tetap, diberikan penambahan panas dengan menginjeksikan uap pada temperature 90- 95
C.
d. Tangki Pemisah Continious Setting Tank
Minyak yang dipompakan dari tangki minyak kasar ke tangki pemisah lanjut melalui tangki umpan continious settling masih bercampur dengan Lumpur dan air, oleh karma
itu harus dipisahkan. Minyak yang masih kotor dialirkan ke sludge tank untuk dipisahkan dari zat-zat pengotorannya dan minyak yang bersih dialirkan ke oil tank.
e. Tangki Masakan Minyak Oil Tank
Minyak yang telah dipisahkan pada tangki pemisah ditampung didalam tangki ini untuk dinasi lagi sebelum diolah lebih lanjut pada sentrifusi minyak.
Diusahakan suhu tetap pada 90-95 C.
f. Sentrifusi Minyak Oil Purifer
Minyak yang keluar dari tangki masakan masih mengandung 0,5,7 dan kotoran 0,1- 0,3. Karena itu perlu dimurnikan, untuk proses pemurnian tersebut digunakan alat
yang disebut Oil Purifer.
g. Pengeringan Minyak Vacum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung 0,3-0,4 air. Untuk mengurangi kadar airnya perlu dikeringkan dengan
menggunakan vakum
Vacum Dtyer. Tekanan dalam pengeringan diawasi antara 50-70 cmHg dan Temperatur 90-950C.
h. Tangki Timbun
Minyak yang keluar dari vacuum dryer kemudian dialirkan ke tangki timbun untuk diproses lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
2.5.6 Pengolahan Kernel
Untuk mengolah tandan buah segar TSB menjadi Crude palm oil CPO dan kernel, PKS-Rambutan memiliki stasiun kerja yang saling terkait, yaitu :
a. Stasiun penerima TBS dan pengiriman produksi b. Stasiun loading ramp
c. Stasiun rebusan Sterillizer d. Stasiun thressing
e. Stasiun pressing f. Stasiun klarifikasi
g. Stasiun kernel h. Stasiun water treatment
i. Stasiun power plant j. Stasiun boiler
k. Stasiun fat-fit effluent treatmen Tim penulis, 1997
2.6. Penentuan Kadar air terhadap mutu minyak sawit
Dari hasil pengolahan didapat CPO dengan zat menguap air sebesar 0,3 dan kadar kotoran hanya 0,0005. Dalam kondisi diatas CPO sudah dianggap terjadinya proses
hidrolisa, perlu dilakukan pengeringan pada kondisi fisik hampa sehingga CPO tersebut hanya mengandung kadar zat yang terdapat pada minyak sawit mentah adalah sebagai
berikut : a. Karena dengan tingginya kadar air pada CPO maka secara otomatis akan
mengganggu proses pemucatan dan akan mempengaruhi warna CPO yaitu merak akan semakin meningkat atau semakin besar sehingga dengan demikian
kualitas CPO semakin menurun.
Universitas Sumatera Utara
b. Karena dengan semakin kadar air yang terkandung dalam CPO secara otomatis
kadar asam lemak bebas akan semakin besar pula dan hal ini akan mengakibatkan turunnya mutu dari CPO.
Dengan menaikkan kadar air pada CPO maka akan mengakibatkan terganggunya pemucatan CPO. Dengan terganggunya proses pemucatan pada CPO
maka otomatis akan mempengaruhi kualitas dari produksi dan akan mengganggu kesinambungan proses.
Dalam praktek di lapangan sulit untuk mempengaruhi perubahan kadar air terhadap kualitas warna CPO pada proses pemucatan dan pengaruh perubahan kadar air
terhadap kandungan ALB.
2.7. Penentuan kadar air terhadap kadar asam lemak bebas ALB