Tempat dan Waktu Penelitian Ekstraksi Minyak Ikan Esterifikasi Minyak Ikan Analisis Komponen Eser Asam Lemak Secara GC-MS

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah eksperimental yang meliputi penyiapan sampel, ektraksi, pemisahan, esterifikasi dan analisis komponen-komponen minyak ikan secara GC-MS dari ikan nila.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU Medan, pada bulan Februari sampai Juli 2013.

3.2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan adalah Rotary evaporator, Gas Chromatography-Mass Spectrometer GC-MS model Shimadzu QP 2010, neraca listrik Mettler Toledo, neraca kasar Ohaus, lemari pendingin, kertas Whattman no.42, spatula dan alat-alat gelas laboratorium. 3.3.Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah pro analisis keluaran E.Merck kecuali disebutkan lain yaitu, Kloroform, Metanol, Toluena, N-heksan dan akuades. 3.4 Penyiapan Sampel Penyiapan sampel meliputi pengambilan, identifikasi dan pengolahan sampel. Universitas Sumatera Utara

3.4.1 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive yaitu didasarkan pada pertimbangan peneliti Sudjana, 2002. Sampel dibeli di Desa Kampung Kolam, Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang yang merupakan tempat distribusi ikan nila yang dibudidayakan oleh PT.Aquafarm, Danau toba Sumatera Utara.

3.4.2 Pengukuran morfometrik dan Peritungan Rendemen

Sebanyak 5 ekor ikan diukur morfometriknya, meliputi panjang baku kepala hingga ekor, lebar jarak dari ujung sisi terluar sirip hingga sisi terluar sirip yang lain, dan tebal jarak dari bagian doral hingga ventral. Kemudian berat rata- rata ikan diukur, meliputi berat utuh, berat badan, berat kepala, berat jeroan, dan berat sisik. Rendemen ikan dihitung dengan rumus: Daging ikan di pisahkan kemudian di cincang dan dilakukan analisis selanjutnya Nurzakiah, 2011.

3.4.3 Pengolahan Sampel

Pengolahan sampel dilakukan terhadap ikan nila. Ikan dibersihkan dari kotoran yang melekat, disortasi lalu dicuci dengan air sampai bersih, ditiriskan lalu dipisahkan daging, di haluskan dan ditimbang selanjutnya dilakukan ekstraksi minyak ikan sampel segar. Universitas Sumatera Utara 3.5. Pembuatan Pereaksi 3.5.1. Pereaksi Asam Klorida 35 Diambil 9,175 ml HCl 37 di adkan dengan akuades sampai 9,7ml.

3.5.2. Pereaksi Asam Klorida 35 dalam Metanol

Diambil 9,7 ml HCl 35 ww dilarutkan dalam 41,5 ml metanol lalu disimpan dalam pendingin. Ichihara, 2010.

3.6. Ekstraksi Minyak Ikan

Daging ikan dihancurkan dengan menggunakan blender lalu ditimbang. Disoklet dengan menggunakan larutan metanol-kloroform 1:2 sebanyak 750 ml untuk 500 gram daging. Kemudian diambil hasil ekstraksi filtrat. Diambil lapisan kloroform lalu dirotary evaporator dengan kecepatan skala 4 pada suhu 55°C Kartal, dkk., 2003.

3.7. Esterifikasi Minyak Ikan

Sampel minyak 50 mg dilarutkan dalam 1 ml toluen lalu ditambahkan 7,5 ml metanol dan 1,5 ml larutan HCl 35 dalam metanol, kemudian di vortex. Direfluks pada suhu 100°C selama satu jam sampai globul minyak pada larutan hilang. Setelah dingin 5 ml hexan dan 5 ml aquades ditambahkan, diekstraksi metil ester dengan mengambil lapisan hexan Ichihara, 2010. Universitas Sumatera Utara

3.8. Analisis Komponen Eser Asam Lemak Secara GC-MS

Penentuan komponen ester asam lemak yang diperoleh dari daging ikan nila dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU dengan menggunakan seperangkat alat Gas Cromatography-Mass Spectrometer GC-MS Shimadzu QP 2010. Kondisi analisis menggunakan kolom kapiler Rtx-5 MS, panjang 30 m, diameter 0,25 mm, suhu injektor 280°C, gas pembawa Helium dengan laju alir 1,03 mlmenit. Suhu kolom terprogram temperature programming dengan suhu awal 60 o C selama 5 menit, lalu dinaikkan perlahan-lahan dengan laju kenaikan 8,0 o Cmenit sampai suhu akhir 300 o C yang dipertahankan selama 35 menit. Cara identifikasi komponen ester asam lemak adalah dengan membandingkan spektrum massa dan komponen ester asam lemak yang diperoleh unknown dengan data library yang memiliki tingkat kemiripan similary index tertinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Ikan Nila

Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini memiliki ciri berukuran lonjong, berwarna hitam dan putih kemerahan pada bagian abdomen dan memiliki sisik yang tebal. Organ dalam ikan nila terdiri dari organ pencernaan dan pernafasan. Bentuk morfologi ikan nila dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 36. Pengamatan dilanjutkan dengan pengukuran morfometrik. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran panjang, lebar, tebal dan berat ikan nila untuk menentukan rendemen. Hasil rata-rata pengukuran morfometrik dari sampel ikan nila dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1. Morfometrik ikan nila Parameter Nilai Panjang 33,7 ± 0,8 cm Lebar 13,8 ± 1,2 cm Tinggi 5,28 ± 0,8 cm Berat utuh 925 ± 45 gram Berat daging 447,4 ± 34,4 gram Rendemen ikan nila pada penelitian ini meliputi bagian kepala, jeroan dan daging. Perhitungan rendemen dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 39. Persentase rendemen ikan nila dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut. Universitas Sumatera Utara