Penimbangan Buah Fruit Weighting Penumpukan dan Pemindahan Buah Transfer and Loading Ramp

Cara pengolahan inti sawit ada 2 macam, salah satu cara diantaranya yaitu dengan mengektraksi minyak menggunakan hexane. Dapat diperoleh minyak inti sawit PKO yang tinggi yaitu 46,5 dan pellet kering yang berkadar minyak 3. Cara ini memerlukan investasi besar dan mengandung risiko kebakaran yang besar karena hexane mudah terbakar. Cara kedua menggunakan pressan kempa yang akan memberikan rendeman minyak lebih rendah yaitu 40 dan ampas yang masih mengandung minyak 8. Cara kedua ini biaya investasinya lebih kecil. Pada saat ini cara kedua lebih banyak dipilih dan dibawah ini akan diuraikan lebih lanjut. Untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi maka sebaiknya pabrik pengolahan inti ini berada dalam lokasi yang sama dengan pabrik pengolahan tandan sehingga fasilitas yang telah ada tenaga kerja, pembangkit listrik bangunan dan lain-lain dapat dimamfaatkan lebih baik. Adlin. 1992. 2.5.1.Stasiun Penerimaan Buah Fruit Reception Station Stasiun penerimaan buah ini berfungsi untuk menerima tandan buah segar TBS yang berasal dari kebun. Pada stasiun melalui tahapan proses sebagai berikut : a. Penimbangan Buah b. Penumpukan dan pemindahan buah

a. Penimbangan Buah Fruit Weighting

TBS atau buah sawit yang baru dipanen dari kebun diangkat dengan menggunakan truk ke pabrik. Setelah tiba dilokasi pabrik terlebih dahulu ditimbang pada jembatan timbangan mengetahui berat dari TBS tersebut. Universitas Sumatera Utara

b. Penumpukan dan Pemindahan Buah Transfer and Loading Ramp

Setelah melalui jembatan timbang kemudian truk membongkat muatannya di loading ramp. Buah sawit yang sudah disortasi, kemudian dituang kedalam loading ramp. Fungsi ramp adalah : a. Tempat penampungan dan penumpukan TBS sementara sebelum diolah b. Tempat melakukan sortasi terhadap TBS yang masuk ke pabrik c. Memudahkan pengisian TBS ke dalam lori d. Menjamin penyediaan bahan baku untuk kontinitas proses.

2.5.2. Stasiun Perebusan Sterlizing Station

TBS yang berada didalam lori rebusan diangkut dari stasiun penerimaan buah ke stasiun perebusan dengan bantuan transfer cerier yang bergerak pada jaringan rel. lori rebusan ini selain sebagai alat angkut juga sebagai wadah untuk merebus buah. Lori rebusan ini berisi penuh dan merata dengan kapasitas rata-rata 2,5 tonlori. Lori berisi TBS dimasukkan kedalam keteel rebusan Stelizer untuk proses perebusan buah. Adapun tujuan perebusan buah antara lain : 1. Mematikan menonaktifkan kegiatan enzin-enzin yang dapat menguraikan minyak menjadi asam lemak bebas. 2. Untuk mempermudah proses pelepasan buah dari tanda sebagai akibat reaksi hidrlisa pada tempat persentuhan antara buah dengan tangkai tandan. 3. Mengurangi kadar air dalam buah agar lebih memudahkan pekerjaan dalam proses pengempaan Pressing, Pemisahan cangkang Shell dengan inti kernel. 4. Untuk menkoaglasikan protein sehingga proses pemurnian minyak. Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Stasiun Penebahan Theressing Station

TBS berikut lori yang telah direbus dikirim penebah thresher dengan bantuan hoisting crane transfer carriage. Proses penebahan ini terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga membanting-banting TBS tersebut dan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Pada bagian dalam dari penebah, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi menungkinan brondolan keluar dari penebah, brondolan yang keluar dari bagian bawah penembah ditampung oleh screwconveyer untuk dikirim kebagian digesting dan pressing.

2.5.4. Stasiun Pengadukan dan Kempa Digester and Pressing Station