Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

2) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

1. Saling Ketergantungan Positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling membutuhkan ini yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.

2. Interaksi Tatap muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog dan dialog tidak hanya dilakukan dengan guru akan tetapi juga dengan teman sebaya.

3. Akuntabilitas Individual Akuntabilitas individual merupakan penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual.

4. Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi Ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, tidak mendomonasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi.

commit to user

1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial

2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandang-pandangan.

3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen

5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri.

6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.

7. Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling memutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekan.

8. Meningkatkan rasa saling percaya kepada semua manusia.

9. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.

10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.

11. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.

4) Beberapa Metode Pembelajaran Kooperatif

1. Metode STAD ( Student Achievement Divisions )

2. Metode Jigsaw

3. Metode GI (Group Investigation)

4. Metode struktural

e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

1) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBL (Problem Based Learning) mengambil psikologi kognitif sebagai dukungan teoritisnya. Fokusnya tidak banyak pada apa yang sedang dikerjakan siswa (perilaku mereka), tetapi pada apa yang siswa pikirkan(kognisi mereka) selama mereka mengerjakannya. Meskipun peran guru dalam pelajaran berbasis masalah kadang-kadang juga melibatkan mempresentasikan dan menjelaskan

commit to user

sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri. ( Sugiyanto, 2008:110).

2) Merencanakan dan Melaksanakan PBL

1. Merencanakan Pelajaran PBL

a. Memutuskan Sasaran dan Tujuan PBL dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan seperti ketrampilan intelektual dan investigatif, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri. Sebagian pelajaran PBL mungkin dimaksudkan untuk mencapai semua tujuan ini secara simultan. Akan tetapi, kemungkinan yang lebih besar adalah guru hanya akan menekankan pada satu atau dua tujuan dalam pelajaran tertentu.

b. Merancang Situasi Bermasalah yang Tepat. PBL didasarkan pada premis bahwa situasi bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga membuat mereka tertarik untuk menyelidiki. Sebuah situasi bermasalah yang baik harus memenuhi lima kriteria yang penting, yaitu:

Pertama, situasi mestinya autentik. Hal ini berarti bahwa masalahnya harus dikaitkan dengan pengalaman riil siswa dan bukan dengan prinsip-prinsip disiplin akademis tetentu. Kedua, masalah itu mestinya tidak jelas atau tidak sederhana sehingga menciptakan misteri atau teka-teki. Ketiga,.masalah itu seharusnya bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual. Keempat, masalah itu mestinya cakupannya luas sehingga memberikan kesempatan kepada guru untuk memenuhi tujuan instruksionalnya, tetapi tetap dalam batas-batas yang layak bagi pelajarannya dilihat dari segi waktu, ruang, dan keterbatasan sumber daya. Kelima, masalah yang baik harus mendapatkan manfaat dari usaha kelompok, bukan justru dihalanginya.

c. Mengorganisasikan Sumber Daya dan Merencanakan Logistik Hal ini merupakan tugas utama perencanaan utama para guru PBL, PBL mendorong siswa untuk bekerja dengan beragam bahan dan alat, sebagian

commit to user

laboratorium computer, dan sebagian lagi di luar sekolah.

2. Melaksanakan Pelajaran PBL

a. Tahap-tahap dalam Pembelajaran model PBL

1) Memberikan Orientasi tentang Permasalahannya kepada siswa

Guru seharusnya mengkomunikasikan dengan jelas maksud pelajarannya, membangun sikap positif terhadap pelajaran itu, dan mendeskripsikan sesuatu yang diharapkan untuk dilakukan siswa.

2) Mengorganisasikan Siswa untuk Meneliti PBL mengharuskan guru untuk mengembangkan ketrampilan kolaborasi diantara siswa dan membantu mereka untuk menginvestigasi masalah secara bersama-sama. PBL juga mengharuskan guru untuk membantu siswa dalam merencanakan tugas investigatif dan pelaporannya.

3) Perencanaan Kooperatif Untuk sebagian proyek, tugas perencanaannya adalah membagi situasi bermasalah yang lebih umum menjadi sub-sub topik yang tepat dan kemudian membantu siswa untuk memutuskan sub-sub topik mana yang akan diselidiki.

4) Investigasi, Pengumpulan Data dan Eksperimentasi Investigasi yang dilakukan secara mandiri berpasangan atau dalam tim-tim studi kecil adalah inti PBL. Meskipun setiap situasi masalah membutuhkan teknik investigasi yang agak berbeda. Kebanyakan melibatkan proses mengumpulkan data dan eksperimentasi.

5) Mengembangkan Hipotesis, Menjelaskan, dan Memberi Solusi

Di sini guru terus memberikan berbagai pertanyaan yang membuat siswa memikirkan tentang ketautan hipotesis dan solusi mereka dan tentang kualitas informasi yang telah mereka kumpulkan.

3. Bentuk Evaluasi PBL Prosedur-prosedur evaluasi harus selalu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tugas evaluasi untuk PBL tidak cukup hanya dalam bentuk tes-tes tertulis, tetapi memerlukan asesment performance, asesment

commit to user

Tes pemahaman, checklist, rating skill.