Uji Asumsi Klasik Uji Instrumen

Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi t pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5. Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan t dengan nilai signifikansi 0,05, di mana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: H0 diterima jika t 0,05 H0 ditolak jika t 0,05

3.11.2 Uji Signifikan Simultan Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian dengan uji F dapat dilakukan dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai berikut: H0 diterima jika F hitung F tabel H0 ditolak jika F hitung F tabel Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi F pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5. Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan F dengan nilai signifikansi 0,05, di mana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: H0 diterima jika F 0,05 H0 ditolak jika F 0,05

3.11.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi, loyalitas Merek Brand Loyality, Asosiasi Merek Brand Association, Kesadaran Merek Brand Awareness, dan Persepsi kualitas Merek Brand Perceived Quality terhadap co-branding. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu, hal ini menunjukkan semakin kuat kemampuan loyalitas Merek Brand Loyalty, Asosiasi Merek Brand Association, Kesadaran Merek Brand Awareness, dan Persepsi kualitas Merek Brand Perceived Quality terhadap co- branding, di mana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan loyalitas Merek Brand Loyalty, Asosiasi Merek Brand Association, Kesadaran Merek Brand Awareness, dan Persepsi Kualitas Merek Brand Perceived Quality terhadap co-branding semakin kecil pula. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan loyalitas Merek Brand Loyalty, Asosiasi Merek Brand Association, Kesadaran Merek Brand Awareness, dan Persepsi Kualitas Merek Brand Perceived Quality terhadap co-branding. Menurut Ghozali 2006 banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Berikut ini adalah tabel berisi pedoman untuk menilai kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Tabel 6. Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.001 – 0.200 Sangat lemah 0.201 – 0.400 Lemah 0.401 – 0.600 Cukup kuat 0.601 – 0.800 Kuat 0.801 – 1.000 Sangat kuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penguatan sebuah merek terhadap co-branding dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Loyalitas Merek Brand Loyalty berpengaruh signifikan terhadap Co- Branding 2. Kesadaran Merek Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap Co-Branding 3. Asosiasi Merek Brand Assosiation tidak berpengaruh signifikan terhadap Co-Branding 4. Persepsi kualitas Merek Brand Perceived Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Co-Branding

5.2 Saran

Saran yang direkomendasikan berdasarkan hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk penelitian selanjutnya perlu menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi co-branding. Dapat menggunakan metode penelitian longitudinal yaitu dilakukan berulang ulang dalam periode tertenu. 2. Untuk manajemen Ades perlu mempertahankan penggabungan kedua merek yang dilakukan kepada coca cola agar konsumen semakin loyal terhadap Ades.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

22 233 109

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU

2 26 134

PENGARUH PRODUK YANG BERWAWASAN HIJAU TERHADAP MINAT BELI PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK ADES

0 9 43

ANALISIS PERBEDAAN GENDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN(Studi pada Mahasiswa FISIP UNILA yang Mengkonsumsi Air Minum dalam Kemasan ADES)

0 15 66

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakart

0 1 16

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI WILAYAH KERJA Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang

0 2 11

Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Air Minum dalam Kemasan Ades).

0 8 23

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH BRAND IMAGE (Studi pada Air Minum Dalam Kemasan Ades).

5 30 119