beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus DC maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-
up internal dari 20- 50 KΩ. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
Serial: Pin 0 RX dan 1 TX. Digunakan untuk menerima RX dan mengirimkan TX data TTL serial. Pin ini terhubung dengan pin yang sesuai
dari chip ATmega16U2 USB-to-Serial TTL. External Interrupts: Pin 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
interupsi yang kondisinya dapat diatur. PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan
menggunakan fungsi analogWrite . SPI: Pin 10 SS, 11 mosi, 12 MISO, 13 SCK. Pin ini mendukung
komunikasi SPI. LED: Pin 13. Ada sebuah LED yang terhubung dengan pin digital 13. Ketika
pin mendapat nilai HIGH, LED menyala dan ketika pin mendapat nilai LOW, LED padam.
Arduino Uno memiliki 6 input analog, yang masing-masing memiliki resolusi 10 bit, atau 1024 desimal. Tegangan default pengukuran dari 0 sampai 5
volt, dapat pula diatur untuk jangkauan pengukuran menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
TWI: Pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mendukung komunikasi TWI Two Wire Interface atau biasa disebut I2C Inter Integrated Circuit.
AREF: Pin referensi tegangan untuk input analog. Dengan menggunakan fungsi analogReference.
RESET: Pin ini digunakan untuk me-reset mikrokontroler dengan memberikan tegangan LOW atau ground.
10
2.2.1.4 Komunikasi