Manajemen Strategis Meningkatkan Retribusi Pasar

2. Manajemen Strategis Meningkatkan Retribusi Pasar

Logika dasar dari manajemen adalah bahwa dalam lingkungan dunia yang berubah secara pesat dan tak menentu, suatu organisasi memerlukan kemampuan untuk mengadakan perubahan pada perencanaan maupun manajemen secara tepat. Maka kemampuan untuk senantiasa melakukan penelaahan kemampuan dan kelemahan internal menjadi prasarat bagi organisasi untuk tetap strategis.Bryson, 1995:3. Sedangkan Blakely 1989:44 berpendapat bahwa ”Kebijakan perpajakan selalu menjadi komponen utama dari kebijakan pembangunan ekonomi”. Dalam prakteknya di Indonesia, sektor utama yang memberikan kontribusi paling besar terhadap kemampuan keuangan daerah secara umum adalah sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan berdasar pada pendapat di atas, instansi pengelola pasar sebagai suatu organisasi yang merupakan koordinator pengelolaan keuangan daerah secara umum, dan pajak serta retribusi daerah secara khusus juga perlu menetapkan suatu manajemen strategis untuk menghadapi perubahan yang terjadi secara terus-menerus. Melalui manajemen strategis dapat diidentifikasi faktor-faktor internal maupun eksternal yang dimiliki oleh organisasiinstitusi pengelola pasar di Kabupaten Pekalongan Dipenda sesuai Perda No.4 Tahun 2004 dalam mengelola serta meningkatkan pendapatan dari sektor pajak dan retribusi daerah. Setelah dikaitkan dengan misi dan mandat organisasiinstitusi pengelola pasar di Kabupaten Pekalongan, maka akan tersusun isu-isu strategis. Bila isu-isu tersebut telah teridentifikasi, maka isu-isu harus diurutkan berdasarkan urutan prioritas logis atau urutan temporal sebagai pendahuluan bagi pengembangan strategi dalam langkah berikutnya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, secara umum peningkatan pendapatan pajak dan retribusi daerah dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Dengan mengetahui isu-isu strategis yang dihadapi oleh instansi pengelola retribusi pasar Pemerintah Kabupaten Pekalongan, organisasi tersebut diharapkan mampu memformulasikan strategi yang paling tepat dan paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki oleh organisasi, sehingga peningkatan pajak dan retribusi daerah dapat terwujud. Dan perlu diingat bahwa setiap strategi yang efektif akan membangun kekuatan dan mampu mengambil keuntungan dari peluang seraya meminimalkan atau mengatasi kelemahan dan ancamantantangan yang ada. Secara umum konsep peningkatan pajak dan retribusi daerah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu upaya ekstensifikasi dan intensifikasi. 1 Upaya Ekstensifikasi Ekstensifikasi merupakan suatu kondisi yang menekankan pada upaya penjangkauan sesuatu secara lebih luas daripada yang telah ada. Sedangkan ekstensifikasi pajakretribusi menurut Soemitro 1988:384 adalah : a Penambahan pajakretribusi baru dengan menemukan wajib obyek pajakretribusi baru, b Menciptakan pajak-pajakretribusi baru, atau memperluas ruang lingkup pajak yang ada. 2 Upaya Intensifikasi Intensifikasi memiliki makna penekanan dalam pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Ada pun langkah-langkah intensifikasi, berdasarkan Sari Kajian dan Moneter 1996:39 ”dimaksudkan untuk mengefektifkan pemungutan pajak terhadap subyek dan obyek pajakretribusi yang sudah dikenakan sebelumnya dengan memberikan kegiatan penerangan, penyuluhan dan sosialisasi pajakretribusi lainnya”. Selanjutnya menurut Soemitro 1988:77, sistem intesifikasi pajakretribusi maksudnya untuk meningkatkan pajakretribusi dengan mengintensifkan segi-segi: a Intensifikasi perundang-undangannya b Meningkatkan kepastian hukum c Mengintensifkan peraturan pelaksanaan d Meningkatkan mutu aparatur e Meningkatkan fungsi dan menyesuaikan organstruktur perpajakanretribusi sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi f Memberantas pemalsuan pajakretribusi g Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pematuhan peraturan perpajakanretribusi dan melakukan pengawasan melekat. Dari kedua upaya peningkatan pajak dan retribusi daerah di atas, penggunaannya harus mempertimbangkan potensi-potensi yang dimiliki maupun situasi dan kondisi yang dihadapi oleh organisasi. Sehingga sebelum kita membahas lebih lanjut tentang upaya peningkatan pajak dan retribusi daerah oleh institusi pengelola pasar perlu dipahami terlebih dahulu tentang konsep organisasi.

3. Keuangan Daerah