Mekanisme Pelaksanaan Program Raskin

4.2. Mekanisme Pelaksanaan Program Raskin

  Pagu Raskin Provinsi tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di seluruh Indonesia atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di seluruh Indonesia pada tahun 2014, sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

  Berdasarkan buku Pedoman Umum Raskin 2014, mekanisme penyaluran Raskin dimulai dengan dibuatnya jumlah Raskin yang akan diterima oleh Rumah Tangga Sasaran (RTS) di seluruh Indonesia. Besaran Pagu Raskin Nasional tahun 2014 yaitu 2,79 juta ton beras selama 12 bulan untuk 15.530.897 RTS-PM atau sebanyak 15 kgRTS bulan atau 180 kgRTStahun. Penetapan pagu dilakukan berdasarkan hasil pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011. Jumlah pagu yang diajukan kepada Kemenko Kesra kemudian disetujui dan di lakukan penetapan pagu untuk provinsi, kabupatenkota, kecamatan, hingga tingkat desa.

  Untuk pagu Kabupaten Ogan ilir, pemerintah menetapkan 4.957.920 kg beras selama 12 bulan untuk 27.544 RTS. Berikut pagu Raskin untuk setiap kecamatan.

  Tabel 6. Pagu Raskin Runah Tangga Sasaran Kab. Ogan Ilir tahun 2014

  Alokasi Raskin Kab. OI 2014

  No

  Kecamatan

  Desa RTS-PM Per Bulan

  (kk)

  (kg)

  per 12 Bulan (kg)

  1 Muara Kuang

  2 Rambang Kuang

  3 Lubuk Keliat

  4 Tanjung Batu

  6 Rantau Alai

  8 Tanjung Raja

  9 Rantau Panjang

  10 Sungai Pinang

  13 Pemulutan Barat

  15 Indralaya Utara

  16 Indralaya Selatan

  Sumber: SK bupati Ogan Ilir tentang Pagu Raskin se Kabupaten Ogan Ilir

4.2.1. Penetapan Pagu Raskin

  Rumah tangga yang dapat menerima beras Raskin atau juga disebut Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Raskin adalah rumah tangga yang terdapat dalam daftar nama dan alamat RTS-PM Program Raskin yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik

  Indonesia (Kemenko Kesra) dengan surat nomor B-1128KMKDEP.IIV2012 tanggal 22 Mei 2012.

  Pagu Raskin 2014 ditentukan berdasarkan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial, yang pemutakhirannya telah dilakukan berdasarkan updating penerima Kartu Penerima Manfaat (KPS) yang tercatat pada sistem elektronik pada bulan November 2013. Sumber utama Basis Data Terpadu adalah Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011 (PPLS 2011) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan diserahterimakan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Semua rumah tangga yang masuk dalam Basis Data Terpadu diperingkat berdasarkan status kesejahteraannya dengan menggunakan metode indeks kesejahteraan yang obyektif dan spesifik untuk setiap kabupatenkota. Besaran Pagu Raskin Nasional tahun 2014 yaitu 2,79 juta ton beras selama 12 bulan untuk 15.530.897 RTS-PM atau sebanyak 15 kgRTS bulan atau 180 kgRTStahun.

  Pagu Raskin Provinsi tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap provinsi atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap provinsi pada tahun 2014, sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K. Penetapan pagu RASKIN provinsi disetujui oleh kemenkokesra.

  Penetapan Pagu Raskin KabupatenKota merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kabupatenkota atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kabupatenkota Penetapan Pagu Raskin KabupatenKota merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kabupatenkota atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kabupatenkota

  Pagu Raskin Kecamatan dan desakelurahan pemerintahan setingkat tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kecamatan dan desakelurahanpemerintahan setingkat atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kecamatan dan desakelurahanpemerintahan setingkat pada tahun 2014 sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K. Pagu Raskin untuk setiap kecamatan dan desa kelurahanpemerintahan setingkat ditetapkan oleh BupatiWalikota. Pagu Raskin di suatu desakelurahan pemerintah setingkat pada prinsipnya tidak dapat direlokasi ke desakelurahan pemerintah setingkat, kecuali melalui Muscam yang dilakukan atas permintaan 2 (dua) desa kelurahanpemerintah setingkat atau lebih sebagai tindak lanjut MudesMuskel yang memerlukan penyesuaian pagu Raskin di masing-masing desakelurahan pemerintah setingkat.

4.2.2. Pengelolaan dan Pengorganisasian Program Raskin

  Proses penyediaan dan penyaluran beras Raskin merupakan tugas pokok Perum BULOG. Penyaluran Raskin hingga sampai ke Titik Bagi akan terlaksana sepenuhnya jika kegiatan tersebut dilakukan dengan kerjasama yang baik dan terkoordinasi. Dalam pelaksanaan Program Raskin, maka dibentuklah Tim Koordinasi Raskin di pusat sampai kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di desakelurahanpemerintah setingkat.

  Penanggung jawab Program Raskin adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Penanggung jawab pelaksanaan Program Raskin di provinsi adalah gubernur, di kabupatenkota adalah bupatiwalikota, di kecamatan adalah camat dan di desa adalah kepala desalurah atau kepala pemerintahan setingkat.

4.2.2.1. Tim Koordinasi Raskin Pusat

  Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin Nasional dan pembentukan Tim Koordinasi Raskin Pusat. Tim Koordinasi Raskin Pusat terdiri dari pengarah, pelaksana, dan sekretariat. Anggota tim terdiri dari unsur-unsur Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,

  Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBadan

  Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian pertanian, BPS, BPKP, Perum BULOG. Tim ini berfungsi:

  1. Koordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin

  2. Penetapan Pagu Raskin

  3. Penyusunan Pedoman Umum Penyaluran Raskin

  4. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin

  5. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin

  Provinsi

  6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di provinsi dan

  kabupatenkota

4.2.2.2. Tim Koordinasi Raskin Provinsi

  Dalam pelaksanaan Raskin di tingkat provinsi, Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Provinsi. Tim ini beranggotakan unsur-unsur instansi terkait di Provinsi antar lain Sekretariat Provinsi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), BadanDinasLembaga yang berwenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, BPS Provinsi , BadanDinasKantor yang berwenang dalam ketahanan pangan, Kantor Perwakilan BPKP dan Perum BULOG, serta lembaga lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Tim Koordinasi Raskin Provinsi berfungsi sebagai:

  1. Pengkoordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin di provinsi

  2. Penetapan Pagu Raskin kabupatenkota

  3. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Program Subsudi Beras bagi

  Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin)

  4. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin

  5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di kabupatenkota

  6. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin

  KabupatenKota

  7. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi RASKIN Pusat

4.2.2.3. Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota

  BupatiWalikota bertanggung jawab atas pelaksanaan program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota. Tim ini adalah pelaksanan program Raskin di kabupatenkota, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupatiwalikota. Tim koordinasi ini beranggotakan bagian – bagian pemerintah kabupaten kota yang terlibat, seperti dinas sosial, perekonomian, Bappeda, dan sebagainya. Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota berfungsi sebagai:

  1. Perencanaan dan penganggaran Program Raskin dikabupatenkota

  2. Penetapan Pagu Raskin

  3. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar Rumah Tangga Sasaran Penerima

  Manfaat (RTS-PM)

  4. Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Raskin di kabupatenkota

  5. Sosialisasi Program Raskin di kabupatenkota

  6. Perencanaan penyaluran Raskin

  7. Penyelesaian Harga Tebus Rskin (HTR) dan administrasi

  8. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Raskin di kecamatan,

  kabupatenkotapemerintah setingkat

  9. Pembinaan Kecamatan dan Pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi

  10. Raskin kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di desa kelurahan pemerintah setingkat

  11. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi

4.2.2.4. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

  Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. Tim ini adalah pelaksana program Raskin di kecamatan, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada camat. Tim Koordinasi ini beranggotakan unsur-unsur instansi terkait di tingkat kecamatan antara lain Sekretariat Kecamatan, Seksi Kesejahteraan Sosial, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK). Tim Koordinasi Raskin kecamatan memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Perencanaan penyaluran Raskin di kecamatan

  2. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM

  3. Sosialisasi Raskin di kecamatan

  4. Pendistribusian Raskin

  5. Penyelesaian HTR dan administrasi

  6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Raskin desakelurahanpemerintah

  setingkat

  7. Pelaporan pelaksanaan Raskin Kepada Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota

4.2.2.5. Pelaksana Penyaluran Raskin Di DesaKelurahanPemerintah Setingkat

  Kepala desalurahkepala pemerintah setingkat bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya, memilih dan menetapkan salah satu dari

  4 (empat) alternatif Pelaksana Distribusi Raskin, yaitu:

  1. Kelompok Kerja (Pokja)

  2. Warung Desa (Wardes)

  3. Kelompok Masyarakat (Pokmas)

  4. Padat Karya Raskin

  Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala desalurahpemerintahan setingkat. Pelaksana Distribusi Raskin memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan dan penerimaanpenolakan Raskin dari Perum BULOG di Titik

  Distribusi

  2. Pendistribusian dan penyerahan Raskinkepada RTS-PM di Titik Bagi

  3. Penerima HTR Raskin dari RTS-PM secara tunai dan disetorkan ke rekening

  Bank yang ditunjuk oleh Perum Bulog

  4. Penyelesaian administrasi penyaluran Raskin yaitu penanda tanganan Berita

  Acara Serah Terima (BAST) beras di TD

  5. Membuat Daftar Realisasi Penjualan Beras Sesuai Model DPM-2 (Daftar

  Penerima Manfaat) dan melaporkan ke Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.

4.2.3. Mekanisme penyaluran Raskin Perum BULOG Divre Sumsel Babel

  Penyaluran Beras Perum BULOG merupakan kegiatan penjualan beras perusahaan kepada pihak lain berdasarkan penugasan Pemerintah atau atas dasar kontrakperjanjian jual beli dengan Kelembagaan PemerintahNon Pemerintah serta pelayanan kebutuhan internal perusahaan. Sebagian proses penyaluran beras RASKIN dilaksanakan oleh Bidang Pelayanan Publik Seksi Penyaluran Perum BULOG, tempat dimana kegiatan magang dilaksanakan. Penyaluran beras RASKIN tidak serta merta langsung diserahkan pada RTS-PM, melainkan melewati beberapa proses yang panjang. Mulai dari proses administrasi yang meliputi SPA, pemeriksaan kualitas beras, pengangkutan, penyaluran kepada RTS serta pembayaran HTR Raskin pada Titik Distribusi.

  Sebelum beras Raskin disalurkan, kualitas beras harus menjadi yang utama di perhatikan agar masyarakat tidak merasa kecewa dengan kualitas beras. Hal ini dilakukan karena beras yang dibeli dari petani hingga proses pengemasan dilakukan oleh mitra kerja, sehingga Tim Koordinasi RaskinPelaksana Distribusi melakukan pemeriksaan kualitasdan kuantitas yang diserahkan oleh perum BULOG di TD. Jika ditemukan Raskin yang tidak sesuai baik berupa kualitas maupun kuantitas, maka Tim Koordinasi RaskinPelaksana Distribusi harus menolak dan langsung mengembalikan kepada Perum BULOG untuk diganti.

  Penyediaan beras untuk RTS-PM Raskin oleh Perum BULOG berasal dari beras hasil Pengadaan Dalam Negeri. Untuk menjamin kelancaran proses penyaluran RASKIN, Perum BULOG bersama Tim Koordinasi RASKIN menyusun rencana penyaluran bulanan yang akan dituangkan dalam bentuk Surat Permintaan Alokasi (SPA).

  KETUA TIM RASKIN NASIONAL Kemenko Bid Kesra

  PERUM BULOG (DivreSubdivreKansilog)

  Gudang Satgas Raskin

  GD-1K

TITIK DISTRIBUSI PELAKSANA DISTRIBUSI

  BerasBAST

  Pokmas

  Warung Desa

  Pokja

RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA RASKIN (Beras RASKIN Dibayar Tunai Rp. 1.600kg netto di Titik Distribusi)

  Gambar 2. Mekanisme Penyaluran Raskin

4.2.3.1. Penerbitan Surat Permintaan Alokasi (SPA)

  Penyaluran beras RASKIN berawal dari Surat Permintaan Alokasi (SPA) yang dikeluarkan oleh Pemerintah KabupatenKota yang ditujukan kepada Perum BULOG dalam hal ini kepada Kadivre KasubdivreKaKansilog Perum BULOG berdasarkan pagu RASKIN (tonase dan jumlah Rumah Tangga Sasaran - RTS) dan rincian di masing-masing Kecamatan dan Desa Kelurahan. SPA ini kemudian diteruskan kepada satuan kerja RASKIN KabupatenKota yang telah ditunjuk oleh Perum BULOG. Para Satker KabupatenKota akan menyerahkan SPA kepada Sesi Pernyaluran untuk diproses lebih lanjut dengan mengeluarkan Surat Perintah Setor (SPS).

4.2.3.2. Penerbitan Surat Perintah Setor (SPS)

  Setelah penyerahan SPA kepada Perum BULOG, khususnya pada Bidang Pelayanan Publik Seksi Penyaluran, maka Seksi Penyaluran akan menerbitkan Surat Perintah Setor yang ditujukan kepada daerah KabupatenKota tersebut untuk membayar beras Raskin sesuai dengan tonase yang dipinta berdasarkan pagu yang ada. SPS baru akan dibuat dan diproses ke tahap selanjutnya jika pihak kecamatan, kabupatenkota sudah memberikan bukti pembayaran tonase RASKIN yang dipinta melalui Bank Rakyat Indonesia.

4.2.3.3. Penerbitan Surat Perintah Pengeluaran BarangDelivery Order (SPPBDO)

  Setelah pembayaran HTR dilakuakn oleh pihak KabupatenKota, Perum BULOG berdasarkan SPA menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran BarangDelivery Order (SPPBDO) beras untuk masing-masing KabupatenKota, Kecamatan atau Desa Kelurahan kepada Satker Raskin. Pembayaran HTR ini di lakukan dengan Setelah pembayaran HTR dilakuakn oleh pihak KabupatenKota, Perum BULOG berdasarkan SPA menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran BarangDelivery Order (SPPBDO) beras untuk masing-masing KabupatenKota, Kecamatan atau Desa Kelurahan kepada Satker Raskin. Pembayaran HTR ini di lakukan dengan

  Selanjutnya SPPBDO diberikan kepada Satker Raskin untuk keperluan mengambil beras di gudang Perum BULOG, mengangkut dan menyerahkan beras Raskin kepada Pelaksana Distribusi Raskin di Titik Distribusi. Di Titik Distribusi, penyerahanpenjualan beras kepada RTS-PM (Penerima Manfaat) Raskin dilakukan oleh salah satu dari tiga (3) Pelaksana Distribusi Raskin yaitu Kelompok Kerja (Pokja), atau Warung Desa (Wardes) atau Kelompok Masyarakat (Pokmas).

4.2.3.4. Pendistribusian Raskin keTitik DistribusiTitik BagiRTS-PM

  Penyerahan beras antara pihak perum BULOG dengan pihak Pelaksana Distribusi dilakukan dengan membuat penyerahan GD-1K. GD-1K merupakan surat yang dikeluarkan oleh gudang yang ditunjuk oleh BULOG untuk mengeluarkan beras sesuai dengan tonase yag dipinta. Setelah tiba di Titik Distribusi (TD), pendistribusian RASKIN dilakukan setelah terjdi proses pembayaran HTR oleh pihak dari Titik Bagi. Proses penyerahan beras oleh Perum BULOG kepada pihak Pelaksana Raskin Daerah dilakuakan dengan menandatangani surat Berita Acara Serah Terima (BAST) yang dilakukan setelah pemeriksaan terhadap kualitas dan kuantitas beras Raskin yang disalurkan.

  Setelah tiba di TB, RASKIN kemudian disalurkan kepada RTS-PM melalui kepala desa atau ketua RT. Kepala desa dan ketua RT kenudian akan membagikan RASKIN kepada RTS dimana RTS harus langsung membayarkan HTR. Untuk RTS Setelah tiba di TB, RASKIN kemudian disalurkan kepada RTS-PM melalui kepala desa atau ketua RT. Kepala desa dan ketua RT kenudian akan membagikan RASKIN kepada RTS dimana RTS harus langsung membayarkan HTR. Untuk RTS

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45