Definisi Operasional

D. Definisi Operasional

Berdasarkan judul penelitian maka Adapun rumusan masalah berdasarkan

A. Rumusan masalah

dapat dikemukakan dalam penelitian ada latar belakang diatas adalah:

2 variabel yaitu variabel bebas dan

1. Bagaimana perilaku prososial anak di

variabel terikat.

TK Islamiyah selama ini ?

a. storytelling

2. Bagaimana

Secara operasional metode storytelling storytelling di TK Islamiyah Pontianak

penerapan

metode

adalah suatu kegiatan bercerita atau ?

mendongeng yang bertujuan untuk

3. Adakah pengaruh penggunaan metode menyampaikan pesan atau informasi storytelling

yang bersifat mendidik, kehalusan budi, perilaku prososial anak di TK Islamiyah

terhadap

peningkatan

emosi, seni, daya berfantasi, dan Pontianak ?

imajinasi anak yang tidak hanya

mengutamakan kemampuan otak kiri Tujuan dari penelitian ini yaitu:

B. Tujuan Peneliti

tetapi juga otak kanan, serta

1. Bagaimana perilaku prososial anak di menanamkan nilai – nilai pada anak TK Islamiyah selama ini ?

tanpa mempengaruhi sang anak.

a. Perilaku prososial

Perilaku prososial merupakan Pontianak ?

storytelling di TK

Islamiyah

salah satu bentuk perilaku yang

muncul dalam kontak sosial, sehingga metode

perilaku prososial adalah tindakan yang peningkatan perilaku prososial anak

storytelling

terhadap

dilakukan atau direncanakan untuk di TK Islamiyah Pontianak ?

menolong orang lain, bekerja sama,

C. Manfaat Penelitian

berbuat jujur, berbagi sesama teman,

1. Manfaat Teoritis bertanggung jawab. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

TINJAUAN PUSTAKA

pengembangan pengetahuan tentang storytelling khususnya dalam hal

A. Metode Storytelling

meningkatkan perilaku prososial anak.

1. Pengertian Storytelling

2. Manfaat Praktis Musfiroh (2005: 86) menjelaskan bahwa:

a. Bagi Pendidik

atau mendongeng Diharapkan

Storytelling

adalah cerita khayali yang dianggap tidak teoristik

dapat

masukan

benar – benar terjadi, baik oleh penuturnya perilaku prososial anak melalui

untuk

meningkatkan

maupun oleh pendongarnya. Dongeng metode storytelling di Taman Kanak

tidak terikat oleh ketentuan normatif dan – kanak Islamiyah pada usia 4 – 5 faktual tentang pelaku, waktu dan tempat

b. Bagi Perguruan Tinggi (Danandjaja,1985:472). Pelakunya adalah makhluk – makhluk khayali yang memiliki

storytelling di atas ialah peneliti macam cara. Dongeng diceritakan

menyimpukan bahwa legenda adalah terutama untuk hiburan, walaupun banyak

cerita rakyat yang menceritakan tentang juga yang melukiskan kebenaran atau

asal – usul suatu daerah atau tempat yang bahkan moral (Danandjaja,1986:83)

dikaitkan dengan hal – hal nyata Dari

walaupun cerita tersebut tidak benar – menyimpulkan bahwa storytelling atau

benar terjadi. fabel adalah dongeng yang mendongeng adalah salah satu prosa dalam

tokohnya adalah binatang, namun kesuastraan melayu lama yang tidak benar

binatang tersebut diceritakan layaknya – benar terjadi yang berkaitan dengan

manusia. mite adalah cerita yang lingkungan masyarakat dan disampaikan

berkisahkan tentang orang – orang yang secara lisan diwariskan dari satu generasi

mempunyai supranatural. Dan sage kegenerasi selanjutnya.

adalah cerita tentang sejarah yang

2. Jenis – jenis storytelling

tentang kesaktian Sumarjo dan Suratmi (2002: 27)

mengisahkan

seseorang disuatu daerah. membagi dongeng menjadi beberapa bagian

3. Manfaat storytelling

yaitu, legenda, fabel, mite, dan sage. Dalam Takdiroatum Masfuroh

a. Legenda (2005: 95) menguraikan beberapa manfaat Legenda adalah jenis dongeng yang

dari storytelling yaitu sebagai berikut berhubungan dengan peristiwa sejarah

a. Membantu pembentukan moral dan atau kejadian alam, misalnya tejadinya

pribadi anak

sesuatu nama tempat dan bentuk

b. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan topografi suatu daerah, yaitu bentuk

fantasi

c. Memacu kemampuan verbal anak dan sebagainya

permukaan suatu daerah (bukit, jurang,

d. Merangsang minat menulis anak

b. Fabel

e. Merangsang minat baca anak Cerita binatang (fables, fabel)

f. Membuka cakrawala pengetahuan anak adalah salah satu bentuk cerita

4. Proses Storytelling

(tradisional) yang menampilkan binatang

dalam kegiatan sebagai tokoh cerita. Binatang – binatang

Hal

terpenting

storytelling adalah proses. Dalam proses tersebut dapat berpikir dan berinteraksi

inilah terjadi interaksi antara pendongeng layaknya komunitas manusia, juga

dengan audiencenya. Melalui proses ini dengan permasalahan hidup layaknya

dapat terjalin komunikasi antara manusia, Nurgiayantoro (2010: 190)

pendongeng

dengan audience nya.

c. Mite Karena kegiatan mendongeng ini penting Mite atau mitos adalah dongen

bagi anak, maka kegiatan tersebut harus yang mengandung unsur – unsur misteri,

dikemas sedemikian rupa supaya dunia gaib, dan alam dewa yang

menarik. Agar kegiatan storytelling yang dianggap benar – benar terjadi oleh

disampaikan menarik, maka dibutuhkan masyarakat pemilik mite tersebut.

adanya tahapan – tahapan dalam Sugiarto (2009: 24)

mendongeng, teknik yang digunakan

d. Sage dalam mendongeng serta siapa saja pihak Sage merupakan dongeng yang

yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengandung unsur sejarah, dilengkapi

untuk menentukan lancar tidaknya proses dengan unsur kesaktian dan keajaiban.

ini berjalan

Sumoharjo dan Suratmi (2002: 31)

5. Kelebihan

Dari

Storytelling Atau

Mendongeng Adalah 24 Mendongeng Adalah 24

sosial (Hogg dan Vaughan,2002).

b. Menanamkan nilai-nilai moral sejak dini

diatas peneliti menyimpulkan bahwa prososial adalah

Dari

uraian

c. Mengembangkan intelektual pada anak suatu kegitan menolong orang lain yang

d. Melatih daya tangkap dan konsentrasi dilakukan dengan sukarela atas keinginan pada anak

pelaku sendiri.

6. Kelemahan Dari Storytelling

2. Aspek – aspek Perilaku Prososial Mendongeng Adalah

Atau

Mussen (1994) ada beberapa aspek

a. Seringkali kesulitan dalam menyusun – aspek yang mencakup tindakan – tindakan cerita

prososial, yaitu

b. Seringkali kesulitan dalam penggunaan

a. Berbagi ( sharing )

media. Memberikan kesempatan dan

c. Dapat membuat anak pasif. perhatian kepada orang lain untuk

d. Apabila alat peraga tidak menarik anak mencurahkan keinginan dan isi hatinya ( kurang aktif.

Sears, Paul, Fredman.1991).

e. Anak belum tantu bisa mengutarakan

b. Bekerjasama ( cooperating ) kembali cerita yang disampaikan

Kesediaan melakukan aktifitas

7. Mendongeng Dengan Menggunakan Media bersama – sama dengan orang lain Boneka Tangan

(termasuk didalamnya berdiskusi dan Boneka tangan merupakan salah

mempertimbangkan pendapat orang satu model benda tiruan berbentuk

lain) guna mencapai tujuan bersama. manusia dan binatang menurut Daryanto (

Bekerjasama dapat juga dikatakan 2011:31 ) keuntungan boneka tangan

sebagai usaha bersama sekelompok efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan

orang demi kepentingan bersama (pusat persiapan tidak memerlukan keterampilan

pembinaan pengembangan bahasa, yang rumit, pengunaan boneka tangan isi

cerita yang disampaikan tidak harus cerita

c. Menolong ( helgpin ) – cerita legenda ataupun seperti dongeng

Melakukan tindakan yang pada umumnya akan tetapi bisa

bertujuan untuk meringankan beban mengguakan cerita pada kehidupan sehari

orang lain. Seseorang yang berperilaku – hari ketentuan becerita dengan boneka

menolong akan mendapatkan kepuasaan tangan menurut Dhieni ( 2011:6.53)

setelah melakukan tindakan tersebut hendaknya hafal cerita boneka yang

(Sears, Paul, Fredman.1991). digunakan sesuai dengan tokoh agar

d. Kejujuran ( honesty ) menarik anak.

Tidak berlaku curang, tulus dan

B. Perilaku Prososial anak

ikhlas dalam segala perbuatannya (Pusat

1. Pengertan Prososial Pembinaan Pengembangan Bahasa, Baron & Bryne ( 2003: 92) bahwa

Wasito (1980) perilaku prososial adalah suatu tindakan

Menurut

kejujuran ialah tulus hati dan tidak suka menolong yang menguntungkan orang lain,

berbohong.

yang tidak menguntungkan secara langsung Dari aspek – aspek perilaku terhadap

diatas peneliti menyimpulkan bahwa pertolongan bahkan terkadang memiliki

berbagi adalah perhatian terhadap orang resiko bagi penolong. Perilaku prososial

lain yang ingin memberikan sesuatu memiliki kategori yang luas yang mengarah

yang dimiliki kepada orang yang tidak dan di nilai positif oleh masyarakat, yang

memiliki. Misalnya, berbagi makanan dan minuman sesama teman. bekerja

D. Hipotesis

secara bersamaan atau berkelompok. Hipotesis adalah sebagai suatu menolong adalah tidakan atau perilaku

jawaban yang bersifat sementara terhadap yang bersifat memberikan keringan

permasalahan penelitian sampai terbukti kepada orang lain. Serta kejujran adalah

data yang terkumpul (Arikunto, 2006:67). suatu perbuatan yang tulus dan ikhlas

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dari hati tanpa ada rasa kecurangan.

dirumuskan sebagai berikut:

3. Siatuasi Determinan Perilaku Prososial

1. Hipotesis Alternatif ( Ha) Situasi

storytelling berpengaruh prososial adalah tempat dimana orang bisa

terhadap peningkatan perilaku prososial menyesuaikan diri untuk berpelikaku

anak

prososial. Kepribadian, dan suasana hati

2. Hipotesis Nol (Ho)

merupakan hal -hal yang menyebabkan Metode storytelling tidak berpengaruh mengapa seseorang menolong orang lain.

terhadap peningkatan perilaku prososial Situasi untuk melakukan perilaku

anak

prososial dapat dilakukan dilingkungan masyarakat dan perpindahan tempat tinggal.

METODE PENELITIAN