Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah penelitian adalah “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi Seimbang dan Pola Makan Anak Autis di SDLBN 107708 di Kabupaten Lubuk Pakam Tahun 2012”. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi seimbang dan pola makan anak autis di SDLBN 107708 Lubuk Pakam tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui keadaan status gizi anak autis. 2. Untuk mengetahui kecukupan energi anak autis.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan dan informasi kepada pihak sekolah agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan anak autis tentang pola makan yang baik untuk anak autis kepada orangtua 2. Sebagai bahan masukan bagi para ibu yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus yang mana mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pemenuhan gizi seimbang. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Autis

Pada awalnya autis dipandang sebagai gangguan yang disebabkan oleh factor psikologis, yaitu pola pengasuhan orang tua yang tidak hangat secara emosional. Barulah sekitar tahun 1960 dimulai penelitian neurologis yang membuktikan bahwa autis disebabkan oleh adanya abnormalitas pada otak Minshew dalam Ginanjar, 2007. Penting untuk dipahami bahwa istilah autis bukanlah mengacu pada suatu kondisi. Autis adalah suatu gambaran, istilah umum yang ditandai dengan adanya “sekelompok kegagalan”. Istilah ini diperkenalkan oleh seorang psikiater berkebangsaan Inggris, dr. Lorna Wing, untuk menggambarkan dan mengkategorikan perilaku-perilaku individu yang digambarkan sebagai sebuah “spectrum” atau “continuum”. Kelompok ini terdiri atas tiga elemen yang menggambarkan kegagalan dalam hubungan sosial, komunikasi dan daya imajinasi Kessick, 2009. Autis adalah suatu keadaan dimana seseorang asyik dengan dunianya sendiri. Keadaan ini biasanya dijumpai untuk pertama kali pada masa kanak-kanak sebelum usia dua setengah tahun. Penderita juga biasanya menarik diri dari kenyataan atau keadaan disekitarnya dan memasuki fikiran serta dunia fantasinya sendiri dan akan lebih parah lagi pada kasus-kasus berat penderita akan terbenam dalam halusinasinya sendiri Sacharin dalam Ivana 2009. Beberapa anak autis sudah menunjukkan perilaku tertentu sejak lahir namun yang sering diperhatikan keluarga mulai tampak pada usia 18-36 bulan. Perilaku Universitas Sumatera Utara