Proses Belajar Mengajar

b. Proses Belajar Mengajar

1) Pengertian Belajar Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama. Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu.

Oemar Hamalik (2003: 37) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Menurut Biggs dalam Muhibbin Syah (2005: 67) mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan yaitu :

1. Secara kuantitatif( ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisisan atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak- banyaknya.

2. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi(pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari.

3. Secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsiran dunia disekeliling siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian belajar secara umum yaitu

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seorang individu untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya, sehingga dapat menciptakan suatu perubahan tingkah laku secara

commit to user

sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

2) Pengertian Mengajar Para ahli pendidikan memberikan batasan atau pengertian mengajar berbeda-beda rumusannya. Hal ini disebabkan karena perbedaan titik pandang terhadap makna mengajar. Nana Sudjana (2001: 19) mengemukakan, “Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar”. Pada dasarnya pembelajaran bermaksud menata nalar, membentuk sikap siswa, dan menumbuhkan kemampuan menggunakan / menerapakan. Ini berarti dalam proses pembelajaran tidak cukup bila hanya memberi tekanan pada terampil mengerjakan soal. Perhatian khusus juga harus diberikan pada bagaimana nalar dan sikap siswa dapat terbentuk serta kemampuan menerapkan pembelajaran akan merupakan penopang penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang mungkin dihadapinya.

Mengajar sendiri merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Moh. Uzer Usman, (2004:6) menyatakan :

”Bahwa mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha untuk mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar”.

Berdasarkan dari berbagai definisi yang telah disampaikan di atas mengajar tidak hanya proses menyampaikan materi kepada peserta didik saja, melainkan juga proses membentuk nalar dan sikap siswa, sehingga siswa mampu memecahkan setiap masalah yang mungkin dihadapinya.

3) Pengertian Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik atau guru. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang

commit to user

yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar agar dapat berlangsung secara efektif.

Menurut Oemar Hamalik (2003: 57), ”Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran”. Oemar Hamalik (2003:57) juga mengemukakan bahwa ada tiga pengertian pembelajaran berdasarkan teori belajar, yaitu :

1) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar para peserta didik.

2) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.

3) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari

E. Mulyasa (2007: 117) berpendapat bahwa, “pembelajaran merupakan

aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan”. Knirk dan Gustafon dalam Syaiful Sagala (2005: 64), “Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi”.

Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai sebagai bentuk aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses belajar mengajar (pembelajaran) merupakan suatu kegiatan yang komponennya bekerja sama sejak awal kegiatan sampai dengan kegiatan berakhir. Hendaknya pembelajaran yang terjadi dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sungguh- sungguh agar tujuan dari setiap pembelajaran mencapai hasil akhir yang memuaskan.

Hal utama yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar (pembelajaran) adalah kesiapan input (intake/siswa dan masukan instrumental yaitu kurikulum, guru, strategi-metode-teknik pembelajaran dan pengajaran, media pendidikan, waktu, tempat, dsb.) yang diperlukan untuk

commit to user

mengajar dapat dilaksanakan.