11
Sejarah Pemilihan Umum Sebelum Perubahan UUD 1945 NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - Buku V
RIS. Berdasarkan Konstitusi RIS yang menganut sistem pemerintahan parlementer, badan legislatif RIS terdiri atas dua
kamar, yaitu Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut Pasal 98 UUD RIS, DPR RIS terdiri atas 150 anggota. Jumlah ini, sebagaimana diatur dalam Pasal 99 dan
109, terdiri atas 50 anggota dari RI dan 100 anggota dari daerah- daerah bagian selebihnya menurut perbandingan jumlah jiwa
daerah bagian yang bersangkutan. Dalam Pasal 100 ditentukan pula bahwa dari seluruh jumlah anggota DPR RIS akan terdiri
atas sekurang-kurangnya 9 sembilan, 6 enam, dan 3 tiga anggota berturut-turut yang mewakili golongan kecil Tionghoa,
Eropa dan Arab. Setiap daerah bagian bebas menentukan cara pemilihan wakil-wakilnya untuk DPR; apakah dengan pemilihan
ataukah penunjukan.
5
Namun, pada praktiknya, anggota- anggota DPR RIS yang ada berjumlah 146 orang.
Sementara itu, mengenai Senat RIS, menurut Pasal 80 UUD RIS, senator-senator Indonesia mewakili daerah-daerah
bagian. Setiap senator ditunjuk oleh pemerintah daerah-daerah bagian yang diwakilinya, dipilih dari daftar yang disampaikan
oleh masing-masing perwakilan rakyat dan memuat tiga calon untuk tiap-tiap kursi Pasal 81. Keanggotaan Senat RIS
berjumlah 32 orang, yaitu masing-masing dua anggota dari tiap negaranegara bagian. Secara keseluruhan, cara kerja Senat RIS
diatur dalam Tata Tertib Senat RIS.
3. Masa Undang-Undang Dasar Sementara 1950
a. DPRS 1950–1956
Pada 15 Agustus 1950, DPR dan Senat RIS menyetujui Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik
Indonesia UUDS NKRI, UU No. 71950, LN No. 561950. UUDS ini diadopsi dari UUD RIS yang mengalami perubahan,
terutama yang berkaitan dengan perubahan bentuk negara dari negara serikat menjadi negara kesatuan. Pada tanggal yang
sama, DPR dan Senat RIS mengadakan rapat. Dalam rapat
5
S. Dotomuljono, Kekuasan MPR Tidak Mutlak, Jakarta: Erlangga, 1985, hlm. 43.
12
Sejarah Pemilihan Umum Sebelum Perubahan UUD 1945 NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - Buku V
itu dibacakan piagam pernyataan terbentuknya NKRI yang bertujuan; a membubarkan secara resmi negara RIS yang
berbentuk federasi dan; b membentuk NKRI yang meliputi seluruh daerah Indonesia dengan UUDS yang mulai berlaku
pada tanggal 17 Agustus 1950.
UUDS 1950 mengatur bahwa sebelum terbentuknya DPR yang akan dipilih lewat Pemilu, kewenangan legislatif akan
diselenggarakan oleh sebuah lembaga yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat Sementara DPRS. Pengisian keanggotaan
DPRS tidak dilakukan lewat pemilu. Sesuai dengan Pasal 77 UUDS 1950, ditetapkan jumlah anggota DPRS adalah 236 orang,
yaitu 148 anggota dari DPR-RIS, 29 anggota dari Senat RIS, 46 anggota dari BP KNP RI, dan 13 anggota dari DPA. Anggota-
anggota ini kemudian mengelompokkan diri dalam berbagai fraksi berdasarkan asal organisasi yang diwakili.
Sama halnya dengan UUD RIS, UUDS 1950 juga menganut sistem pemerintahan parlementer. DPRS dapat
memaksa kabinet atau masing-masing menteri meletakkan jabatannya. Namun berbeda dengan ketentuan dalam UUD
RIS, UUDS 1950 memasukkan pula ketentuan bahwa Presiden dapat membubarkan DPRS kalau dianggapnya tidak mewakili
kehendak rakyat lagi.
Pada Desember 1953, ditetapkan Undang-Undang No. 37 Tahun 1953 yang mengatur bahwa kekosongan jabatan anggota
DPRS karena meninggal dunia atau pengunduran diri akan diisi atas dasar pengangkatan oleh presiden. Jika anggota itu
adalah anggota partai, partai yang bersangkutan mengajukan seorang calon penggantinya kepada presiden. Jika anggota
itu dari kalangan independen, presiden memiliki kebebasan sepenuhnya untuk memilih calon penggantinya.
6
b. DPR dan Konstituante Hasil Pemilu 1955
UUDS 1950 mengamanatkan diselenggarakannya Pemilu untuk mengisi keanggotaan DPR dan lembaga khusus yang
bertugas menyempurnakan konstitusi, yaitu Konstituante.
6
Robert J. Bone Jr, loc.cit.