Faktor – Faktor Penentu Rumah Tangga Penerima RASKIN

4.4. Faktor – Faktor Penentu Rumah Tangga Penerima RASKIN

  Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat atau RTS-PM adalah rumah

  tangga yang terdapat dalam data yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu hasil PPLS 2011 yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan disahkan oleh Kemenko Kesra RI. rumah tangga yang termasuk dalam kategori penerima RASKIN adalah rumah tangga yang termsuk dalam kategori miskin. Rumah tangga miskin sendiri merupakan rumah tangga yang tergolong dalam 14 indikator kemiskinan yaitu:

  1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 per orang

  2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah bambu kayu murahan

  3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu rumbia kayu berkualitas rendah

  tembok tanpa diplester

  4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar bersama-sama dengan rumah tangga

  lain

  5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik

  6. Sumber air minum berasal dari sumur mata air tidak terlindung sungai air

  hujan

  7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar arang minyak

  tanah

  8. Hanya mengkonsumsi daging susu ayam satu kali dalam seminggu

  9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

  10. Hanya sanggup makan sebanyak satu dua kali dalam sehari

  11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas poliklinik

  12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m 2 , buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan

  lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan

  13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah tidak tamat SD hanya SD

  14. Tidak memiliki tabungan barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya

  Kecamatan Pemulutan merupakan kecamatan yang memiliki lahan rawa lebak yang sangat luas yang mengandalkan hujan. Masyarakat di Kecamatan Pemulutan memanfaatkan lahan tersebut sebagai lahan persawahan yang hanya memiliki satu kali masa tanam. Masyarakat disana memanfaatkan lahan tersebut untuk satu kali tanam yaitu pada bulan Juni hingga September. Hal ini dikarenakan masyarakat disana hanya memanfaatkan air hujan untuk pengairannya. Walaupun di Kecamatan Pemulutan merupakan kecamatan yang memiliki lahan rawa lebak yang sangat luas yang mengandalkan hujan. Masyarakat di Kecamatan Pemulutan memanfaatkan lahan tersebut sebagai lahan persawahan yang hanya memiliki satu kali masa tanam. Masyarakat disana memanfaatkan lahan tersebut untuk satu kali tanam yaitu pada bulan Juni hingga September. Hal ini dikarenakan masyarakat disana hanya memanfaatkan air hujan untuk pengairannya. Walaupun di

  Keadaan sawah yang hanya memiliki satu kali masa tanam dan pekerjaan sampingan yang tidak menentu membuat masyarakat di Kecamatan Pemulutan tergolong sebagai masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, maka Kecamatan Pemulutan merupakan salah satu kecamatan yang menerima RASKIN terbesar di Kabupaten Ogan Ilir, yaitu sebesar 4.546 kk.

  Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, faktor yang mempengaruhi rumah tangga dapat menerima Raskin yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dilapangan. Dari hasil pengolahan diperoleh faktor yang diduga mempengaruhi rumah tangga menerima Raskin antara lain jumlah pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, fasilitas jamban, jenis bahan bakar memasak, serta pendidikan. Hasil analisis regresi binary logit menunjukkan

  kebenaran klasifikasi berdasarkan koefisien determinasi ( 2 ) yang didapatkan adalah

  sebesar 0,401. Hal ini menjelaskan bahwa dengan 40,1 persen, keputusan Rumah Tangga untuk menerima Raskin belum bisa dijelaskan oleh faktor pendapatan, jumlah tanggungan, jenis lantai rumah, jenis dinding, fasilitas jamban, bahan bakar sebesar 0,401. Hal ini menjelaskan bahwa dengan 40,1 persen, keputusan Rumah Tangga untuk menerima Raskin belum bisa dijelaskan oleh faktor pendapatan, jumlah tanggungan, jenis lantai rumah, jenis dinding, fasilitas jamban, bahan bakar

  Dimana: R 2 = 0.401 (40,1 persen)

  X 2 = 7,265

  Nilai khi-kuadrat hitung atau χ 2

  hitung sebesar 7,265 lebih kecil dari khi-

  kuadrat tabel atau χ 2

  0,05(8) sebesar 15,507, hal ini dapat dijelaskan bahwa secara statistik terima H 0. Kenyataan ini menunjukkan bahwa, terbukti secara bersama-sama

  keenam variabel yang mempengaruhi belum mampu menjelaskan keputusan rumah tangga menerima Raskin. Tabel 7. Hasil analisis model binary logistic keputusan rumah tangga menerima

  Raskin di daerah penelitian

  Variabel

  B S.E.

  Wald

  df Sig. Exp(B)

  Pendapatan (pd)

  1 0,146 2 1,000 Jumlah Tanggungan Keluarga (jt) 0,292 0,283 1,069 1 0,301

  Jenis Lantai Rumah (jl)

  Jenis Dinding Rumah (jd)

  Fasilitas Jamban (fj)

  Bahan Bakar memasak (bbm)

  Berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf α ≤ 0,05

  3 Berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf α ≤ 0,15 Berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf α ≤ 0,20 variabel dummy

  T idak berpengaruh secara signifikan

  Hasil pendugaan model binary logistic faktor-faktor penentu keputusan rumah tangga dapat menerima Raskin adalah sebagai berikut :

  1. Pendapatan

  Variabel pendapatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan Rumah Tangga menerima Raskin. Nilai signifikan dari variabel pendapatan adalah sebesar 0,146 sehingga berpengaruh secara signifikan pada taraf uji α sebesar 15 persen. Nilai Exp(B) sebesar 1,000. Artinya, apabila terjadi pertambahan pendapatan maka akan meningkatkan peluang sebanyak 1,000 kali terhadap keputusan rumah tangga menerima Raskin. Berdasarkan kenyataan di lapangan, pendapatan yang diterima oleh Rumah tangga tidak mempengaruhi keputusan untuk menerima Raskin, bahkan rumah tangga yang memiliki pendapatan yang tinggi juga ikut menerima Raskin.

  2. Jumlah Tanggungan Keluarga

  Variabel jumlah tanggungan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan rumah tangga menerima Raskin. Nilai signifikan dari variabel jumlah tanggungan adalah sebesar 0,301 dimana berada pada taraf lebih dari 30 persen. Nilai Exp (B) sama dengan 1,339, artinya setiap penambahan jumlah tanggungan sebanyak 1 orang, maka akan menaikkan peluang sebanyak 1,339 terhadap keputusan rumah tangga menerima Raskin. Berdasarkan kenyataan di lapangan, terdapat rumah tangga yang memiliki tanggungan keluarga banyak, tapi mereka tidak menerima Raskin.

  3. Jenis Lantai Rumah Variabel jenis lantai rumah berpengaruh secara positif dan tidak signifikan. Nilai

  signifikan dari variabel jenis lantai adalah sebesar 0.547 dan berada pada taraf lebih signifikan dari variabel jenis lantai adalah sebesar 0.547 dan berada pada taraf lebih

  4. Jenis dinding rumah Variabel jenis dinding rumah berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap peluang rumah tangga menerima Raskin. Nilai signifikan dari variabel jenis dinding adalah 0,168 sehingga berpengaruh secara signifikan pada taraf 20 persen. Nilai Exp (B) sebesar 0,204, artinya apabila terjadi penambahan kualitas jenis dinding sebanyak 1 satuan, maka akan menurunkan peluang rumah tangga menerima Raskin. Pada kenyataanya dilapangan, banyak rumah tangga yang memiliki jenis dinding berkualitas tapi masih menerima Raskin

  5. Fasilitas Jamban

  Variabel fasilitas jamban berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan rumah tangga menerima Raskin. Nilai signifikan dari variabel fasilits jamban ini sebesar 0,180 sehingga berpengaruh secara signifikan pada taraf 20 persen. Nilai Exp (B) 4,314, artinya apabila terjadi penambahan kualitas fasilitas jamban sebanyak 1 satuan maka akan meningkatkan peluang menerima Raskin. Hal ini berbanding lurus dengan keadaan dilapangan. Banyak rumah tangga yang memiliki fasilitas jamban memadai ikut menerima Raskin.

  6. Bahan Bakar memasak

  Variabel bahan bakar memasak berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap peluang menerima Raskin. Nilai signifikan dari variabel bahan bakar memasak adalah sebesar 0,003 sehingga berpengaruh pada taraf 5 persen. Nilai Exp (B) adalah sebesar 0,071 artinya setiap terjadi peningkatan kualitas bahan bakar memasak maka akan mengurangi peluang rumah tangga untuk menerima Raskin. Pada kenyataan dilapangan, rumah tangga yang menggunakan bahan bakar gas pun masih menerima Raskin.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45