Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

mengidentifikasi barang-barang atau jasa dari seseorang penjual atau kelompok penjual untuk membedakan dari produk pesaing. Co-branding adalah fenomena baru dalam dunia pemasaran, dimana dua perusahaan atau lebih bergabung dan melakukan segala macam aktivitas untuk memberikan nilai tambah atas produk hasil co-branding tersebut. Ekuitas merek memiliki posisi yang terpenting dalam tercapainya tujuan perusahaan. Bagi perusahaan yang ingin tetap bertahan dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan, sangat perlu mengetahui kondisi ekuitas merek produknya. Ekuitas merek yang kuat akan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan dalam jangka waktu yang panjang. Menurut Kotler dkk 2009 ekuitas merek brand equity adalah nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan bertindak daklam hubungannya dalam merek dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang di berikan merk bagi perusahaan. Agar asset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, keduanya harus saling berhubungan dengan nama atau simbol sebuah merek. Dimensi ekuitas merek terdiri atas kesadaran merek brand awaraness, persepsi kualitas merek brand perceived quality, asosiasi merek brand associations dan loyalitas merek brand loyalty. Menurut Kotler dkk 2010 Co-Branding pemasaran sering menggabungkan produk mereka dengan produk dari perusahaan lain dengan berbagai cara. Dalam Co-Branding penetapan merek bersama, disebut juga penetapan dua merek dual branding atau penguatan merek gabungan brand bundling dua atau lebih merek terkenal digabungkan menjadi satu produk bersama atau lebih merek terkenal digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan bersama. Maka kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini secara skematis dapat dirumuskan sebagai berikut: gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber : Aaker 1997, Septin 2006

2.7 Hipotesis

a Ho1: Ada pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan Loyalitas Merek Brand Loyalty terhadap co-branding b Ho1: Ada pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan Kesadaran Merek Brand Awareness terhadap co-branding c Ho1: Ada pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan Asosiasi Merek Brand Association terhadap co-branding d Ho1: Ada pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan Persepsi Kualitas Merek Brand Perceived Quality terhadap co-branding 1. Loyalitas Merek Brand Loyalty 2. Kesadaran Merek Brand Awareness Co-Branding 3. Asosiasi Merek Brand Association 4. Persepsi Kualitas Merek Brand Perceived Quality

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi 1997, penelitian eksplanatori merupakan tipe penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis variabel-variabel dalam penelitian ini adalah Loyalitas Merek Brand Loyalty, Kesadaran Merek Brand Awareness, Asosiasi Merek Brand Association, dan Persepsi kualitas Merek Brand Perceived Quality, dan Co-branding. Sedangkan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisa data kuantitatif. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2009 penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel penelitian tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono 2009 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Fisip Unila yang pernah mengkonsumsi air minum dalam kemasan Ades.

3.3 Sampel

3.3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Menurut sugiyono 2009, accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.3.2 Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Penetapan jumlah sampel menurut pendapat Roscoe dalam Sukirman 2011 bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariance korelasi atau regresi, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan lebih dari batas minimal, yakni 15 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Karena jumlah variabel dalam penelitian ini ada 5, maka jumlah anggota sampelnya sebanyak 15 x 5 = 75 orang pada masing-masing perusahaan. Selain alasan lebih dari batas minimal, peneliti berharap jumlah sampelnya mendekati 10 dari populasi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

22 233 109

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU

2 26 134

PENGARUH PRODUK YANG BERWAWASAN HIJAU TERHADAP MINAT BELI PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK ADES

0 9 43

ANALISIS PERBEDAAN GENDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN(Studi pada Mahasiswa FISIP UNILA yang Mengkonsumsi Air Minum dalam Kemasan ADES)

0 15 66

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakart

0 1 16

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI WILAYAH KERJA Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang

0 2 11

Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Air Minum dalam Kemasan Ades).

0 8 23

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH BRAND IMAGE (Studi pada Air Minum Dalam Kemasan Ades).

5 30 119