Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam memperoleh suatu aktiva terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya di luar biaya operasional perusahaan sehari-hari. Rumah Sakit Jiwa Pemprov. Sumut memperoleh aktiva tetapnyab dengan cara pembelian tunai dengan menggunakan dana dari rumah sakit.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Jerry, Donald, dan Paul 2007; 507, defenisi penyusutan sebagai berikut: Penyusutan adalah alokasi biaya dari asset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Menurut Warren, Reeve, dan Fees 2006; 507 defenisi penyustan sebagai berikut: Penyusutan merupakan alokasi dari penyusunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya waktu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap antara lain: 1. Penyusutan Fisik Phisical Depreciation Penyusutan ini terjadi akibat kerusakan atau keusangan ketika digunakan karena pengaruh cuaca 2. Penyusutan Fungsional Functional Depreciation Penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat seperti yang diharapkan Universitas Sumatera Utara Menurut Jerry, Donald, dan Paul 2007; 571, faktor-faktor yang akan mempengaruhi penetapan beban penyusutan yaitu: harga perolehan, masa manfaat, dan nilai sisa. Sedangkan menurut Warren, Reeve, dan Fees 2006; 509 menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhinya, antara lain: 1. Harga Perolehan Acquisition Cost merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan, 2. Nilai Residu Residual or Salvage Value merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikanpenghentian aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya. 3. Umur Ekonomis Aktiva Tetap Economical Life Time a. Umur fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tetap tersbut masih dalam kondisi baik. b. Umur fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap tersebut dalam penggunaannya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Menurut Warren, Reeve, dan Fees 2006; 510 metode penyusutan diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Metode Garis Lurus Straight Line Method Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan Universitas Sumatera Utara dengan luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke beban periodik jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari period eke periode. 2. Metode Saldo Menurun Declining-Balance Method Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk penerapan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan. 3. Metode Unit Produksi Unit of Production Method Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva. Untuk menerapkan metode ini umur masa manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mil. Metode penyusutan yang diterapkan oleh Rumah Sakit Jiwa Pemprov. Sumut adalah didasarkan pada PSAP No. 7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara BUMN antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus, karena dianggap lebih sederhana, mudah diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan SAP No. 24 tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan. Universitas Sumatera Utara

E. Penarikan Aktiva Tetap