Hasil Penelitian

Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran Praktek Klinik Kebidanan di Lahan

TUJUAN

praktik

1. Tujuan Umum Pembelajaran praktik klinik merupakan bagian penting Mendeskripsikan analisis proses pembelajaran praktik

dari proses pendidikan yang terintegrasi dalam seluruh klinik kebidanan untuk mencapai kompetensi mahasiswa

program pendidikan khususnya pencapaian tujuan bagi pada asuhan kebidanan ibu hamil di Sekolah Tinggi Ilmu

lulusan. Praktek klinik kebidanan yang diselenggarakan Kesehatan Husada Jombang.

oleh STIKES Husada berada di bawah tanggung jawab

2. Tujuan Khusus Waket I sehingga merupakan bagian yang paling banyak

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran mengetahui kegiatan praktek klinik kebidanan mulai praktik klinik kebidanan untuk mencapai kompetensi

tahap persiapan sampai pelaksanaan kegiatan. Pihak mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil di

yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang.

adalah lahan praktek klinik diantaranya adalah bidan

b. Untuk mengetahui kendala dan cara mengatasi yang membimbing mahasiswa secara langsung dalam proses pembelajaran praktik klinik kebidanan

melakukan praktek klinik kebidanan khususnya dalam untuk mencapai kompetensi mahasiswa pada

melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

Alwanunikmah: Analisis Proses Pembelajaran Praktik Klinik Kebidanan 101

2. Kendala dan cara mengatasi Dalam Pencapaian Kompetensi Pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Kendala yang ada dalam kegiatan praktek klinik kebidanan akan mempengaruhi pencapaian kompetensi mahasiswa dalam hal ini adalah kompetensi asuhan kebidanan ibu hamil, di antaranya: Perbedaan Persepsi tentang praktek, jumlah pembimbing belum memadai baik kuantitas & kualitas, perubahan status lahan praktek serta bertambahnya jumlah institusi Diknakes yang mempengaruhi ketersediaan lahan. Dari hasil wawancara dengan Waket I STIKES Husada, observasi secara langsung ke tempat penelitian serta Bidan Pembimbing praktek diperoleh bahwa Institusi Husada selalu mengadakan rapat koordinasi sebelum melakukan kegiatan praktek klinik kebidanan sehingga dapat menghindari adanya perbedaan persepsi antara institusi dan lahan praktek dalam kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa dalam praktek klinik kebidanan. Kerja sama yang dilakukan dengan Dinas Kesehatan dan profesi dapat membantu menentukan lahan praktek sehingga saat ini pembimbing lahan praktek memiliki salah satu kriteria yang ditentukan yaitu pendidikan minimal D-3 dan D-4, bidan pembimbing yang sesuai standar dengan menjadi bidan Delima serta pemilihan lahan dengan jumlah pasien ibu hamil yang banyak karena mengingat banyaknya institusi kebidanan di lingkungan STIKES Husada sehingga tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan memperoleh tempat praktek dengan jumlah persalinan yang sesuai harapan. Dalam pelaksanaan praktek klinik kebidanan mahasiswa mengalami kendala bahwa mahasiswa tidak selalu memperoleh kesempatan untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara mandiri karena kemampuannya kurang, pasien tidak selalu bersedia di periksa oleh mahasiswa, komunikasi antara bidan dan mahasiswa kurang serta jumlah ibu hamil di lahan praktek yang tidak selalu sesuai dengan target yang diharapkan. Cara mengatasi adalah dengan memberikan bimbingan secara lebih intensif, kemudian memberikan kesempatan kembali untuk melakukan asuhan. Untuk jumlah ibu hamil yang tidak sesuai dengan target, dapat diatasi dengan kerja sama dengan bidan di wilayah terdekat atau menempatkan mahasiswa di tempat yang jumlah ibu hamil lebih banyak pada periode praktek berikutnya.

3. Hasil analisa proses pembelajaran Praktek Klinik Kebidanan dalam mencapai Kompetensi Mahasiswa pada Asuhan kebidanan Ibu Hamil Berdasarkan hasil wawancara dengan Waket I STIKES Husada, Bidan Praktek dan Mahasiswa diperoleh hasil bahwa mahasiswa memperoleh kesempatan untuk dapat menerapkan teori dan pembelajaran praktek laboratorium secara nyata ketika mengikuti praktek klinik kebidanan. Penentuan target kompetensi yang hams diperoleh mahasiswa dalam asuhan kebidanan ibu hamil sebanyak

100 pasien akan membantu pencapaian kompetensi mahasiswa karena dilakukan dengan bimbingan bidan sehingga mahasiswa tidak hanya memenuhi target yang telah ditetapkan melainkan benar-benar melakukan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan. Terdapat mahasiswa yang memiliki kompetensi yang baik dan mahasiswa yang memiliki kompetensi yang kurang dalam asuhan kebidanan ibu hamil. Pembimbingan dilakukan oleh bidan kepada mahasiswa yang memiliki pencapaian kompetensi asuhan kebidanan pada ibu hamil yang tidak sesuai standar dengan mengulang bimbingan sampai mahasiswa dapat menerapkan asuhan sesuai kompetensi yang ditetapkan. Pembimbingan bidan terhadap mahasiswa dengan kompetensi baik adalah dengan memberikan kesempatan untuk mahasiswa memberikan asuhan mandiri dengan pengawasan. Berbagai hal yang menjadi faktor pendukung dalam pencapaian kompetensi pada praktek klinik kebidanan adalah persamaan persepsi bidan dan institusi tentang praktek, pembimbing klinik telah memenuhi syarat baik dalam pendidikan maupun jumlah persalinan di lahan praktek.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti mengenai praktek klinik kebidanan di STIKES Husada, maka peneliti membahasnya dalam tiga aspek yaitu:

1. Proses pembelajaran praktik kilinik kebidanan dalam mencapai kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil di STIKES Husada Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Waket I, Bidan pembimbing praktek serta dokumen mengenai kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil, didapatkan bahwa kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil secara garis besar adalah memenuhi standart kompeten walaupun mahasiswa tidak selalu melakukan pemeriksaan ibu hamil secara mandiri tetapi tetap mendapatkan pendampingan dan bimbingan dari bidan yang menjadi lahan praktek. Hal ini disebabkan karena yang dihadapi mahasiswa adalah pasien nyata sehingga bidan tetap melakukan pendampingan sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai tempat lahan praktek. Mahasiswa tidak dapat melakukan asuhan kebidanan ibu hamil secara langsung karena kesempatan akan diberikan setelah mahasiswa memperoleh beberapa asuhan kehamilan sehingga bidan pembimbing dapat melakukan pengamatan terhadap asuhan yang dilakukan oleh mahasiswa dan bila dianggap telah mampu maka pembimbing akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan asuhan secara mandiri. Kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil ada yang masih kurang sehingga perlu perbaikan karena tidak memenuhi standart yang

Humaniora, Vol. 12 No. 1 Juni 2015: 99–103

telah ditetapkan untuk kompeten dalam asuhan kebidanan ibu hamil melalui penilaian dengan daftar tilik/checklist asuhan kehamilan. Pencapaian target yang masih belum memenuhi akan membuat pengalaman mahasiswa dalam memberikan asuhan kehamilan kurang sehingga pencapaian kompetensi menjadi kurang.

2. Kendala dan cara mengatasi proses pembelajaran praktik klinik kebidanan mencapai kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu Hamil di STIKES Husada Terdapat berbagai kendala yang menjadi faktor-faktor yang berperan dalam pencapaian kompetensi mahasiswa yaitu perbedaan persepsi tentang pembelajaran praktik di antara pembimbing institusi dan lahan praktek, jumlah pembimbing klinik belum memadai baik kuantitas maupun kualitasnya dan perubahan status lahan praktek dari pemerintah menjadi perusahaan jawatan serta bertambahnya jumlah institusi Diknakes yang mempengaruhi ada kelas ibu hamil. Kendala dalam praktek klinik kebidanan khususnya dalam upaya pencapaian kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil yaitu mahasiswa tidak selalu memperoleh kesempatan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara mandiri. Hal ini disebabkan karena pembimbing lahan praktek tidak selalu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan asuhan kehamilan secara mandiri, kurang komunikasi antara mahasiswa dengan bidan pembimbing dan pasien yang tidak selalu bersedia di beri asuhan oleh mahasiswa praktek. Cara mengatasi adalah memberi bimbingan secara lebih intensif tindakan yang tidak dapat dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai umpan balik terhadap kegiatan praktek klinik.

3. Hasil analisa proses pembelajaran praktek klinik Kebidanan dalam upaya pencapaian kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil di STIKES Husada Dari hasil observasi dan wawancara dengan Waket

I, bidan pembimbing praktek serta mahasiswa menunjukkan bahwa STIKES Husada menyelenggarakan praktek klinik Kebidanan dengan baik dan pencapaian kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil juga baik sehingga praktek klinik kebidanan merupakan upaya pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil karena persiapan yang dilakukan di institusi sebelum melakukan praktek disampaikan oleh Waket I sebagai berikut: mahasiswa menyelesaikan matakuliah askeb I dengan praktek laboratorium memakai phantom, UHAP ANC, melakukan rapat koordinasi dengan lahan praktek, latar belakang pendidikan bidan pembimbing praktek dari lahan, proses pembimbingan oleh bidan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan asuhan secara mandiri di bawah pantauan bagi mahasiswa yang kompeten serta melakukan bimbingan intensif berulang terhadap mahasiswa yang memiliki kompetensi yang kurang

selama masih bisa dibimbing sehingga dapat benar- benar kompeten dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil. Mekanisme pembelajaran praktek melalui tahap siklus pembelajaran yaitu persiapan teori melalui matakuliah Askeb I, laboratorium melalui praktek individu dengan bimbingan dosen yang memiliki kompetensi dalam asuhan kebidanan ibu hamil, pertemuan pra klinik melalui rapat koordinasi, pelaksanaan praktek klinik kebidanan melalui pembelajaran praktek dengan menggunakan target kompetensi asuhan kehamilan sebanyak 100 pasien, pertemuan pascaklinik yang dilakukan oleh pembimbing lahan praktek dan dosen serta evaluasi dan tindak lanjut. Metode pembelajaran praktek di lahan praktek dilakukan melalui metode pengalaman dengan menerapkan asuhan kepada pasien nyata serta penugasan tertulis melalui pendokumentasian asuhan kebidanan. Pencapaian kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil adalah baik. Terdapat mahasiswa yang kompeten dalam melakukan asuhan kebidanan ibu hamil pada praktek klinik kebidanan I yang dilakukan pada semester IV. Meskipun terdapat mahasiswa yang memiliki kompetensi yang kurang. Hal ini disebabkan karena target yang diperoleh masih kurang, sehingga pengalaman untuk menghadapi asuhan kehamilan kurang. Hal ini merupakan monitoring dan evaluasi unsur luaran (Out put). Unsur luaran adalah hasil pelaksanaan program yang diukur dengan indikato keberhasilan mahasiswa yang dinyatakan lulus sesuai dengan tingkat kompetensi yang ditetapkan, kualitas penampilan pembimbing dalam pembelajaran praktik serta menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pencapaian kegiatan pembelajaran praktik.