b. Meningkatkan kepastian hukum. c. Mengintensifkan peraturan pelaksanaan.
d. Meningkatkan mutu aparatur pengelola pasar. e. Meningkatkan fungsi dan menyesuaikan organstruktur instansi
pengelola retribusi sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi.
f. Memberantas pemalsuan terhadap retribusi pasar. g. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pematuhan
peraturan retribusi dan melakukan pengawasan melekat.
E. Jenis dan Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen misalnya foto
dan data statistik. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor 1993 bahwa sumber data dari penelitian kualitatif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Yang menjadi sumber data dalam kegiatan penelitian ini adalah :
1. Key Person yaitu informan kunci yang dipilih secara purposive pada awalnya yang kemudian dikembangkan secara snowball yaitu :
a Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Industri dan Perdagangan sesuai Peraturan Kabupaten Pekalongan Nomor 14
Tahun 2008,
b Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Industri dan Perdagangan,
c Kepala Seksi Retribusi Pasar, d Para Kepala Pasar Tradisional di Kabupaten Pekalongan,
e Pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia APPSI Cabang Kabupaten Pekalongan,
f. Informan lain yang muncul kepentingannya di lapangan. 2. Dokumen, berbagai dokumentasi yang relevan dengan fokus penelitian.
Dalam proses pengumpulan data jika tidak ditemukan lagi variasi informasi atau telah mencapai titik jenuh, maka peneliti tidak lagi
mencari informasi baru, dan proses pengumpulan informasi dianggap selesaitelah cukup. Dalam penelitian kualitatif, ada tiga tahap pemilihan
informan yang baik jika kita memakai teknik snowball sampling dalam pengumpulan informasi yakni : pertama, pemilihan sample awal, yakni
berupaya menemukan informan awal untuk diwawancarai, kedua pemilihan informan lanjutan, guna memperluas deskripsi informasi dan
melacak variasi informasi yang mungkin ada, ketiga menghentikan pemilihan informan lanjutan, bilamana sudah tidak ditemukan lagi variasi
informasi. Kondisi lapangan untuk menemui informan peneliti tidak begitu
mengalami kesulitan yang berarti, peneliti bebas melakukan wawancara, baik pagi maupun siang harinya, begitu juga tempatnya sesuai dengan
situs penelitian. Umumnya peneliti melakukan wawancara di kantor
ataupun di rumah informan, hal ini dilakukan agar sekaligus dapat dilakukan observasi langsung di lapanagan. Dalam melakukan
wawancara agar tidak terjadi kekakuan antara peneliti dengan informan, dan demi terciptanya hubungan yang akrab dengan informan, dan sepakat
untuk memakai bahasa Indonesia yang mudah dimengerti kedua belah pihak, sehingga terjadi komunikasi dua arah dengan baik dan lancar.
F. Instrumen Penelitian