Berdasarkan rumus interval diatas maka dikelompokan sebagai berikut:
Tabel 2. Pengelompokan Minat Belajar Kategori
Kelas Interval Tinggi
68-85 Sedang
50-67 Rendah
32-49
Sedangkan data motivasi belajar sebagai berikut. Panjang Kelas Interval p = Rentang Kelas Interval
Banyak Kelas Interval P = 154
– 101 3
P = 7,66 dibulatkan menjadi 8 Sunyoto, 2008: 12
Berdasarkan rumus interval diatas maka dikelompokan sebagai berikut:
Tabel 3. Pengelompokan Motivasi Belajar Kategori
Kelas interval Tinggi
137-154 Sedang
119-136 Rendah
101-118 Arikunto 2007: 214
Data hasil Belajar diperoleh berdasarkan kriteria penilaian hasil belajar yaitu:
Tabel 4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Nilai Siswa
Kriteria 81- 100
Sangat tinggi 61 -80
Tinggi 41
– 60 Sedang
21 – 40
Rendah 0 -20
Sangat rendah
b. Uji linieritas
Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan
Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang ber bentuk linier atau tidak serta koefesien arah nya berarti atau tidak dilakukan linieritas
regresi. Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis Varians ANAVA. Pertama dilakukan menghitung jumlak kuadrat-kuadrat JK
dari berbagai sumber varians. Untuk menguji apakah model linier yang diambil benar cocok dengan keadaan atau tidak, pengujian ini dilakukan
dengan rumus sebagai berikut. JKT
=
2
JK a =
2
JK ba = {
− }
JK E =
2
−
2 1
JK S = JK T
– JK a – JK ba JK TC
= JK S – JK E
Tiap sumber varians mempunyai derajat kebebasan dk yaitu 1 untuk koefesien a, 1 untuk regresi ba, n untuk total, n-2 untuk sisa, k-2 untuk
tuna cocok, dan n-k untuk galat. Dengan adanya dk, maka besarnya kuadrat tengah KT dapat dihitung dengan jalan membagi dk dengan
dk nya masing-masing seperti sebagai berikut. KT untuk koefesien a =
KT untuk regresi ba = KT untuk total
=
�
KT untuk sisa =
�−
KT untuk tuna cocok =
� −
KT untuk Galat =
� �−�
Setelah diperoleh perhitungan dari rumus di atas, kemudian disusun dalam Tabel ANAVA berikut ini.
Tabel 5. Daftar Analisis Varians ANAVA Sumber
DK JK
KT F
keterangan Total
1 N
2
Y Koefisiena
Regresiba Residu
1 1
n-2 JK a
JKba JK S
JK a S
2
reg = JK ab S
2
sis =
2
n s
JK
sis S
reg S
2 2
Untuk menguji
keberartian hipotesis
Tuna cocok GalatError
k-2 n-k
JK TC JK G
S
2
TC =
2
K TC
JK
S
2
G =
k n
E JK
E S
TC S
2 2
Untuk menguji
kelinearan regresi
Keterangan JK a
=
n Y
2
JK ba =
n Y
X XY
b
JK G =
1 2
2
n Y
Y
JK T = JK a
– JK ba JK T
=
2
JK TC = JK S
– JK G S
2 reg
= Varians Regresi S
2 sis
= Varians Sisa n
= Banyaknya Responden Kriteria pengujian
a. Jika F
hitung
≥ F
1- α n-2
, maka tolak Ho berarti koefesien arah berarti dan sebaliknya. Jika F
hitung
≤ F
1- α n-2,
maka Ho diterima berarti koefesien arah tidak berarti.
b. Jika F
hitung
≤ F
1- α k-2, n-1
, maka tolak Ho berarti regresi linier dan sebaliknya. Jika F
hitung
≥ F
1- α k-2, n-1
, maka Ho diterima berarti regresi tidak berarti.
c. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = k-
2 dan dk penyebut = n-k Sudjana, 2002: 332.
c. Bivariate Pearson Korelasi Pearson product Moment
Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Penelitian ini terdiri atas dua korelasi sederhana hubungan
antara satu variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen dan satu korelasi ganda hubungan antara dua atau lebih
variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen.
Rumus Pearson Product Moment:
r
xy
=
− X
2
−
2 2
−
2
Keterangan X = variabel pertama
Y = variabel kedua n = Jumlah data