Karakteristik Ikan Nila Ektraksi Minyak ikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Ikan Nila

Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini memiliki ciri berukuran lonjong, berwarna hitam dan putih kemerahan pada bagian abdomen dan memiliki sisik yang tebal. Organ dalam ikan nila terdiri dari organ pencernaan dan pernafasan. Bentuk morfologi ikan nila dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 36. Pengamatan dilanjutkan dengan pengukuran morfometrik. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran panjang, lebar, tebal dan berat ikan nila untuk menentukan rendemen. Hasil rata-rata pengukuran morfometrik dari sampel ikan nila dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1. Morfometrik ikan nila Parameter Nilai Panjang 33,7 ± 0,8 cm Lebar 13,8 ± 1,2 cm Tinggi 5,28 ± 0,8 cm Berat utuh 925 ± 45 gram Berat daging 447,4 ± 34,4 gram Rendemen ikan nila pada penelitian ini meliputi bagian kepala, jeroan dan daging. Perhitungan rendemen dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 39. Persentase rendemen ikan nila dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut. Universitas Sumatera Utara Pengamatan terhadap karakteristik ikan nila bertujuan untuk menentukan sifat bahan baku yang akan digunakan dalam penelitian. Sifat bahan baku meliputi sifat fisik dan kimia. Sifat fisik yang diamati adalah morfologi, morfometrik dan pengukuran rendemen. Sedangkan sifat kimia yang diamati adalah komponen asam lemak.

4.2 Ektraksi Minyak ikan

Daging ikan diekstraksi dengan larutan metanol-kloroform 1:2 sebanyak 750 ml untuk 500 gram daging. Kemudian diambil lapisan kloroform lalu dimasukkan kedalam alat rotary evaporator untuk memisahkan minyak ikan dari kloroform. Minyak ikan yang diperoleh masih berupa lemak kasar karena bagian yang tertarik bersama dengan kloroform berupa fraksi lipid. Kemudian ekstrak ditimbang dan diukur volumenya. Data hasil ekstraksi minyak ikan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. kepala jeroan daging dan lain-lain Gambar 4.1. Data Rendemen Ikan Nila Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Data hasil ekstraksi minyak ikan dari daging ikan nila segar No sampel Berat daging gram Berat minyak gram Volume minyak ml Kadar 1 Ikan 1 469 19,428 21 4,14 2 Ikan 2 460 19,421 20 4,22 3 Ikan 3 465 19,425 20 4,17 Fraksi lipid dalam bahan pangan biasanya dipisahkan dari persenyawaan lain yang terdapat dalam bahan pangan dengan ekstraksi menggunakan pelarut seperti petroleum eter, etil, eter, kloroform atau benzene. Fraksi yang larut disebut lemak kasar. Fraksi tersebut mengandung tidak hanya lemak true fat tetapi juga lilin, lipid kompleks misalnya fosfolipid, turunan lipid misalnya sterol, hormon dan minyak menguap. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar minyak yang rendah yaitu sekitar satu persen atau lebih rendah ketaren, 2008. Sehingga cara ini dinilai lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan metoda lain. Jumlah rata-rata crude lemak yang diperoleh adalah 4,17.

4.3 Analisis dengan GC-MS