Tri State Buffer Perangkat Keras

15 No Pin Deskripsi 11 D4 Data Bus 4 12 D5 Data Bus 5 13 D6 Data Bus 6 14 D7 Data Bus 7 15 Anoda Tegangan positif backlight 16 Katoda Tegangan negatif backlight Perlu diketahui, driver pengendali LCD seperti JHD 204A memiliki dua register yang aksesnya diatur menggunakan pin RS. Pada saat RS berlogika 0, register yang diakses adalah perintah, sedangkan pada saat RS berlogika 1, register yang diakses adalah register data. Agar dapat mengaktifkan LCD, proses inisialisasi harus dilakukan dengan cara mengeset bit RS dan meng-clear-kan bit En dengan delay waktu tunda minimal 15 ms. Kemudian mengirimkan data 30H dan ditunda lagi selama 5 ms. Proses ini harus dilakukan tiga kali, lalu mengirim inisial 20H dan interface data length dengan lebar 4 bit saja 28H. Setelah itu display dimatikan 08H dan di-clear-kan 01H. Selanjutnya dilakukan pengesetan display dan cursor, serta blinking apakah ON atau OFF. Pada gambar 2.5 merupakan contoh dari LCD JHD 204A. Gambar 2.5 LCD JHD 204A

2.2.5 Tri State Buffer

Terkadang dalam elektronik digital perlu mengisolasi gerbang logika dari satu sama lain atau mengalihkan jalur switching seperti relay. Salah satu jenis input tunggal gerbang logika yang memungkinkan untuk melakukan hal itu disebut 16 Buffer Digital. Tri state buffer adalah seperti buffer biasa dengan tambahan input untuk mengendalikan output buffer control input. Tri state buffer sangat berguna untuk mengontrol bus data dalam satu jalur yang sama agar tidak terjadi tabrakan antar data collision. Tergantung dari kontrol input ini, output dari buffer dapat bernilai 0, 1, atau tidak berfungsi. Salah satu IC yang digunakan adalah tipe 74LS244N, sebuah IC tri state buffer dengan delapan jalur input dan output. Pada gambar 2.6 merupakan contoh IC 74LS244N. Gambar 2.6 IC 74LS244N Tri state buffer mempunyai 2 input, data input yaitu A dan kontrol input yaitu C. Kontrol input seperti saklar, ketika kontrol input aktif, output = input. Pada Gambar 2.7, jika kontrol input C bernilai 1 maka buffer bekerja seperti biasa, tetapi jika kontrol input C bernilai 0 maka buffer dalam keadaan tidak berfungsi, tidak ada sinyal output. Simbol Ø digunakan untuk menyatakan keadaan tidak berfungsi. Perlu diketahui bahwa keadaan Ø tidak menunjukkan 0 atau 1, tetapi menyatakan bahwa tidak ada sinyal. Dalam istilah elektronika keadaan seperti ini disebut berimpedansi tinggi high impedance. Tri state buffer kontrol input low inverting mirip dengan Tri state buffer biasa, tetapi kontrol input merupakan nilai 0. Contoh pada gambar 2.8. 17 Gambar 2.7 Tri state buffer non inverting Gambar 2.8 Tri state buffer inverting 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab perancangan sistem ini membahas tentang perancangan secara umum, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak dan prinsip kerja, dari masing-masing blok rangkaian.

3.1 Perancangan Secara Umum

Berikut adalah diagram blok sistem yang digunakan pada Instrumen Evaluator Status Gizi Balita pada Posyandu dan penjelasan tentang diagram blok sistem tersebut serta prinsip kerja alat yang digunakan.

3.1.1 Diagram blok sistem

Prinsip kerja sistem yang digunakan dalam perancangan ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

3.1.2 Penjelasan Diagram Blok Sistem

Dari diagram blok sistem pada gambar 3.1 dapat diuraikan masing-masing bloknya sebagai berikut: