Sabut Kelapa TINJAUAN PUSTAKA

EC media tanam serbuk sabut kelapa sesuai dengan standar Internasional. Masing-masing adalah 6,1 dan 0,5 mscm. Standar Internasional tersebut selengkapnya diperlihatkan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Standar Unsur Makro dan Mikro Coco Peat Unsur Mikro Unsur Makro Jumlah mmolliter Jumlah mmolliter Fe B Zn Mn Cu Mo K Cl NO 3 K Cl Ca Na Mg NH 4 SO 4 HCO 3 P 1,9 1,7 1,3 0,5 0,4 0,3 0,1 0,3 0,1 0,07 3,8 3,3 0,4 0,1 0,1 Sumber : Standar Internasional 1999 dalam Sekar 2000 Tabel 5. Standar Konsentrasi Unsur Makro Coco Peat Parameter Konsentrasi Rendah Normal Tinggi Sangat Tinggi BC mscm 0,6 0,6-1,0 1,1-1,5 1,51-2,0 NH 4 + NO 3 mmolliter 8,0 9,5 11,0 15,0 K mmolliter 6,0 6,0 6,0 6,0 Na mmolliter 1,7 2,5 3,5 4,5 Ca mmolliter 3,0 6,0 6,0 6,0 Mg mmolliter 3,0 3,0 3,0 3,0 Parameter Konsentrasi Rendah Normal Tinggi Sangat Tinggi NO 3 mmolliter 6,0 7,5 9,0 11,0 Cl mmolliter 1,7 2,5 3,5 4,5 SO 4 mmolliter 3,0 6,0 6,0 6,0 P mmolliter 1,5 1,5 2,0 3,0 pH 6,0-7,0 5,0-6,0 4,0-5,0 3,0-4,0 Sumber : Standar Internasional 1999 dalam Sekar 2000. Dari informasi yang disajikan di atas, dapat disimpulkan bahwa serbuk sabut kelapa coco peat mempunyai syarat yang cukup untuk di jadikan kompos. Coco peat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah.

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung POLINELA. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar bulan September 2011. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah benih tomat varietas Permata, serbuk sabut kelapa yang didapat dari pabrik kopra di kecamatan Tanjungan kabupaten Lampung Selatan, daun flamboyan yang didapat dari UNILA, air, pupuk NPK Majemuk 15:15:15, tanah top soil, pestisida Curacron dan Fungisida Furadan. Alat yang digunakan adalah cangkul, koret, golok, alat tulis, alat untuk penyiraman ember,gembor, selang, dan lain – lain, oven dan polibag, meteran, ajir bambu, timbangan, tali plastik, paranet, terpal, kamera dan alat tulis. Tomat varietas permata merupakan tomat hibrida tipe determinate, untuk dataran rendah, warna buah muda hijau dan merah pada waktu masak. Buah oval, keras, bobot 70-100 g. rasa buah tomat manis, tekstur daging renyah dan tahan simpantransportasi jauh. Varietas ini cukup tahan genangan air, toleran layu bakteri dan layu Fusarium race L. panen mulai umur 70-80 HST dengan potensi hasil mencapai 3 kg pertanaman atau 50-70 tonha.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok RAK. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Susunan perlakuan adalah : p = kontrol p 1 = kompos serbuk sabut kelapa 20 tonha p 2 = kompos daun flamboyan 20 tonha p 3 = kompos serbuk sabut kelapa 10 tonha + pupuk anorganik 500 kgha p 4 = kompos daun flamboyan 10 tonha + pupuk anorganik 500 kgha p 5 = kompos serbuk sabut kelapa 10 tonha + daun flamboyan 10 tonha p 6 = pupuk anorganik dosis rekomendasi 1000 Kg NPKHa Pada penelitian ini pada penelitian ini Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas data di uji dengan uji Tukey. Bila kedua asumsi ini terpenuhi, dilakukan uji lanjutan dengan uji Orthogonal k ontras pada taraf α 5, dengan perbandingan sebagai berikut : 1. p vs p 1 – p 6 4. p 2 vs p 5 2. p 1 p 2 p 5 vs p 3 p 4 p 6 5. p 3 vs p 4 p 6 3. p 1 vs p 2 p 5 6. p 4 vs p 6 Denah tata letak percobaan dapat dilihat pada gambar gambar 2. Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Gambar 2. Tata letak petak percobaan p 1 p 3 p 5 p p 2 p 4 p 6 p 5 p p 4 p 6 p 2 p 3 P2 p 6 P5 p p 3 p 5 p 2 p 1 Dalam satu petak percobaan terdapat 8 polibag, seperti pada gambar berikut ini : 50 cm 60 cm 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Persiapan Lahan Untuk Tempat Media Polybag Pembersihan lahan yaitu dengan menyemprotkan herbisida untuk membersihkan gulma, kemudian dilanjutkan dengan dikoret dan perataan tanah dengan menggunakan cangkul. Gambar 3. Pengolahan lahan