Cara Perolehan Aktiva Tetap

3. Furniture and Fixture a. Filling kabinet besi, b. Brankas, c. Papan nama, d. White board, e. Meja kerja kayu, f. Kursi besi, g. Kursi kayu, h. Meja komputer, i. Meja ketik, j. Meja telepon, k. Karpet, l. CPU, m. Keyboard, n. Lemari kayu, o. Cermin p. Jam q. Komputer

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan Universitas Sumatera Utara sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia 2007, berpendapat bahwa: 1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan-potongan lainnya. 2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa asset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar asset tetap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. 3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorasi lokasi asset. Contoh biaya yang dapat diretribusikan secara langsung adalah: a. Beban persiapan manfaat, b. Beban penyusutan awal, biaya simpan, dan bongkar merek, c. Beban pemasangan, d. Beban profesional, seperi arsitek dan insinyur. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara, antara lain: 1. Pembelian Tunai Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai dan semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. 2. Pembelian Angsuran Universitas Sumatera Utara Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga. 3. Pembelian dengan Surat-Surat Berharga Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibeli dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. 4. Penukaran dengan Aktiva Tetap yang Lain Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara tukar-menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian serta kekurangannya dibayar tunai. Dalam hal ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertukaran aktiva yang tidak sejenis dan pertukaran aktiva yang sejenis. 5. Aktiva Tetap yang Dihadiahkan Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkandonasi, pencatatannya dilakukan dengan mencatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independen. 6. Aktiva yang Dibangun Sendiri Universitas Sumatera Utara Dalam memperoleh suatu aktiva terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya di luar biaya operasional perusahaan sehari-hari. Rumah Sakit Jiwa Pemprov. Sumut memperoleh aktiva tetapnyab dengan cara pembelian tunai dengan menggunakan dana dari rumah sakit.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap