METODE CAESAR CHIPER

5. METODE CAESAR CHIPER

4. PROSES ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

substitusi tertua yang Data atau informasi yang akan dienkripsi

Algoritma

diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan (plaintext) diacak oleh suatu kunci yang telah

oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga ditentukan kemudian output dari proses enkripsi (

casear cipher), untuk ciphertext ) dikembalikan kebentuk aslinya oleh

dinamakan

juga

mengirimakan pesan yang dikirimkan kepada sebuah kunci yang sama. Proses Enkripsi dan

gubernurnya. Algoritma yang digunakan dalam Dekripsi dengan kunci K

program kriptografi ini adalah algoritma Caesar Fungsi enkripsi E dioperasikan dengan P

chipper. Di dalam cipher substitusi setiap unit kemudian menghasilkan C, yang digambarkan

plainteks diganti dengan satu unit cipherteks. Satu seperti notasi berikut:

“unit” di sini berarti satu huruf, pasangan huruf, E(P)=C

atau dikelompokkan lebih dari dua huruf. [1] Pada proses dekripsi data yang sudah

Cara kerja Caesar chipper adalah sebagai diproses pada enkripsi ( ciphertext ) melalui

berikut :

proses dekripsi data akan dikembalikan lagi ke

Misalkan:

dalam bentuk plaintext/ data aslinya, yang

a b c d e f g h…………………………….z digambarkan seperti notasi berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8…………………………..26 D(C)=P

sehingga cara menyandikannya adalah cukup kita Data atau informasi yang telah melalui proses

menambahkan nomor yang mewakili tiap-tiap enkripsi dan dekripsi, dimana data yang sudah

alphabet sehingga jadilah sebuah urutan abjad diacak akan menghasilkan data atau informasi

yang baru.misalkan kita akan mengenkripsi suatu aslinya ( plaintext ), yang digambarkan seperti

huruf a. Jika diberikan suatu rumus substitusi notasi berikut:

Sn=n+3, maka untuk mencari nilai enkripsinya D(E(P))=P

adalah :

Algoritma enkripsi digunakan pada saat Sn = n+3 »» Sn = 1+3 = 4 melakukan proses enkripsi terhadap suatu

Dimana n = urutan yang terdapat pada huruf a plaintext dan algoritma dekripsi digunakan pada

tersebut. Sehingga setelah di enkripsi maka huruf saat melakukan proses dekripsi terhadap suatu

a akan berubah menjadi huruf d ( urutan ke empat ciphertext. Sedangkan dalam penerapannya

dari deretan huruf sebelumnya). Atau dapat juga algoritma enkripsi dan algoritma dekripsi harus

disimpulkan dengan cara lompat tiga langkah ke menggunakan kunci untuk membuka dan menutup

depan setelah huruf yang ingin dienkripsi. sandinya, hal ini untuk menjaga keamanan data atau informasi tersebut. Kunci yang dimaksud dapat dilambangkan dengan K. Kunci yang digunakan dapat berupa sebuah angka bernilai kecil atau besar sesuai dengan angka-angka yang telah ditentukan untuk sebagai nilai transformasi matematis yang memetakan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya. Ciphertext sangat dipengaruhi oleh keberadaan plaintext dan

Gambar 1. Contoh proses Caesar chiper kuncinya, jadi nilai dari suatu kunci akan mempengaruhi fungsi enkripsi dan dekripsi,

6. PENGEMBANGAN METODE CAESAR sehingga

fungsi enkripsi

dinotasikan seperti berikut : Pengembangan yang dapat dilakukan Ek ( P ) = C

dari metode Caesar chipper ini adalah dengan cara mengkonversi terlebih dahulu setiap karakter ke dari metode Caesar chipper ini adalah dengan cara mengkonversi terlebih dahulu setiap karakter ke

pergeseran 3 langkah ke kanan untuk proses enkripsi. Sedangkan untuk peruses dekripsinya adalah dengan cara sebaliknya yaitu pergeseran 3 langkah ke kiri. Setelah diperoleh hasil pergeseran tersebut, maka bilangan biner yang mengalami

pergeseran tersebut akan di ubah ke dalam 110010011

1 Gambar 1. Teknik pergeseran bilangan bilangan decimal. Dan dari hasil bilangan decimal

tersebut maka bilangan tersebut dikodekan ke

Penjelasan lain dari teknik ini adalah sebagai dalam bentuk ASCII. Sehingga hasil pengkodean

tersebut adalah hasil dari enkripsi untuk

berikut : Bilangan biner N = 01001110

pergeseran ke kanan dan dekripsi untuk pergeseran ke kiri.

Lakukan 3 pergeseran ke kanan, maka hasilnya : Geser 1 : 00100111.

Sebagai contoh

kita

akan

mengenkripsikan kata NITA. Maka kita dapat

Geser 2 : 10010011 Geser 3 : 11001001.

mengenkripsikannya dengan cara :

Proses dekripsi dilakukan dengan cara Tabel 1. Proses konversi bilangan membalikkan proses enkripsi, yaitu melakukan Huruf/Karakter

Bilangan

pergeseran tiga langkah ke kiri pada bilangan desimal

Bilangan

biner

biner dari suatu karakter tertentu. Dari hasil N

pergeseran tersebut maka akan dikembalikan lagi

ke dalam bilangan decimal. Dari dilangan decimal T

I 73 01001001

maka akan dikodekan ke dalam bentuk ASCII.

A 65 01000001

Dari hasil tersebut akan dihasilkan kembali kata NITA.

Cara yang pertama adalah dengan

mengubah karakter atau huruf ke dalam bilangan

7. KESIMPULAN

desimal, sebagai contoh N di dalam bilangan Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu : desimalnya adalah 78. Nilai 78 tersebut kemudian

1. Algoritma Caesar chipper merupakan salah dikonversikan ke dalam bentuk bilangan biner

satu teknik dalam kriptografi. sehingga menjadi 0 1 0 0 1 1 1 0. Selanjutnya

2. Algoritma Caesar chiper dilakukan dengan bilangan biner 0 1 0 0 1 1 1 0 melakukan

cara substitusi atau pergantian. pergeseran tiga langkah ke kanan. Sehingga

3. Dalam makalah ini Caesar chipper bilangan binernya berubah menjadi 1 1 0 0 1 0 0

diterapkan untuk melakukan pergerseran

1. Bilangan biner yang sudah mengalami pada bilangan biner dari setiap karakter. pergeseran ke kanan tersebut selanjutnya di ubah

4. Proses dekripsi dilakukan dengan cara lagi ke dalam bentuk bilangan decimal dan dari

membalikkan pergeseran pada proses bilangan desimalnya maka dikodekan ke dalam

enkripsi.

ASCII. Sehingga hasil pengkodean tersebut

merupakan hasil dari enkripsinya. Lakukan proses

yang sama untuk karakter selanjutnya. Sehingga

DAFTAR PUSTAKA

diperoleh :

Fahmi,Husni &Haret Faidah, Tutorial Kriptografi Tabel 2. Hasil enkripsi

Klasik dan Penerapannya dalam Visual Hasil

Basec.Net, 2006, Ilmu Komputer.com. Bilangan

Kode

Putra, Bayu Surgawi, Perancangan Dan biner

pergeseran Bilangan

ASCII

bilangan

Implementasi Kriptografi Simetrik Guna biner

desimal

(hasil

Mengamankan Data Sms (Short Messaging 01001110

É Service) Pada Symbian Phone, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik

Informatika, UNIKOM 01010100

Program Kriptografi Dengan Metode Caesar, 01000001

Affine, Monoalfabetik dan Polialfabetik _ Adapun cara pergeseran bilangan biner tersebut