Faktor kapasitas dipengaruhi oleh perbandingan komposisi fase gerak yang digunakan sehingga akan dihasilkan resolusi dan waktu retensi dari puncak-puncak
kromatogram yang berbeda pada setiap perbandingan komposisi fase gerak Snyder, dkk., 2010.
2.7. Penetapan Kuantitatif
Penambahan suatu standar internal dalam analisis kuantitatif dengan kromatografi gas pada dasarnya dianjurkan. Ini berhubungan dengan suatu zat yang
dalam semua larutan sampel berada dalam konsentrasi yang sama. Sebaiknya larutan standar internal dibuat terlebih dahulu dan larutan ini digunakan sebagai
pelarut murni pada preparasi sampel. Kemudian larutan standar internal ini dalam jumlah tertentu ditambah kedalam larutan sampel yang akan dianalisis Putra,
2012. Tujuan utama dari standar interal adalah untuk mengkoreksi kesalahan dosis
takaran yang terjadi pada sampel yang diinjeksikan. Karena standar internal terdapat dalam konsentrasi yang sama dalam semua larutan, maka lebar puncak zat
yang akan dianalisis dihubungkan dengan lebar puncak dari standar internal. Internal standar harus memiliki sifat:
1. Puncaknya harus terletak pada satu waktu retensi yang padanya tidak
terdapat zat-zat lainnya dan sedapat mungkin terletak dekat dengan puncak zat yang akan dianalisis
2. Sebaiknya sifat kimianya samamirip dengan zat yang akan dianalisis
3. Keberadaan zat yang akan dianalisis tidak akan menyebabkan degradasi
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor koreksi sedapat mungkin sama besar dengan zat yang akan dianalisis
5. Tidak boleh terjadi reaksi kimia deggan zat yang dianalisis atau kompenen
campuran dalam sampel walaupun pada temperatur tinggi Putra, 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah eksperimental yang meliputi penyiapan sampel, ektraksi, pemisahan, esterifikasi dan analisis komponen-komponen minyak ikan
secara GC-MS dari ikan nila.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU Medan, pada bulan Februari
sampai Juli 2013.
3.2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan adalah Rotary evaporator, Gas Chromatography-Mass Spectrometer GC-MS model Shimadzu QP 2010, neraca
listrik Mettler Toledo, neraca kasar Ohaus, lemari pendingin, kertas Whattman no.42, spatula dan alat-alat gelas laboratorium.
3.3.Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah pro analisis keluaran E.Merck kecuali
disebutkan lain yaitu, Kloroform, Metanol, Toluena, N-heksan dan akuades. 3.4 Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel meliputi pengambilan, identifikasi dan pengolahan sampel.
Universitas Sumatera Utara