Tim SurveiArkeologi 3

C. Tim SurveiArkeologi 3

  Wilayah survei arkeologis Tim 3 meliputi bagian selatan dari T.N. Alas Purwo, yakni di wilayah di sekitar Goa Lowo pada koordinat UTM Zona 50 S 0211640 mE 9033988 mN. Wilayah awal eksplorasi Tim 3 mencakup area seluas 1 kilometer di sekitar Goa Lowo. Data mengenai koordinat awal ini diperoleh ASC. Meskipun telah mendapatkan data awal dari organisasi lain, survei Tim 3 tetap harus mencari potensi goa hunian di wilayah survei ini. Dengan data awal satu titik goa dalam area survei, tim melakukan penjelajahan wilayah kearah pesisir selatan. Delam penjelajahan melintasi batas wilayah survei yang telah ditetapkan, temuan goa yang memiliki indikasi sebagai goa hunian manusia prasejarah tetap minim. Hanya ditemukan dua ceruk lain yang saling berdekatan, dengan lokasi yang berada di pantai.

  Wilayah survei di bagian selatan Resort Pancur memiliki kontur lahan yang relatif landai. Titik tertinggi yang terdapat di wilayah sekitar Goa Lowo hanya berada di bawah 100 meter dari atas permukaan laut. Terdapat banyak bekas aliran sungai di daerah ini, muara sungai pun hanya tergenang air, tidak mengalir ke laut. Hutan di sekitar Goa Lowo didominasi oleh tumbuhan merambat dan bambu duri, meskipun tetap ada tumbuhan berkayu besar. Lain halnya dengan wilayah pesisir yang didominasi tumbuhan pandan hutan dan bakau. Pada lokasi ceruk yang ditemukan tumbuhan pandan hutan lebih mendominasi daripada tumbuhan lainnya. Temuan- temuan yang didapat dari survei di wilayah selatan Resort Pancur TNAP yang berupa goa dan ceruk akan dikupas lebih jauh pada uraian berikutnya.

1. Goa Lowo 1

  Goa Lowo Iadalah salah satu goa yang terletak perbukitan sisi barat Resort Pancur Taman Nasional Alas Purwo. Penamaan “Lowo” oleh warga sekitar disebabkan karena goa ini merupakan

  habitat kelelawar. Goa ini terletak pada lereng tengah, dengan arah hadap 320 o azimuth, koordinat UTM Zona 50 S 0211640 mE 9033988 mN dan elevasi 76 mdpal.

  Lingkungan sekitar goa berupa hutan alami dengan vegetasi bambu yang tumbuh rapat dan sangat dominan. Petunjuk geografis terdekat dari goa ini adalah bekas aliran sungai di kaki bukit. Goa Lowo 1 memiliki ukuran mulut selebar 931 cm dengan tinggi 337 cm. Bagian mulut goa sangat curam, menyerupai goa vertikal tetapi bagian dalamnya berupa ruangan dengan lorong- lorong horizontal yang cukup luas. Ruangan utamanya memiliki lebar hingga 3663 cm.

  Tingkat transformasi goa ini lebih disebabkan oleh faktor alam, hal tersebut tampak dari adanya sedimentasi kotoran kelelawar di bagian tengah dan dalam goa. Terdapat runtuhan di bagian mulut goa dan lorong timur goa. Selain itu bagian dalam goa terdapat bekas aliran air yang kemungkinan terisisaat hujan.Kondisi goa ini sangat lembab, dan basah. Bagian dalam goa sangat gelap dan pengap karena tidak ada ventilasi selain mulut goa, apalagi bagian mulut goalebih sempit dibandingkan ruangan goa yang relatif luas dan memiliki banyak lorong.Goa ini juga masih mengalami pertumbuhan, terlihat dari tetesan air pada stalaktit dan dinding goa.

  Belum dijumpai temuan arkeologis di dalam goa ini, yang di temukan hanya beberapa tulang binatang yang masih relatif baru dan belum memfosil. Temuan tersebut berupa satu buah tengkorak kera lengkap dengan rahang bawahnya, sepasang tulang pelvis kera, dan satu buah fragmen tulang yang diduga tulang femur.

  Foto 32. Mulut Goa Lowo 1

  Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

  Foto 33. Runtuhan pada bagian mulut goa Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

  Foto 34. Tulang tengkorak dan rahang bawah kera

  Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

  Foto 35. Tulang pelvis kera

  Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

  Foto 36. Fragmen tulang yang diduga tulang femur Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

2. Ceruk 1

  Ceruk ini berada di pesisir selatan Resort Pancur, tepatnya pada koordinat UTM Zona 50 S 0217145 mE 9031648 mN menghadap ke barat laut (205 o azimuth). Dengan letaknya yang berada di pantai berakibat kondisi lingkungan agak lembab dan dengan vegetasi yang didominasi oleh pandan hutan. Pada bentang geografis pantai, ceruk ini terletak di tebing yang tidak terlalu tinggi dengan kemiringan lahan yang landai.

  Ceruk yang kemudian disebut dengan ceruk 1 ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, dengan lebar mulut 7.2m tinggi 3.5 m sertaukuranpanjang ruang 5.3m dan lebar 2.2m. Lantai dari ceruk ini cukup datar dan tidak banyak terdapat batu. Akan tetapi kondisi saat ini lantai ceruk telah teraduk oleh aktivitas penghunian binatang. Hal ini terlihat dari bekas-bekas cakaran yang membentuk cekungan-cekungan pada lantai ceruk.

  Kondisi alam yang dapat menjadi sumber penghidupan manusia seperti sumber bahan makanan dan sumber air kurang dapat dilihat buktinya saat ini. Di daerah sekitar ceruk berada hanya terdapat muara-muara sungai yang kemungkinan hanya terdapat air pada musim tertentu. Dengan kondisi lingkungan dan kondisi ceruk yang demikian tidak ditemukan tinggalan permukan.

  Foto 37. Mulut ceruk 1 Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

3. Ceruk 2

  Ceruk yang berada pada koordinat UTM Zona 50 S 0217279 mE 9031653 mN ini memiliki kondisi yang mirip dengan ceruk 1, menghadap langsung ke Samudera Indonesia (189 o azimuth). Dengan kondisi kelembaban yang cukup tinggi dan dengan vegetasi yang didominasi oleh tumbuhan pandan hutan. Kondisi ceruk dengan ukuran lebar mulut 10 meter dan tinggi 3.2 meter dan kedalaman ceruk 9.3 meter ini juga mirip dengan ceruk 1. Kondisi lantai goa menampakkan bekas-bekas penghunian oleh binatang. Temuan arkeologis pada permukaan lantai juga tidak ada.

  Foto 38. Mulut ceruk 2 Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014

  Foto 39. Kondisi lantai yang berantakan

  Dok. Oleh Cindra Krisna T., 2014