HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi penelitian, pengujian prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas, pengujian hipotesis, dan pembahasan analisis data dengan anava dua jalur. Adapun langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Pembelajaran SAVI dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa serta membeikan garis besar hal-hal yang terkait dengan materi pelajaran. Kemudian guru menerangkan materi tenteng unsur-unsur lingkaran, keliling lingkaran dan luas lingkaran dengan alat peraga sebagai penguat pembelajaran Visual (V). Pada saat menerangkan materi pelajaran guru sering melemparkan pertanyaan- pertanyaan untuk dijawab oleh siswa, selain itu guru juga memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya. Pada beberapa bagian materi yang menyangkut pengertian tentang suatu hal, guru meminta siswa untuk mengucapakannya bersama-sama dengan suara keras dan lantang. Hal tersebut sebagai penguat pembelajaran Auditori (A), selain mendengarkan penjelasan materi dari guru. Seteleh menerangkan materi, guru memberikan sbeberapa soal Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Pembelajaran SAVI dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa serta membeikan garis besar hal-hal yang terkait dengan materi pelajaran. Kemudian guru menerangkan materi tenteng unsur-unsur lingkaran, keliling lingkaran dan luas lingkaran dengan alat peraga sebagai penguat pembelajaran Visual (V). Pada saat menerangkan materi pelajaran guru sering melemparkan pertanyaan- pertanyaan untuk dijawab oleh siswa, selain itu guru juga memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya. Pada beberapa bagian materi yang menyangkut pengertian tentang suatu hal, guru meminta siswa untuk mengucapakannya bersama-sama dengan suara keras dan lantang. Hal tersebut sebagai penguat pembelajaran Auditori (A), selain mendengarkan penjelasan materi dari guru. Seteleh menerangkan materi, guru memberikan sbeberapa soal

1. Data skor angket motivasi belajar siswa Data tentang motivasi siswa diperoleh dari nilai angket, selanjutnya dikelompokkan dalam 3 kategori berdasarkan mean dan standar deviasi. Ringkasan anlisisnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Hasil Pengkategorian Tingkat Motivasi Belajar

Kategori tingkat motivasi

Kontrol

Eksperimen

Rendah (X < X - SD)

Sedang ( X - SD < X < X + SD)

67 (Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12)

Tinggi (X > X + SD)

Data motivasi belajar siswa dikategorikan dalam tingkat rendah, sedang dan tinggi. Ketentuan pengkategorian tersebut adalah jika X > X + SD maka motivasi tersebut dikatakan tinggi, jika X - SD < X < X + SD Data motivasi belajar siswa dikategorikan dalam tingkat rendah, sedang dan tinggi. Ketentuan pengkategorian tersebut adalah jika X > X + SD maka motivasi tersebut dikatakan tinggi, jika X - SD < X < X + SD

2. Data skor prestasi belajar siswa. Data tentang prestasi belajar berdasarkan mean dan standar deviasi, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa

Kelompok Maksimal Minimal Mean SD

Eksperimen 9.50 6.50 8.0500 0.7232 Kontrol 9.00 5.00 7.4375 0.9418

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13).

B. Uji Prasyarat Analisis Penelitian

1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Teknik uji yang digunakan adalah uji liliefors pada taraf signifikan 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan bantuan progam komputer Statictical Product and Service Solution (SPSS)

11.5 for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 3 Uji Normalitas

Sumber

Nilai

Keputusan Kesimpulan

signifikansi

Metode Konvensional

Normal Metode SAVI

0.078

0.05 Sig > α

Normal Motivasi rendah

0.075

0.05 Sig > α

Normal Motivasi sedang

Motivasi tinggi

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13).

Hasil pengujian normalitas data di atas menunjukkan bahwa besar nilai Sig. (2-tailed) masing-masing faktor lebih dari 0,05. Dengan demikian diketahui bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Analisis ini bertujuan untuk menguji berlaku tidaknya salah satu asumsi untuk anava, apakah kesemua varian memiliki varians yang sama. Adapun salah satu cara untuk mengambil keputusan dengan cara melihat probabilitas Levene Test atau Sig dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Dari perhitungan analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS. 11.5 diperoleh nilai Sig untuk uji homogenitas sebesar 0,057 > 0,05 Maka Ho diterima atau dengan kata lain untuk data dalam penelitian ini memiliki varians yang sama (data dalam penelitian tidak memiliki varian data yang berbeda) sehingga salah satu asumsi anova terpenuhi atau layak digunakan, maka data di atas dapat dipakai untuk uji hipotesis selanjutnya. (Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14).

C. Uji Hipotesis

Dengan terpenuhinya sifat normalitas dan homogenitas maka anava dua jalur dapat dijalankan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava dua jalur, yaitu untuk melihat perbedaan berdasarkan tingkat motivasi siswa (tinggi, sedang, dan rendah), metode pembelajaran yang digunakan antara metode SAVI dan Konvensional. Adapun hasil analisis anava dua jalur akan diuraikan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Uji Two Way Anova

Sumber variansi

F hitung Sig.

F tabel Keputusan

Ho ditolak Motivasi 3.482 0.036 3.122 Ho ditolak

Metode*motivasi 1.721 0.186 3.122 Ho diterima

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15). Dari tabel diatas diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Hipotesis 1 Berdasarkan dari hasil perhitungan anava dua jalur diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas pendekatan yang digunakan (antara pendekatan SAVI dengan konvensional) atau nilai Sig. menunjukan hasil sebesar 0,001 < 0,05 atau nilai F hitung = 11.429 > F tabel = 3,972 maka Ho ditolak sehingga diperoleh hasil bahwa, terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran.

Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Daerah tolak H 0 Daaerah terima H 0

Gambar 4.1. Statistik uji F antar pendekatan

2. Hipotesis 2 Berdasarkan dari hasil perhitungan anava dua jalur diperoleh hasil bahwa tingkat motivasi siswa memiliki nilai probabilitas sebesar 0,036 < 0,05 atau nilai F hitung = 3.482 > F tabel = 3,122 maka Ho di tolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa.

Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:

Daerah tolak H 0

Daerah terima H 0

Gambar.4.2. Grafik statistik uji F antar motivasi

3. Hipotesis 3 Berdasarkan dari hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalur diperoleh hasil bahwa nilai Sig. Interaksi antara metode dengan motivasi adalah 0.186 > 0.05 atau nilai F hitung = 1.721 < F tabel = 3,122 maka Ho diterima sehingga tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran.

Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:

Daerah tolak H 0

Daerah terima H 0

Gambar.4.3. Grafik statistik uji F antara pendekatan dan motivasi

D. Uji Kelanjutan (Uji Shceffe)

Uji kelanjutan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan motivasi belajar siswa (mana yang berbeda dan mana yang tidak). Hal ini dapat dilakukan bila nilai F hasil perhitungan menunjukan ada perbedaan (signifikan). Sedangkan apabila nilai F menunjukan tidak terdapat perbedaan uji kelanjut ini tidak perlu dilakukan. Karena Ho ditolak, maka ini berarti bahwa tidak semua motivasi belajar siswa memberikan efek yang sama terhadap prestasi belajar. Dengan kata lain pasti terdapat paling sedikit dua rataan yang tidak sama. Karena variabel motivasi belajar siswa mempunyai tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah, maka komparsi ganda perlu dilakukan untuk melihat manakah yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Uji kelanjutan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Shceffe dengan hasil analisis sebagai berikut:

Tabel 4.5

Uji Kelanjutan Anova

tinggi -0.9304

tinggi -0.3554

0.05 (Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16). Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh perbedaan mean motivasi siswa yang rendah dengan motivasi siswa yang sedang sebesar -0.5751 (motivasi siswa rendah lebih rendah sebesar 0.5751 poin dari motivasi siswa sedang). Perbedaan mean motivasi siswa yang rendah dengan motivasi siswa yang tinggi sebesar -0.9304 (motivasi siswa rendah lebih rendah sebesar 0.9304 poin dari motivasi siswa tinggi).

sedang 0.3554

Perbedaan mean motivasi siswa yang sedang dengan motivasi siswa siswa yang rendah sebesar 0.5751 (motivasi siswa sedang lebih besar sebesar 0.5751 poin dari motivasi siswa rendah). Perbedaan mean motivasi siswa yang sedang dengan motivasi siswa yang tinggi sebesar -0.3554 (motivasi siswa sedang lebih rendah sebesar 0.3554 poin dari motivasi siswa tinggi).

Perbedaan mean motivasi siswa yang tinggi dengan motivasi siswa yang rendah sebesar 0.9304 (motivasi siswa tinggi lebih besar sebesar 0.9304 poin dari motivasi siswa rendah). Perbedaan mean motivasi siswa yang tinggi dengan motivasi siswa yang sedang sebesar 0.3554 (motivasi siswa tinggi lebih besar sebesar 0.3554 poin dari motivasi siswa sedang).

Hasil analisis post hoc menunjukan perbedaan antar motivasi siswa (tinggi, sedang, dan rendah) menunjukan nilai signifikansi atau probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa perbedaan antar tingkat motivasi siswa signifikan (berbeda secara bermakna).

E. Pembahasan

1. Hipotesis Pertama Metode pembelajaran yang dipakai yaitu pendekatan SAVI dan metode konvensional menunjukan hasil bahwa ada perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis yang menunjukan nilai probabilitas < 0,05. Prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan SAVI mempunyai rata-rata yang lebih tinggi dari pada pembelajaran siswa yang menggunakan metode konvensional.

Perbedaan kedua metode tersebut didukung pula dari keadaan yang terjadi di lapangan. Pada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, siswa cenderung lebih pasif meskipun ada beberapa anak yang terkadang mau bertanya kepada guru. Siswa kurang bersemangat saat Perbedaan kedua metode tersebut didukung pula dari keadaan yang terjadi di lapangan. Pada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, siswa cenderung lebih pasif meskipun ada beberapa anak yang terkadang mau bertanya kepada guru. Siswa kurang bersemangat saat

Pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas individu. Siswa juga lebih berani untuk bertanya kepada guru, hal ini didukung dengan suasana pembelajaran yang santai. Materi lingkaran akan lebih mudah dipahami siswa jika mereka secara langsung melihat benda yang berbentuk lingkaran, selain itu siswa juga membutuhkan bimbingan dari guru untuk mempelajari materi lingkaran.

Perbedaan dari kedua metode tersebut juga dapat dilihat dari rata-rata nilai skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yaitu 8.0500 untuk kelas eksperimen dan 7.4375 untuk kelas kontrol.

Hasil rata-rata nilai untuk materi lingkaran pada kelas eksperimen ini, belum sesuai seperti apa yang diingikan oleh peneliti. Hal itu dikarenakan terdapatnya beberapa kelemahan yang dijumpai peneliti dalam penelitian ini, seperti misalnya alat peraga yang digunakan masih sangat sederhana dan waktu penelitian yang relatif singkat.

2. Hipotesis kedua Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai signifikansi tingkat motivasi siswa < 0,05. Siswa dengan motivasi belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Hal ini dikarenakan siswa dengan motivasi belajar 2. Hipotesis kedua Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai signifikansi tingkat motivasi siswa < 0,05. Siswa dengan motivasi belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Hal ini dikarenakan siswa dengan motivasi belajar

Dari skor tes prestasi belajar terlihat bahwa sebagian besar siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi, siswa dengan motivasi sedang akan memiliki prestasi belajar yang sedang, dan siswa yang mempunyai motivasi rendah akan memiliki prestasi belajar yang rendah pula.

3. Hipotesis Ketiga Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika dapat dilihat bahwa nilai signifikasi 0,186 > 0,05. Hal ini berarti bahwa dari tingkat motivasi siswa dan metode pengajaran secara bersama-sama tidaklah memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika. Atau dengan arti lain bahwa rata-rata prestasi belajar siswa dari kelompok eksperimen selalu lebih tinggi dari siswa kelompok kontrol, baik untuk motivasi belajar tinggi, sedang, atau rendah.